Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
sulit BAK ( gagal ginjal akut ) Dyah wahyuning tyas …
sulit BAK ( gagal ginjal akut ) Dyah wahyuning tyas 1908260158
1. fisiologi berkemih
proses sekresi dikeluarkan melalui urine. pembentukan urine di bagi menjadi tiga tahapan, yaitu :
a. Filtrasi ( Penyaringan oleh Glomelurus )
b. Reabsorbsi ( penyerapan kembali oleh pembuluh uriner )
c. Augmentasi Augmentasi ( pengumpulan ( pengumpulan dari pem dari pembuluh uriner buluh uriner )
Mikturisi adalah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas
6 cara menegakkan diagnosa
diagnosis
Cedera ginjal akut didefinisikan ketika salah satu dari kriteria berikut terpenuhi :
• Serum kreatinin naik sebesar ≥ 0,3 mg/dL atau ≥ 26μmol /L dalam waktu 48 jam atau
• Serum kreatinin meningkat ≥ 1,5 kali lipat dari nilai referensi, yang diketahui atau dianggap telah terjadi dalam waktu satu minggu atau
• Output urine 6 jam berturut-turut ADQI mengeluarkan sistem klasifikasi AKI dengan kriteria RIFLE yang terdiri dari 3 kategori (berdasarkan peningkatan kadar Cr serum atau penurunan LFG atau kriteria UO) yang menggambarkan beratnya penurunan fungsi ginjal
3. definisi gagal ginjal akut
definisi : Acute Kidney Injury (AKI) adalah penurunan cepat (dalam jam hingga 6 minggu) laju filtrasi glomerulus (LFG) yang umumnya berlangsung reversibel, diikuti kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisa metabolisme nitrogen, dengan/ tanpa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Acute Dialysis Quality Initia- tive (ADQI) yang beranggotakan para nefrolog dan intensivis di Amerika pada tahun 2002 sepakat mengganti istilah ARF menjadi AKI. Penggantian istilah renal menjadi kidney diharapkan dapat membantu pemahaman masyarakat awam, sedangkan penggantian istilah failure menjadi injury dianggap lebih tepat menggambarkan patologi gangguan ginjal.
etiologi :
faktor risiko
Nash K, Hafeez A, Hou S: Hospital-acquired renal insufficiency. American Journal of Kidney Diseases 2012; 39:930-936.
Faktor resiko AKI : Paparan dan susceptibilitas pada AKI nonspesifik menurut KDGIO 2012
Osterman M, Chang R: Acute Kidney Injury in the Intensive Care Unit according to RIFLE. Critical Care Medicine 2007; 35:1837- 1843.
Mehta RL, Chertow GM. Acute renal failure definitions and classification: time for change?. J Am Soc Nephrol. 2003;14:2178- 87
2. diagnosa banding
merupakan kondisi yang menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kelenjar prostat. Namun, kondisi tidak bersifat kanker, atau sel-sel abnormal. Kelenjar prostat sendiri memiliki fungsi untuk memproduksi air mani dan terletak pada rongga pinggul antara kandung kemih dan penis
Tanda dan gejala :
Kesulitan dalam buang air kecil, atau kesulitan menghentikan aliran urine saat buang air kecil.
Aliran urine lemah dan tersendat-sendat.
Perasaan penuh dan rasa sakit yang parah di perut bagian bawah.
Nyeri saat buang air kecil.
Urine berbau dan berwarna tak biasa.
5. Patofisiologi gagal ginjal akut
Dalam keadaan normal aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus relatif konstan yang diatur oleh suatu mekanisme yang disebut otoregulasi
Dua mekanisme yang berperan dalam autoregulasi ini adalah:
• Reseptor regangan miogenik dalam otot polos vascular arteriol aferen
• Timbal balik tubuloglomerular
Ada tiga patofisiologi utama dari penyebab acute kidney injury (AKI) :
1.Penurunan perfusi ginjal (pre-renal)
Penyakit intrinsik ginjal (renal)
Obstruksi renal akut (post renal)
Bladder outlet obstruction (post renal)
Batu, trombus atau tumor di ureter
4.klasifikasi gagal ginjal
Klasifikasi AKI dengan Kriteria RIFLE, ADQI Revisi 2007 ( failure , loss, and end stage renal disease ) , ( dialysis quality initiative )
Klasifikasi AKI dengan kriteria AKIN (Acute Kidney Injury )
7. komplikasi dan prognosis
prognosis
Mortalitas akibat GGA bergantung keadaan klinik dan derajat gagal ginjal.
Perlu diperhatikan faktor usia, makin tua makin jelek prognosanya, adanya infeksi yang menyertai, perdarahan gastrointestinal, penyebab yang berat akan memperburuk prognosa.
Penyebab kematian tersering adalah infeksi (30-50%), perdarahan terutama saluran cerna (10-20%), jantung (10-20%), gagal nafas (15%), dan gagal multiorgan dengan kombinasi hipotensi, septikemia, dan sebagainya.
Pasien dengan GGA yang menjalani dialysis angka kematiannya sebesar 50-60%, karena itu pencegahan, diagnosis dini, dan terapi dini perlu ditekankan
9. edukasi dan pencegahan
Pencegahan Pencegahan AKI terbaik adalah dengan memperhatikan status hemodinamik seorang pasien.
mempertahankan keseimbangan cairan dan mencegah penggunaan zat nefrotoksik maupun obat yang dapat mengganggu kompensasi ginjal pada seseorang dengan gangguan fungsi ginjal.
Dopamin dosis ginjal maupun diuretik tidak terbukti efektif mencegah terjadinya AKI
tatalaksana
Oliguria : produksi urin < 2000 ml dalam 12 jam
Anuria : produksi urin < 50 ml dalam 12 jam 24
Hiperkalemia : Kadar potassium > 6.5 mmol/L
Asidemia (keracunan asam) yang berat : pH < 7.0
Azotemia : kadar urea > 30 mmol/L
Ensefalopati uremikum
Neuropati / miopati uremikum
Pericarditis uremikum
Natrium abnormalitas plasma : konsentrasi > 155 mmol/L