Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SISTEM GERAK PADA MAKHLUK HIDUP, a, b, g, download (15), download (16),…
SISTEM GERAK PADA MAKHLUK HIDUP
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Hewan
Menurut jenisnya, hewan dibagi menjadi dua yaitu hewan yang bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan yang tidak memiliki tulang belakang (Avertebrata).
Hewan Vertebrata
Otot dan tulang hewan saling menempel membuat struktur endoskeleton. Dimanabentuk tulang dalam (rangka dalam) masing-masing hewan vertebrata tersebut berbeda-beda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.
Memiliki tulang dalam atau endoskeleton yang berfungsi untuk menopang berat badan hewan tersebut.
Hewan Avertebrata
Hewan Avertebrata
adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Contoh hewan invertebrata adalah siput, cacing, ubur-ubur, bulu babi, dan masih banyak lagi. Setiap jenis hewan invertebrata memiliki sistem gerak yang berbeda-beda.
Protozoa
bergerak dengan kaki semu pseodopodia, silia, dan flagellum.
Ubur-ubur
bergerak dengan sel epitelliomuskuler yang berfungsi untuk kontraksi otot. Namun untuk jenis ubur-ubur sisir, mereka bergerak dengan silia.
Cacing
bergerak dengan otot longitudinal yang dapat berkontraksi memendek dan berbelok.
Sistem Gerak Ikan
Bentuk ikan yang mirip torpedo (streamline) tersebut memudahkan ikan dalam melakukan maneuver berbelok ke kanan dan ke kiri lebih cepat dan praktis saat berada di air tanpa mengalami hambatan atau gesekan dengan air.
Pada saat ikan bergerak di dalam air, terdapat gelembung – gelembung udara yang naik ke permukaan air. Hal ini bertujuan untuk mengatur saat ikan ingin naik ke permukaan air atau saat menyelam ke dasar sungai atau laut.
Ikan dapat bergerak di air karena memiliki massa jenis (berat badan) yang lebih kecil dibanding massa jenis air. Apalagi dengan bantuan sirip akan semakin mudah ikan bergerak.
Sistem Gerak Burung
Burung – burung dapat terbang karena bentuk tubuhnya memiliki gaya angkat yang lebih besar, sehingga dapat melepaskan dari pengaruh gaya gravitasi bumi.
Bentuk sayap burung tersusun atas rangka yang kuat namun ringan. Selain itu burung juga diperkuat oleh tulang dada dan otot – otot yang solid dan kekar saat menahan terpaan angin yang kencang ketika terbang di udara
Burung dapat terbang bebas di udara karena memiliki sayap dan rangka tulang yang mendukung. Setiap burung memiliki cara terbang yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.
Pada waktu burung mengepakkan sayapnya, maka udara akan mengalir ke bagian bawah yang menghasilkan gaya angkat sehingga burung dapat terangkat ke udara atau terbang.
Sistem Gerak Amfibi
Kaki katak memiliki selaput renang. Selaput renang ini sangat berguna bagi katak saat sedang berenang di dalam air. Dengan adanya selaput renang, katak dapat bergerak lincah di dalam air.
Selain itu postur badan katak juga ditopang oleh tulang belakang yang dapat menahan berat tubuh bagian belakang dan bagian depan katak.
Kontruksi tulang katak yaitu terdiri dari tulang badan, tulang anggota gerak dan tulang tengkorak (tulang kepala). Amfibi memiliki sendi baik itu di lutut, bahu, siku, pinggul, pergelangan kaki dan tangan.
Sistem Gerak Reptil
Hewan yang termasuk dalam kategori reptil yaitu kadal, kura-kura, ular, buaya, dan sebagainya.
Ular bergerak dengan cara merayap Pada tulang badan, terdiri dari ratusan buah ruas-ruas tulang belakang. Sedangkan pada tulang rusuk ular terhubung dengan tulang belakang dibalut dengan otot-otot yang lentur dan kuat. Dengan bentuk tubuh dan banyaknya ruas-ruas tulang belakang inilah yang menyebabkan ular bergerak dengan cara meliuk-liukan badannya ke kanan dan ke kiri dengan cepat.
