Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
CASE 2 Ny. A usia 32 tahun, Px Fisik, DD (Fraktur terbuka, Hematoma, KDRT…
CASE 2
Ny. A usia 32 tahun
Tangan kiri bawah luka, berdarah, nyeri, susah digerakkan
Luka memar dan lecet di pelipis kiri
Bertengkar dengan suaminya 2 jam yang lalu
OPEN FARKTUR
DEFINISI
diskontinuitas tulang atau sendi dg adanya luka padadaerah yg patah
sehingga bagian tulang
ter-ekspos keluar.
ETIOLOGI
Cedera traumatik
Kekerasan langsung
fraktur patologik
Tumor tulang
(jinak atau ganas)
pertumbuhan jaringan baru yang tidak
terkendali atau progresif
Infeksi
mosteomyelitis
Rakhitis
penyakit tulang yang disebabkan
oleh defisiensi vitamin D
Stress tulang
pada penyakit polio dan orang
yang bertugas di kemiliteran
KLASIFIKASI
Berdasarkan Penilaian
Grade I
fraktur terbuka dengan luka bersih kurang dari 1cm
Grade II
fraktur dengan luka lebih luas tanpa
kerusakan jaringan extensive sekitarnya.
Grade III
fraktur dengan kondisi luka mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensif dan sangat terkontaminasi
Grade 3A : terjadi kerusakan soft tissue pada
bagian tulang yang terbuka
Grade 3B : trauma yang menyebabkan
kerusakan periosteum ekstensif dan membutuhkan teknik bedah plastik untuk menutupinya
Grade 3C : Fraktur terbuka termasuk
rusaknya pembuluh darah besar
Berdasarkan Bentuk
Comminuted
Simpel
Transversal
Linear
Oblique
Spiral
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri
deformitas
pemendekan ekstremitas
krepitus
edema lokal
perubahan warna
ALUR DIAGNOSIS
Anamnesis
riwayat mekanisme
cedera (posisi kejadian)
riwayat penanganan luka yang sudah diperoleh
riwayat sosial ekonomi (pekerjaan, obatobatan yang dia konsumsi
riwayat alergi
riwayat osteoporosis
Px Fisik
Pem TTV
Pem fisik umum
inspeksi
palpasi/feel
gerakan/moving
Px Penunjang
radiologis
Didaparkan open fracture
ct scan
MRI
darah lengkap
skrinning
PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI
trauma langsung (jatuh, hantaman benda, kecelakaan, dll)
trauma tidak langsung
osteoporosis, tumor, dll
kondisi patologis
tulang rapuh
tidak mampu menahan
berat badan
Fraktur
merusak jaringan sekitar
menembus kulit
(fraktur terbuka)
1 more item...
pelepasan mediator nyeri (histamin, prostaglandin, bradikin)
1 more item...
deformitas
1 more item...
PENATALKSAAN
Non farmakologi
Recognize
dikenali jenis frakturnya
Reduce
Operatif
ORIF (Open Reduce Internal
Fixtation), Osteotomi (dipotong)
Non operatif
Manual
Retain
mempertahankan posisi pertumbuhan tulang
Gips
Stalak/bidai
Traksi kontinu
Pembalutan
Rehabilitasi
Fisioterapi
Farmakologi
OAINS
opioid
Fentanyl
morfin
antibiotik
profilaksi
PENCEGAHAN
Pemberian suplementasi kalsium dan vitamin D
Menghindari faktor risiko seperti merokok dan konsumsi alkohol,
pastikan kendaraan dalam kondisi
baik sebelum berkendara
menggunakan pengaman untuk mengurangi
risiko trauma yang berat.
