Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Batu Saluran Kemih - Coggle Diagram
Batu Saluran Kemih
klasifikasi
nefrolitiasis : batu yang berada pada renal, keluhannya nyeri yang tidak menjalar
ureterolitiasis : batu yang berada di ureter, keluhan nyeri yang menjalar ke pusat, perut bawah, selangkangan, skrotum dan kemaluan
vesikolitiasi : batu yang berada di vesika urinaria, keluhan BAK yang lancar jika berpindah posisi
uretrolitiasis : batu yang berada di uretra, keluhann ada benjolan
klasifikasi batu
batu struvit : mengandung magnesium ammonium Phosphate, terbentuk karean infeksi bakteri pemecah urea yaitu proteus sp
batu calsium : mengandung kalsium oksalat dan kalsium phosphate, terbentuk karena tinggi konsumsi kalsium
batu asam urat : mengandung asam urat, terbentuk karena volume urin rendah dan pH urin asam
CMD
keluhan : tergantung letak posisi, nyeri pinggang, disuria, hematuria, retensi urine, dan anuria
pemeriksaan fisik : Hipertensi, demam, anemia, syok, Nyeri tekan, nyeri ketok, dan pembesaran ginjal, Teraba batu
pemeriksaan penunjang : USG, Pemeriksaan CT- Scan non kontras
tatalaksana
jika batu <5 mm maka diberikan edukasi hidrasi, jaga makanan, dan obat analgetik dan spasmolitik
jika batu 5-9mm maka di lakukan tindakan ESWL ; jika batu 10-19mm maka dilakukan tindakan URS ; jika batu >20 mm maka dilakukan tindakan PCNL
defenisi
didefinisikan sebagai pembentukan batu di saluran
kemih yang meliputi batu ginjal, ureter, buli, dan uretra
etiologi
herediter, umur, jenis kelamin (>LK), geografo, iklim dan suhu, diet, pekerjaaan
faktor resiko
Terjadinya BSK di usia muda, Faktor keturunan dengan riwayat batu saluran kemih, Asam urat dan batu mengandung asam urat
komplikasi
Avulsi ureter, Sepsis, Urinoma, Hematom perirenal, perforasi ureter, infeksi luka operasi, ISK, striktur uretra
prognosis
Prognosis batu kandung kemih umumnya baik jika batu diobati dengan tepat. Angka kekambuahan saluran kemih rata-rata 7% per tahun atau kurang lebih 50% dalam 10 tahun
pencegahan
Memperbanyak minum air putih, yaitu 2–3 liter per hari, Tidak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, gula, atau garam, Tidak sering menahan buang air kecil