Kadal bergerak dengan kaki depan dan kaki belakangnya yang berjumlah empat. Otot pada kaki-kaki kadal membantu tulang-tulang kakinya untuk berjalan dan merayap.
Sistem Gerak Mamalia
Kuda memiliki tulang-tulang kokoh dan kuat untuk menopang tubuhnya. Otot-ototnya yang elastis dan kuat yang terhubung dengan tulang-tulangnya, menyebabkan kuda dapat berlari sangat kencang dibandingkan mamalia yang lain. Pada saat kuda bergerak, maka kaki kuda paling belakang memberikan dorongan agar kuda dapat maju ke arah depan
Seperti kebanyakn hewan laut lainnya, ikan paus bergerak dengan ekor sirip naik dan turun.. Akan tetepi, karena ikan paus merupakan mamalia maka ia sesekali harus ke permukaan untuk mengampil napas agar sistem didalam tubuhnya dapat bekerja.
Contoh dari hewan mamalia yaitu banteng, paus, kucing, anjing, sapi, kerbau, dan sebagainya. Mamalia hidup di berbagai jenis habitat, ada yang hidup di air, di darat dan di udara.
Bagian-bagian Rangka pada Manusia
Rangka (tengkorak) adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ lunak terutama tengkorak dan panggul. Rangka manusia terdapat di dalam tubuh, sehingga sering disebut rangka dalam (endoskeleton).
Tulang Badan
Tulang Anggota Gerak
Tulang Tengkorak
Tulang Tengkorak
Tulang-tulang tengkorak berbentuk pipih, saling berhubungan, dan membentuk rongga. Tulang-tulang ini mengelilingi dan melindungi otak yang ada di dalamnya. Tulang tengkorak terdiri atas tulang tengkorak bagian kepala (tempurung kepala) dan tulang tengkorak bagian muka (wajah).
Tulang Badan
Kelompok Tulang Belakang
Tulang belakang berbentuk tulang pendek dan tulang berjumlah 33 ruas. Pada manusia, tulang belakang terbagi atas lima bagian, yaitu: 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor.
Kelompok Tulang Dada
Bentuk tulang dada pipih, panjang kurang lebih 15 cm, dan terletak di bagian tengah dada. Tulang dada mempunyai bagian yang terdiri atas: Bagian hulu merupakan tempat melekatnya tulang selangka, bagian badan merupakan tempat melekatnya tujuh pasang tulang rusuk, dan bagian taju pedang
Kelompok Tulang Rusuk
Jumlah tulang rusuk
dua belas pasang
Tulang rusuk palsu; berjumlah tiga pasang dengan bagian melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian depan melekat pada tulang rusuk di atasnya.
Tulang rusuk melayang; berjumlah dua pasang dengan bagian belakang melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian depan melayang.
Tulang rusuk sejati; berjumlah tujuh pasang dan melekat pada tulang punggung dan tulang dada.
Kelompok Tulang Bahu
Tersusun atas tulang selangka dan tulang belikat. Tiap tulang selangka terletak di sebelah depan dan masing-masing menghubungkan gelang kanan dan kiri dengan tulang dada.
Kelompok Gelang Panggul
Tulang ilium atau tulang usus (2 buah)
Tulang duduk (2 buah)
Tulang kemaluan (1 buah)
Tulang Anggota Gerak
Tulang Anggota Gerak Atas
Tulang anggota gerak atas berhubungan dengan tulang belikat, dan bagian bawah berhubungan dengan tulang hasta dan pengumpil. Tulang hasta terletak pada sisi kelingking, sedangkan tulang pengumpil terletak pada sisi ibu jari.
Tulang lengan atas; berjumlah 2 buah
Tulang lengan bawah; terdiri atas 2 buah tulang hasta dan 2 buah tulang pengumpil
Tulang pergelangan tangan; berjumlah 2 x 8 buah
Tulang telapak tangan; berjumlah 2 x 5 buah
Tulang ruas-ruas jari tangan; berjumlah 2 x 14 buah
Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang anggota gerak bawah (kaki) berhubungan dengan tulang gelang panggul.