setelah diberikan tatalaksana definitif
rehabilitasi untuk mengurangi edema, memperlancar sirkulasi,
mencegah perlekatan jaringan lunak, membantu penyembuhan tulang,
memelihara gerak sendi, dan melatih kekuatan otot
KOMPLIKASI
kerusakan arteri
Sindroma kompartemen
Definisi
kelainan dibidang muskuloskeletal yg terjadi penumpukan akibat pendarahan intrakompartemen
progonosis
memburuk jika dibiarkan bisa sampai kematian
Tanda-tanda
Pain
nyeri loca
Pallor
pucat bag distal
Pulsessness
nadi (-), perubahan nadi, perfusi tidak baik
paresthesia
tdk ada sensasi)
Paralysis
Kelumpuhan tungkai
Puffiness
kulit tegang, bengkak, mengkilap
Poikilotermia
ekstremitas dingin
FAT EMBOLISM SYNDROME (FES)
Infeksi
Nekrosis avaskular
Disebabkan aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang
DELAYED UNION
NONUNION
MALUNION
PROGNOSIS
Fraktur terbuka derajat I memiliki risiko infeksi 0-2%
Fraktur terbuka derajat II memiliki risiko infeksi 2-10%,
Fraktur terbuka derajat III memiliki risiko infeksi10-50%
Faktor Resiko
berusia lanjut / diatas usia 50 tahun
riwayat fraktur sebelumnya
kebiasaan merokok & konsumsi alkohol
konsumsi obat kortikosteroid
kekurangan nutrisi, kalsium & vit D
kurang olahraga
riwayat penyakit RA
KDRT
DEFINISI
emberikan penderitaan baik secara fisik maupun mental di luar batas-batas tertentu terhadap orang lain yang berada di dalam satu rumah
BENTUK KDRT
Kekerasan fisik
Kekerasan Psikologis
Kekekrasan seksual
penelantraan rumah tangga
ETIOLOGI
Adanya hubungan kekuasaan yang tidak seimbang antara suami dan istri
Ketregantungan ekonomi
kekerasan sebagai alat untuk menyelesaikan konflik
persaingan
Frustasi
Kesempatan yang kurang bagi perempuan dalam proses hukum
PEMERIKSAAN FORENSIK
Anamnesis
Keluhan utama, bagaimana peristiwa tersebut terjadi, maupun riwayatpenyakit sebelumnya yang pernah diderita
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum, tingkat kesadaran, frekuensi nafas, frekuensi nadi,tekanan darah dan suhu
Deskripsi Luka
Sebutkan regio, koordinat, jenis luka, bentuk luka, tepi luka, dasar luka keadaan sekitar luka, ukuran luka, jembatan jaringan, benda asing
pengobatan serta perawatan yang dilakukan terhadap korban
Penilain Derajat Luka
ASPEK MEDIKOLEGAL
UU yang menjelaskan mengenai KDRT
Visum et Repertum (VeR)
keterangan tertulis yang dibuat dokter atas
permintaan tertulis (resmi) penyidik tentang pemeriksaan medis terhadap seseorang manusia baik hidup maupun mati untuk kepentingan peradilan
PANDANGAN ISLAM KDRT
(QS An-Nisa 4: 19).
Perintah untuk memperlakukan istri dengan baik.
Rasulullah menekankan masalah kasih sayang dan perlindungan dan bahwa kasih sayang adalah bagian dari perlindungan dan perlindungan adalah bagian dari kasih sayang
Qs An- Nisa ayat 35
Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan ika keduanya (juru damai itu) bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sungguh, Allah Mahateliti, Maha Mengenal.
Ilmu Kedokteran
Regio Antebrachii
Anterior
m. Palmaris longus
m. Pronator teres
m. Flexor carpi radialis
m. Flexor carpi ulnaris
m. Flexor digitorium superficial
m. Flexor digitorum profundus
m. Pronator quadratus
m. Flexor pollicis longus
Posterior
m. Brachio radialis
m. Extensor carpi radialis longus
m. Extensor carpi radialis brevis
m. Extensor digitorum communis
m. Extensor digiti minimi
m. Extensor carpi ulnaris
m. Anconeus
Scalp
Skin
Connective tissue (jaringan ikat)
Aponeurosis epicranialis (galea aponeurotica)
Loose connective tissue (jaringan ikat longgar)
Pericranium
Arteri Vena
A. carotis externa melalui A. occipitalis, A. auricularisposterior, dan A. temporasil superfisialis. Vena supratrochlear dan supra-orbital
Px Fisik
GCS : kompos mentis (15 : 4 5 6)
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
TTV: dbn
K/L : Luka memar, luka lecet di pelipis kiri diameter 3 cm
Thorax : dbn
Abdomen: dbn
Ektremitas
inspeksi
pergelangan tangan kiri
luka sepanjang ± 6 cm
lengan kiri bawah
tampak tulang menonjol
ukuran 2x1 cm
Palpasi
Nyeri lokal dan nyeri tekan, krepitasi saat digerakkan
DD
Fraktur terbuka
Hematoma
KDRT
Fraktur tertutup
dislokasi
Hasil
Anamnesis
Keluhan
: Tangan kiri bawah luka berdarah, nyeri dan susah digerakkan
habis bertengkar dg suami
KDRT✔
onset
: 2 jam lalu
Keluhan lain
: Luka lecet di pelipis kiri, memar
RPD
➕ hal serupa dulu
Alergi, hipertensi, diabetes ❌
RPK
Alergi, hipertensi, diabetes ❌
RSE
Ibu rumah tangga
ekonomi tidak cukup
Px Penunjang
radiologi
tampak open fracture os radius
ulna sinistra 1/3 distal
Dx
FRAKTUR DAN KDRT
Fraktur Tertutup ❌
Dislokasi ❌
Tekanan pada tulang
tidak mampu meredam
energi terlalu besar
Ketorolac IM
< 65 tahun
30 mg IM atau IV setiap 6 jam
65 tahun
15 mg IV atau 30 mg IM,diikuti dengan 15 mg IM atau IV setiap 6 jam
profundus
superficial
Undang-undang No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga
Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2005 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
JIHAN NABILAH FEBRIYANI
6130019019