Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SOCIAL ENCODING, SOCIAL INFERENCE, AFFECTS AND EMOTIONS, 4 tahap encoding
…
SOCIAL ENCODING, SOCIAL INFERENCE, AFFECTS AND EMOTIONS
Social Inference
Adalah proses mengidentifikasi, mencoba, dan mengkombinasi informasi-informasi yang digunakan untuk membuat penilaian dan kesan atas orang lain
Fase pertama dalam inferensi sosial adalah mengumpulkan dan mencoba informasi sosial. Dalam fase ini, individu terlalu mengandalkan skema yang mereka miliki ketika membuat inferensi
Regresi
Regresi adalah dimana seseorang mengambil kesimpulan hanya dari satu kali kunjungan atau pengamatan. Efek regresi bisa diminimalisir dengan cara membentuk kesan
Heuristik
Digunakan orang untuk mengurangi pemecahan masalah yang kompleks menjadi operasi penilaian yang lebih sederhana
-
-
-
Social Encoding
Proses yang menggambarkan bagaimana stimulus eksternal diproses/disimpan dalam kognisi individu (Hogg & Vaughan 2018).
-
Memori
Informasi yang inkonsisten dengan impresi kita lebih mudah direcall dibandingkan dengan yang konsisten dengan impresi kita
Person-Memory
Biasanya berisi informasi tentang sifat, perilaku, dan penampilan
Individu (secara paradoks) justru sulit merecall informasi secara akurat ketika menjadi saksi mata suatu kejahatan
Komponen Sosial Encoding
Salience
-
Orang yang unik akan lebih mendapat perhatian dan akan cenderung punya pengaruh lebih besar dalam kelompok. Mereka akan cenderung lebih punya dorongan untuk bertanggungjawab atas perilakunya
-
Vividness
Apabila karakteristik keunikan stimulus terbentuk atas perbandingannya dengan stimulus lainnya, maka kejelasan (vividness) adalah kualitas intrinsik dari stimulus itu sendiri
Stimulus yang memiliki karakteristik kejelasan adalah yang menguras emosi, konkrit dan image-provoking, serta kedekatan dimensi ruang dan waktu dengan pengamat
-
Affects and Emotions
-
Antecendents of Effect
Dalam memproses informasi mengenai keinginan dan kemampuan, akan didasarkan pada penilaian kognitif. Lalu, reaksi afektif dan respon fisiologis akan mengikuti
- Penilaian primer yang berkaitan dengan apakah sesuatu itu baik/buruk, terjadi di amigdala
- Penilaian primer akan menghasilkan emosi secara membutakan dengan cepat, jauh sebelum kesadaran target penilaian (Barrett 2006)
- Penilaian sekunder menghasilkan emosi yang lebih kompleks dan lambat
- Ketika akan menyanggupi sebuah permintaan, seseorang akan menilai sumber daya mereka terlebih dahulu
Consequence of Affects
Emosi dan suasana hati akan mempengaruhi pemikiran, penilaian, dan perilaku kita
Menurut Forgas, terdapat empat cara untuk memproses informasi:
- Akses langsung, secara langsung mengakses skema
- Pemrosesan termotivasi, membentuk penilaian atas dasar motivasi khusus
- Pemrosesan heuristik, mengandalkan berbagai jalan pintas kognitif atau heuristik
- Pemrosesan substansif, hati-hati dalam menyusun penilaian dari berbagai sumber informasi
Emotion Regulation
Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang meregulasi emosinya, ada tujuan tertentu yang ingin dicapainya (Gross, 2014, 2015; Koole, 2009)
Kegagalan regulasi emosi di antaranya sulit mengatur diri dalam mengidentifikasi kebutuhan regulasi, sulit memutuskan apa atau bagaimana meregulasi emosi, dan sulit membuat strategi regulasi
-
-
4 tahap encoding
- Pre-attentive analysis : pemindahan otomatis dan non-conscious atas stimulus yang tersedia
- Focal attention : ketika 'terlihat,' stimulus akan diidentifikasi dan dikategorisasi
- Comprehension : stimulus 'diberikan' makna
- Elaborative reasoning : stimulus ditautkan dengan informasi lainnya untuk membentuk inferensiyang kompleks
-
-