Tulang tempurung lutut berjumlah 2 buah
Tulang kering berjumlah 2 buah dan tulang betis berjumlah 2 buah
Tulang paha berjumlah 2 buah
Tulang pergelangan kaki berjumlah 2 x 7 buah
Tulang telapak kaki berjumlah 2 x 5 buah
Tulang ruas-ruas jari kaki berjumlah 2 x 14 buah
Pengelompokkan Tulang Rangka Manusia Berdasarkan Jaringan Penyusun dan Bentuknya
Berdasarkan jaringan penyusunnya
Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan terbuat dari bahan yang padat, bening, dan putih kebiruan, sangat kuat, namun masih kuat tulang keras. Biasanya dijumpai pada sendi dan di antara dua tulang.Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah tetapi diselubungi membran, yaitu perikondrium, yang merupakan tempat tulang rawan mendapatkan darah.
Tulang Rawan Hialin
Kuat dan elastis, dijumpai pada penutup ujung tulang pipa sebagai tulang rawan sendi, juga pada hidung sebagai tulang rawan iga dan di ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada.
Sel tulang rawan hialin disusun dalam kelompok-kelompok kecil di dalam matriks yang kuat.
Mempunyai serabut tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat.
Tulang Rawan Fibrosa
Sel tulang rawan tersusun di antara berkas serabut.
Dijumpai di tempat yang memerlukan kekuatan besar, seperti pada tulang panggul dan tulang tempurung lutut.
Terbentuk oleh berkas-berkas serabut dan matriksnya tersusun kasar dan tidak beraturan.
Tulang Rawan Elastis
Dijumpai pada daun telinga, cuping hidung, laring, dan epiglottis dan tabung Eustachius pada telinga.
Bila ditekan atau dibengkokkan terasa lentur dan kembali kebentuk semula.
Susunan sel dan matriksnya mirip tulang rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin.
Tulang rawan ini tidak akan berubah menjadi tulang keras, walaupun orang itu telah dewasa.
Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras biasa disebut tulang saja, berasal dari tulang rawan.Tulang tersusun atas sel-sel tulang hidup yang disebut osteosit.
Tulang terbentuk dari tulang rawan yang mengalami penulangan (osifikasi).
Proses penulangan terjadi ketika tulang rawan (kartilago) terbentuk, rongga-rongga matriksnya terisi oleh sel osteoblas.
Osteoblas merupakan lapisan sel tulang muda. Osteoblas akan mensekresikan zat interseluler seperti kolagen yang akan mengikat zat kapur.
Osteoblas yang telah dikelilingi zat kapur akan mengeras dan menjadi osteosit (sel tulang keras).
Antara sel tulang yang satu dan sel tulang yang lain dihubungkan oleh juluran-juluran sitoplasma yang disebut kanalikuli.
Setiap satuan sel osteosit akan mengelilingi suatu sistem saraf dan pembuluh darah sehingga membentuk sistem Havers.
Matriks di sekitar sel-sel tulang memiliki senyawa protein yang dapat mengikat kapur (CaCO3) dan fosfor (CaPO4).
Kandungan zat kapur dan fosfor tersebut membuat tulang menjadi keras dan tidak lentur.
Ruang antar sel pada tulang tersusun atas zat kapur (kalsium), fosfor, protein, dan zat perekat.
Berdasarkan bentuknya, tulang keras dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Tulang pipa atau tulang panjang
Dijumpai dalam anggota gerak. Setiap tulang pipa terdiri atas bagian batang dan dua bagian ujung. Tulang pipa bekerja sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkan bergerak. Di bagian pusat terdapat rongga besar, berisi sum-sum kuning dan banyak mengandung zat lemak.
Metafisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis
Kanalis medularis, yaitu rongga memanjang di dalam diafisis yang diisi oleh sum-sum tulang kuning
Epifisis, yaitu kedua ujung tulang
Periousteum, yaitu selaput yang menyelimuti bagian luar tulang. Periousteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat, dan pembuluh darah
Diafisis, yaitu bagian tengah tulang
Tulang pipih
Bentuknya pipih, terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras dengan di tengahnya lapisan tulang seperti bunga karang atau spons yang di dalamnya berisi sum-sum merah sebagai tempat pembentukan sel-sel darah. Dijumpai pada bagian yang membutuhkan perlindungan.
Tulang pendek
Bentuknya bulat pendek. Dijumpai pada tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Tulang-tulang ini diselubungi jaringan padat tipis. Bagian dalam tulang pendek seperti tulang pipih dan juga berisi sum-sum merah.
Jenis dan Fungsi Otot pada Manusia
Otot dikenal sebagai daging dan tidak hanya menggerakkan rangka, tetapi juga menggerakkan organ-organ tertentu dalam tubuh.
Otot Lurik
Otot jenis ini menempel pada rangka dan menjadi alat gerak Otot lurik memiliki sel yang berbentuk silindris dan memiliki banyak inti. Kerjanya dikendalikan oleh sistem saraf pusat dan disadari.
Otot Polos
Otot polos terdapat di organ-organ dalam, misalnya di saluran-saluran dalam sistem pernapasan, sistem pencernaan, pembuluh darah, dan saluran kencing. Bentuk sel-sel otot polos menyerupai gelendong dengan satu inti di tengah. Otot polos tidak dikendalikan oleh sistem saraf pusat sehingga otot-otot polos bekerja di luar kesadaran.
Otot Jantung
Otot Jantung memiliki struktur mirip dengan struktur otot lurik. Namun serabut otot jantung memiliki percabangan di serabut- serabut ototnya. Otot jantung menggerakkan jantung dan jenis sarafnya adalah saraf otonom. Oleh karena itu, otot jantung bekerja di luar kesadaran.
Hubungan antara Struktur Rangka Manusia dengan Fungsinya.
Alat pergerakan.
Memberi perlindungan.
Tempat melekatnya otot.
Produksi sel darah.
Memberi bentuk tubuh.
Pengaruh Sikap Tubuh terhadap Rangka Manusia
Lordosis
Penderita memiliki tulang yang terlalu masuk pada bagian lekukan ke dalam (daerah pinggang) pada tulang belakang. Kelainan pada tulang leher dan panggul terlalu membengkok ke depan. mereka cenderung melengkungkan tubuh ke belakang untuk menyeimbangkan kelebihan berat badan di bagian depan tubuh. Lordosis juga sering terjadi pada wanita yang hamil tua.
Kifosis
Penderita memiliki lengkung tulang yang terlalu keluar pada bagian atas punggung (tulang punggung) atau tulang punggung yang terlalu melengkung ke belakang, sehingga tubuh bungkuk. Bisa disebabkan karena proses penuaan, infeksi TBC tulang belakang ataupun posisi duduk yang salah yang dilakukan selama bertahun-tahun. Kifosis bisa terjadi pada masa kanak-kanak tanpa sebab yang jelas.
Skoliosis
Penderita memiliki tulang belakang yang terpuntir secara tidak normal ke kanan atau ke kiri. Ruas-ruas tulang belakang membengkok ke arah samping membentuk huruf S. Memungkinkan penderita berjalan tidak normal dan mengalami nyeri punggung. Skoliosis biasa terjadi pada anak-anak dan remaja, bisa ada sejak lahir atau berkembang belakangan bila satu kaki lebih pendek daripada kaki yang lain.
Gangguan atau Penyakit yang Merusak Rangka Manusia
Kekurangan vitamin D.
Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat menyebabkan rakhitis, biasanya dapat terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dari kaki berbentuk O atau X. Sedangkan pada orang dewasa, kekurangan kapur akan menyebabkan penyakit osteomalasia.
Kekurangan Kalsium
Kekurangan kalsium yang menyebabkan terjadinya mikrosefalus yaitu kelainan pada ukuran kepala bayi yang lebih kecil atau tidak proporsional. Hal tersebut disebabkan ketika hamil, pembentukan tengkorak bayi tidak sempurna akibat kekurangan kalsium pada ibu.
