Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Periodisasi Masa Praaksara, Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia,…
Periodisasi Masa Praaksara
A. Periodisasi Masa Praaksara Berdasarkan Keadaan Geologi
Zaman Arkaekum
Zaman pada masa awal pembentukan bumi
Zaman Paleozoikum/zaman primer
Pertama kali ada kehidupan. Pada zamn ini, banyak jenis binatang mengalami kepunahan (dinosaurus dan ikan)
Zaman Mesozoikum/zaman sekumder
Di zaman ini ditandai sebagai berkembangnya berbagai jenis reptil dan mulai adanya berbagai jenis burung serta binatang menyusui yang masih rendah tingatannya
Zaman Neozoikum/zaman hidup baru
Di zaman ini, binatang raksasa mulai berkurang, mulai muncul berbagai jenis kera, dan munculnya manusia jenis Homo Sapeiens
B. Periodisasi Masa Praaksara Menurut Sumber Arkeologis
Zaman Batu
A) Batu Tua/Paleolithikum
B) Batu Madya/Mezolithikum
C) Batu Muda/Neolithikum
Zaman logam
a) Nekara
b) Moko
c) Kapak corong
d) Candrasara
e) Bejana perunggu
Zaman Megalithikum
a) Menheir
b) Dolmen
c) Sarkofagus
d) Kubur peti batu
e) Pundem berundak
Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia
Megathropus Palejavanicus (Manusia Besar/Raksasa dari Jawa)
Fosil meganthropus ditemuka oleh G.H.R. Von Konigswald di situs Sangiran, Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1941
Manusia purba jenis ini diperkiraan hidup 2 juta tahun yang lalu dengan cara mengumpulkan makanan dari tumbuh-tumbuhhan
Ciri-ciri: Ukuran rahang sangat besar, melebihi rata-rata ukuran manusia sekarang
Pithecanthropus (Manusia Kera)
Ditemukan oleh E. Dubois di lembah Sungai Bengawan Solo, yaitu di Kedung Brubus, dan juga di daerah Trinil, Jawa Timur
Ada 3 jenis Pithecantropus, yaitu:
1) Pithecanthropus Erectus
2) Pithecantropus Soloensis
3) Pithecantropus Mojokertensis
Dilihat dari volume otaknya, sudah lebih besar dari kera, tetapi lebih kecil dari manusia, dari tulang paha yang ditemukan menunjukkan bahwa jenis ini telah berdiri tegak.
Homo Sapiens (Manusia Modern)
Homosapiens pertama ditemukan di daerah Wajak, lembah sungai Brantas, Tulungagung, Jawa Timur.
Ciri-cirinya: memiliki muka dengan hidung lebar dan dahi yang masih menonjol. Fosil ini kemudia disebut dengan
Homo Wajakensis
Diperkiraan hidup 40.000 tahun yang lalu. Selain di Indonesia, fosil ini juga ditemukan di Malaysia dan Filipina.
Perkembangan Kehidupan pada Masa Praaksara
Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Masa ini berlangsung antara masa Paleolithikum (Batu Tua) dan Mezolithikum (Batu Madya)
Ciri Kehidupan manusia pada masa ini adalah hidup dalam kelompok-kelompok kecil dan berpindah-pindah (nomaden).
Mereka tinggal di dalam gua-gua dan sangat bergantung dengan alam. Manusia ini telah membuat alat-alat sederhana, seperti kapak genggam, kapak perimbas, dan alat-alat serpih.
Pada akhir masa berburu dan mengumpulkan makanan ini manusia mulai setengah menetap dan berupaya untuk berladang. Dengan sistem ladang berpindah, manusia mulai mengurangi ketergantungan terhadap alam. Mereka mulai belajar memproduksi sendiri mekanannya. Pada sistem kepercayaan, manusia mulai mengenal tradisi penguburan
Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam berlangsung pada masa neolithikum (batu muda) dan dimulailah masa megalithikum (Batu besar). Manusia telah mengenal sistem bercocok tanam tingkat lanjut. Mereka tidak lagi berpindah-pindah, tetapi sudah menetap dan memproduksi sendiri makanan mereka.
Manusia pada masa ini telah hidup berkelompok besar dan mengenal sistem kepemimpinan (kepala suku) meningkat jumlah mereka sangat besar. Makanan dihasilkan dari bercocok tanam dan berternak. Mereka mulai mengenal barter/tukar menukar barang
Manusia telah mengenal tradisi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan kekuatan alam. Hal ini ditandai dengan peninggalan kebudayaan batu besar
Hasil kebudayaan mereka telah beragam, yaitu berupa alat-alat kayu, tanduk, bambu, tulang, dan batu.
Masa Perundingan