Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Daarul Islam, Kekuatan DI/TII, Kehancuran DI/TII, Eksistensi DI/TII…
Daarul Islam
-
Perpecahan Jong Java akibat benturan antara kelompok nasionalis sekuler dengan kelompok yang mengutamakan keIslamaan.
-
Saat kartosoewirjo berkenalan dengan ketua Partai Sjarikat Islam (PSI) dan sempat ditawarkan menjadi sekretaris pribadi.
-
-
Pada kongres PSII 1936, Ia terpilih menjadi ketua muda PSII.
Ketika Jepang membentuk BPUPKI, Kartosoewirjo melalui wakil-wakil Islam menyusulkan ide-ide tentang pembentukan negara yang memberlakukan Syariat Islam.
Hal inilah yang menyebabkan lahirnya Piagam Jakarta yang berisi "Kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluknya" tapi kalimat tersebut dihilangkan.
Pada 1927, Kartosoewirjo sempat ditarakan menjadi sekretaris pribadi Hadji Oemar Said Tjokminoto
-
Kartosoewirjo berkenalan dengan ketua Partai Sjarikat Islam (PSI) yaitu Hadji Oemar Said Tjokroaminoto.
Saat itt, Kartosoewirjo belajar banyak tetang gerakan Islam
-
Puncak kekuatan DI/TII di Jawa BArat terjadi pada tahun 1957. Saat mereka terdiri dari 13.123 personal dengan perlengkapan 3.000 senjata api (bren dan mortir).
Pada 16 Agustus 1962, pengadilan Mahkamah Darurat Perang mengatakan bahwa gerakan Kartosoewirjo adalam pemberontakan dan hukuman matipun dijatukan kepadanya.
Jurnalis Tempo, Nugroho Dewanto mengatakan bahwa alasan gerakan-gerakan seperti ini tidak mati karena kepentingan politik yang berkaitan dengan pememnangan pemilu 1971.
Warisan DI/TII masih tetap ada dalam waktu kedepan karena DI/TII bukanlah gerakan biasa melainkan sebuah ideologi karena menjadi kumpulan gagasan ide-ide dasar, keyakinan, serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan suatu Bangsa dan Negara.
Menurut saya iya akan muncul lagi karena DI/TII adalah ideologi dan sebuah ideologi akan sulit dilenyapkan.
-
-
-
-