Penyakit Tulang
Rheumatik
Rheumatikadalah segala sesuatu yang berhubungan dengan rasa sakit dari alat gerak salah satunya adalah tulang.
Osteomyelitis
Osteomyelitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan tulang (termasuk periosteum, sumsum tulang belakang dan tulang rawan). Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme (terutama Staphylococcus) yang mencapai tulang melalui patah tulang terbuka, melalui darah atau melalui gigi caries ke dalam sinus. Bakteri dan jamur juga sering menimbulkan osteomyelitis. Jadi, jika anda terluka segeralah tutup luka tersebut dengan penutup luka yang steril dan segera obati ke dokter.
F. Tulang Air Mata
K. Tulang Tengkorak Belakang
I. Tulang Rahang Atas
A. Tulang Ubun-Ubun
C. Tulang Baji
D. Tulang Hidung
H. Tulang Pipi
B. Tulang Dahi
J. Tulang Rahang Bawah
E. Tulang Tapis
G. Tulang Pelipis
Tulang tengkorak bagian muka terdiri atas: a) tulang rahang atas (2 buah), tulang rahang bawah (2 buah), tulang langit-langit (2 buah), tulang hidung (2 buah), tulang pipi (2 buah), tulang mata (2 buah), tulang pangkal lidah (1 buah).
Ruas-ruas tulang belakang membentuk sumbu tubuh yang tidak lurus. Jika dilihat dari samping, tulang belakang berbentuk melengkung. Lengkungan ini berfungsi untuk menunjang keseimbangan badan. Ruas tulang belakang saling berhubungan melalui saluran di tengah setiap ruas. Saluran tersebut melindungi sumsum tulang belakang yang terdapat di dalam sepanjang tulang belakang.
Tulang Belikat
Tulang Selangkang
Tulang paha merupakan tulang yang paling panjang dan paling berat di antara tulang tubuh lainnya.
Tulang Betis
Berdasarkan matriksnya, bagian tulang dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu tulang kompak dan tulang spons.
Otot-otot saling bekerja sama ketika melakukan gerak. Minimal terdapat dua otot yang bekerja sama, otot pertama dan kedua berkontraksi ke arah yang berlawanan. Oleh karena itu, kedua otot tersebut dikatakan melakukan kerja yang antagonis.
Ketika otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi, siku terlipat dan lengan bawah terangkat. Sebaliknya, ketika otot bisep relaksasi dan otot trisep berkontraksi, siku lurus dan lengan bawah turun. Jenis gerakan yang dihasilkan otot bisep dan trisep tersebut adalah gerakan ekstensor-fleksor. Jadi, otot bisep berperan sebagai otot fleksor karena kontraksinya membengkokkan lengan. Sementara itu, otot trisep adalah otot ekstensor karena kontraksinya meluruskan lengan.
Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah.
Kaki X atau O
Mikrosefalus
Rheumatik
Osteomyelitis
Sistem gerak yang terdapat pada Vertebrata dan Avertebrata memiliki fungsi yang sama yaitu berhubungan dengan bentuk rangka dan tubuh hewan, walaupun hewan tersebut berpindah tempat dengan cara yang berbeda satu sama lain.
Contoh dari Amfibi yaitu kodok atau katak.
Ketiga tulang ini bergabung menjadi satu.
:warning: Penderita kifosis atau lordosis dapat memperbaiki postur tubuh mereka dengan mengikuti fisioterapi sehingga otot-otot menjadi kuat untuk menopang tulang belakang. Penderita skoliosis perlu dipantau dengan hati- hati karena penyebabnya harus diidentifikasi dengan tepat. Penderita dapat menggunakan sepatu ortopedi apabila penyebabnya adalah kaki yang tidak sama panjang kemudian dapat menggunakan penyangga punggung apabila bertambah parah. Kadang-kadang operasi juga dapat direkomendasikan untuk penderita ini. :warning:
Contoh Hewan Avertebrata