Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SGD 1_2_BSk_putri Ayu Anggraini_1908260099 - Coggle Diagram
SGD 1_2_BSk_putri Ayu Anggraini_1908260099
Definisi
batu yang menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih atau terdapat benda asing di kandung kemih, sering terjadi pada klien yang menderita gangguan miksi
KLASIFIKASI
Batu Ginjal (nefrolithiasis)
Batu Ureter (ureterolithiasis)
Batu Buli (vesikolithiasis)
Batu Uretra (uretrolihiasis)
ETIOLOGI
Pola hidup tidak se
Obesitas
Dehidrasi
Gangguan aliran urin
Infeksi saluran kemih
FAKTOR RESIKO
Faktor intrinsik
Umur: paling sering 30-50
Jenis kelamin: laki laki : perempuan (3:1)
Faktor ekstrinsik
Geografi: stone Belt (sabuk batu)
Iklim dan temperatur
Asupan Air: kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang di konsumsi
Diet: Banyak urin, oksalat dan kalsium
Pekerjaan: banyak duduk/kurang aktifitas/sedentary life
CMD
Anamnesis
sakit pinggang
disuria
hematuria
anuria
Pemeriksaan fisik
fisik umum
Hipertensi
anemia
fisik urologi
Sudut kostovertebra
Supra simfisis
Genitalia eksterna
Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Pencegahan Batu Saluran Kemih
Memperbanyak minum air putih, yaitu 2–3 liter per hari
Tidak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, gula, atau garam
Tidak sering menahan buang air kecil
Melakukan kontrol rutin ke dokter jika memiliki penyakit yang bisa meningkatkan risiko terjadinya batu kandung kemih, seperti pembesaran prostat, diabetes, dan stroke
Komplikasi
Tersumbatnya aliran urine akibat batu kandung kemih tersangkut di saluran kencing (uretra)
Infeksi saluran kemih
Prognosis
Sebagian besar kasus urolithiasis memiliki prognosis yang baik karena sebagian besar batu ukuran 5-6 mm dapat keluar secara spontan dengan penatalaksanaan konservatif atau medikamentosa. Pada batu berukuran lebih besar atau terinfeksi, intervensi akut dini dan modalitas intervensi invasif dan minimal invasif juga dilaporkan memberi luaran yang baik
Nyeri kolik
Kolik renal terjadi oleh karena peningkatan tekanan
dinding dan peregangan dari sistem genitourinary.
Nyeri non kolik
Non kolik renal disebabkan
oleh karena distensi dari kapsul renal
Pembentukan urin
Filtrasi
Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari ginjal. Setiap ginjal mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat pembentukan urine
Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan melewati ginjal untuk disaring. Hal ini dilakukan agar tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah.
Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea, dan limbah lainnya agar dapat melewati kapsul Bowman
Hasil penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine primer. Urine primer termasuk urea di dalamnya merupakan hasil dari amonia yang sudah terakumulasi. Hal ini terjadi ketika hati memproses asam amino dan disaring oleh glomerulus.
Reabsorbsi
penyaringan ulang. Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi. Namun, sebagian besar akan diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh.
Penyerapan cairan tersebut dilakukan di tubulus proksimal nefron, tubulus distal, dan tubulus pengumpul
Air, glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Setelah itu, air bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area yang terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini adalah urine sekunder.
Augmentasi
Augmentasi merupakan tahap terakhir dari proses pembentukan urin pada tubuh manusia. Jadi, seperti yang disebutkan di atas, zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan disekresikan, di sinilah tempatnya.
Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus (pengumpul) sebagai tempat penyimpanan urin untuk sementara. Di tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam NaCl dan urea sehingga terbentuk urin sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh
Anatomi
Ginjal
Secara anatomi, kedua ginjal terletak pada setiap sisi dari kolumna tulang belakang antara T12 dan L3. Ginjal kiriterletak agak lebih superior dibanding ginjal kanan.Permukaan anterior ginjal kiri diselimuti oleh lambung,pankreas, jejunum, dan sisi fleksi kolon kiri. Permukaan superior setiap ginjal terdapat kelenjar adrenalin
Ureter
organ yang berbentuk tabung kecil berfungsi mengalirkan urine dari pielum ginjal ke dalam kandung kemih. Pada orang dewasa panjangnya kurang lebih 20 cm. Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi
Vesika urinaria
berfungsi menampung urine dari ureterdan mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi (berkemih). Saat kosong, kandung kemih terletak di belakang simfisis pubis dan pada saat penuh berada di atas simfisis sehingga dapat dipalapasi dan diperkusi.
Tatalaksana BSK
Yang pertama dilakukan adalah pemasangan akses intravena untuk hidrasi dan obat-obatan IV. Bila tidak ada obstruksi atau infeksi, dapat diberikan: analgesik, antiemetik, dan antidiuretik.
Analgesik
Ketorolak. Dosis: 30 – 60 mg (intramuskular / IM) atau 30 mg (intravena / IV) diikuti 30 mg setiap 6 – 8 jam. Pada pasien dewasa (> 65 tahun), bisa diberikan 15 mg
Morfin. Dosis: 10 mg/70 kg berat badan (IM atau subkutan / SK setiap 4 jam)
Morfin sulfat: 4 – 10 mg (IV) bolus lambat. Efek sampingnya adalah depresi napas, sedasi, konstipasi, potensi adiksi, mual dan muntah
Antiemetik
Metoklopramid, dosis 10 mg IV atau IM setiap 4 – 6 jam.
Antidiuretik
Desmopresin (DDAVP) dapat menurunkan nyeri kolik renal. Dosis semprotan nasal 40 mcg dan dosis IV 4 mcg.
Antibiotik
Antibiotik hanya diberikan apabila ada potensi infeksi seperti gejala ISK, piuria, bakteriuria, demam atau leukositosis dengan penyebab lain disingkirkan.