Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Pemikiran Modern - Coggle Diagram
Pemikiran Modern
Rene Descartes
- Born France, 31 March 1596. "Father of Modern Philosophy"
- Rationalism
Cogito Ergo Sum "I Think Therefore I Am"
Merintis pandangan Rasionalis, dimana konsep pemerolehan ilmu pengetahuan adalah secara a priori, atau sebelum/ tanpa pengalaman, didasari oleh alasan dan penalaran logis manusia
Contoh: Matematika, 2+2=4
Kelemahan dari pandangan Descartes yakni kebergantungannya dengan naluri dan logis manusia, membatasi ilmu pengetahuan baru yang memerlukan metode empiris seperti penelitian ilmiah
John Locke
- Born England, 29 August 1632
"Father of Liberalism"
-
Merintis pandangan Empiris, dimana
konsep pemerolehan ilmu pengetahuan
adalah secara a posteriori atau melalui
pengalaman. Bahwa, pengalaman,
adalah sumber pengetahuan manusia dan
penekanan terhadap apa yang diterima
secara indrawi
Contoh: Matahari itu benar ada karena
kita mampu melihat cahayanya, dan
merasakan hangatnya.
Kelemahan dari pemikiran Locke, berkebalikan dengan Descartes, terlalu bergantung kepada pengalaman indrawi manusia, sehingga tidak memungkinkan penjelasan akan suatu hal yang diluar kesanggupan indra manusia, seperti ilmu keagamaan
Hegel
- Georg Wilhelm Friedrich Hegel
- Born 27 August 1770
-
Pemikiran Hegel mengungkapkan
mengenai konsep dari sejarah dan
bagaimana kita memaknainya. Bagi
Hegel, sejarah adalah suatu hal yang
dialektikal, dan berarus maju, menuju
suatu tujuan.
Proses dialektika ini memiliki 3 tahap
thesis, antithesis, synthesis
Kelemahan dari pemikiran Hegel ialah pandangannya terhadap sejarah manusia yang terlalu disederhanakan. Bahwa alur dari kehidupan manusia teratur dan sistematis, namun pada kenyataannya, sejarah dan kehidupan manusia sangat tidak dapat diprediksi dan tidak memiliki "aturan"
Immanuel Kant
- Born Russia, 22 April 1724
"Transcendental Idealism"
"Copernican Revolution"
Pandangan Kant menengahi Rasionalisme dan Empirisme, dimana baginya konsep a priori dan a posteriori keduanya memiliki peran dalam ilmu pengetahuan manusia.
Keterbatasan indra manusia bukanlah suatu isu, pengalaman membutuhkan kepercayaan, pengetahuan didapatkan sebagaimana manusia diperuntukan menerimanya
Pemikiran Kant dikritisi oleh beberapa filsuf karena dianggap absolutist, dan kaku, walaupun pada realita, kehidupan manusia dapat dianggap relatif dan beragam bagi setiap individunya