Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Radiologi Traktus Respiratorius - Coggle Diagram
Radiologi Traktus Respiratorius
CT Scan (Computerized Tomografi)
Pemeriksaan thorax dengan CT scan ➺ hal yg rutin dikerjakan terutama kasus penyakit (respirasi) di cav.thorax (cor, pulmo dan mediastinum)
CT scan tidak digunakan untuk tujuan screening (orang sehat) scr umum krn dianggap pemeriksaan mahal dan tidak praktis utk itu. Kelemahan hanya krn mahal dan radiasi xray nya, meski bisa utk bayi(neonatus) bila diperlukan
Banyak kasus dimana pada xray kelainan kurang jelas ➺ perlu CT scan terutama: Lesi terlalu kecil (uk < 5 mm), Lesi yg overlapping dg lesi lain, Lesi di mediastinum
CT scan thorax selain untuk keperluan imaging diagnostik, juga membantu GUIDED BIOPSY lesi pulmonum yg sering bersifat GANAS (Onkologi)
Alasan : CT scan akurat didalam menentukan letak lesi dari isi koordinat serta kedalaman nya dari permukaan kulit.
Pneumonia Covid-19
Pneumonia dalam Penyembuhan Jar.Fibrosis & Kalsifikasi
Penyembuhan Pneumonia Covid Fibrosis
(penebalan pleura)
Tumor Pulmonum Sinistra
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Peralatan MRI saat ini sdh banyak dipakai membantu diagnosa bermacam kelainan yg lebih memperjelas gambaran radiologi.
Modalitas MRI yg berupa sequence mri , maka banyak gmbr dapat ditampilkan lebih baik/tegas . Meskipun tidak spesific tetapi lebih sensitive dp CT SCAN.
Contoh pulsa sequence MRI yi:
T1 weighted image ( T1WI)
T2 weighted image ( T2WI)
Spin Echo (SE)
Proton Density(PD)
Fluid Attenuated Inversion Recovery (FLAIR) DLL
MRI sebagai contoh dapat menampilkan gambar mediastinum dng lebih jelas. Misalnya adanya pembesaran kelenjar mediastinum atau Pada kelainan di pleura yg menebal krn sebuah proses misal: radang, keganasan
MRI Mediastinum
USG (Ultrasonografi)
Alat USG mempunyai beberapa kelebihan bila dibandingkan dgn modalitas (alat) lain dibidang radiologi:
Peka dengan benda cair krn sifat cairan yg dpt meneruskan frekwensi gelombang suara dg baik ( bersifat sonoluscent=hitam)
Sifat dinamis yi dapat melihat pergerakan benda-benda yg bergerak didalam tubuh mis: cairan pleura, ascites dan darah didalam pembuluh darah
Pleural Effusion
Tumor Paru
Kedokteran Nuklir
Saat ini tehnologi nya sering berupa modalitas PET (Positron Emission Tomografi)
PET sering dikombinasi dg CT menjadi PET-CT dan MRI menjadi PET-MRI
Banyak membantu dibidang onkologi
Pet-Scan Thorax
X Ray Konvensional
Kelainan Foto Thorax
(Pulmo)
Inflamasi
specific: TBC, virus, jamur, parasit
Tumor: jinak
➴ Jinak: Hamartoma, Teratoma benigna, Hemangioma, Adenoma, Papillary tumor
➴ Ganas: Carcinoma, Lymphoma, Sarkoma/pulmonary-blastoma, Malignant Teratoma
Congenital: Agenesis, Dysgenesis, Cystic lung disease, Tracheo-oesophageal fistula (TEF)
Kondisi tertentu (yg penting):
➴ Perubahan vascular pulmo: Edema paru, Pelebaran A (krn hipertensi pulmonal)
➴ Pneumothorax, Atelektasis pulmonum, Emphysema pulmonum, Silicosis pulmonal (hub dgn pekerjaan), Hyaline membrane disease pd neonatus prematur (gangguan aeration/pengembangan paru), Hernia diafragmatica (cavum thorax terisi dg organ abdomen: gaster, usus)
Edema Paru
Berhubungan dgn vascular paru ➺ proses “congestive” menimbulkan edema paru
Hal2 penyebab edema paru:
➴ Cardiogenic: kegagalan jantung memompa darah
➴ Non-Cardiogenic: radang (biasanya virus), bahan toksik (gas beracun), hypoxia, dll.
Edema Paru Non Kardiogenik:
Edema Paru Neurogenik (EPN):
Edema paru (
congestive pulmonum
), dibagi derajatnya:
➫ Grade I: gambar cephalisasi vasculer (vasculer kearah superior)
➫ Grade 2: perihiler hazziness, bronchial cuffing, gambaran garis Kerley A, garis Kerley B
➫ Grade 3 : butterfly wings, angel wings, bat wings
Stadium I
: Congestive Paru
Stadium 2
: Congestive Paru
Perihiler Hazzines
Kerley B Line
Kerley A Line
Peribronchial Cuffing
Stadium 3
: Congestive Paru
Edema Paru Alveolar
Pneumothorax
Penyebab: robeknya pleura visceralis yg akhirnya terjadi hubungan antara udara luar dgn cavum thorax, sehingga paru menjadi collaps.
Etiologi:
radang
yg melemahkan pleura visceralis (TBC, infeksi non-spesific),
trauma
yg menembus dinding thorax
Gambaran Radiologis:
➴ udara di cavum thorax, collaps pulmonum partial/total, cor terdorong kearah berlawanan dari sisi pneumothorax
Pneumothorax kiri:
Atelektasis Paru
Atelektasis ➺ obstruksi bronchus, yg dapat disebabkan:
➴ Tumor bronchus : bronchogenic carcinoma.
➴ Sputum yg kental pd bbrpa kondisi: pasen coma
➴ Tertelan: benda asing (corpus alienum), air (pasen tenggelam di air)
Atelektasis paru kanan atas & Atelektasis paru lobus kanan (masive)
Emphysema Pulmonum
keadaan dimana terjadi hyperaeration yg berlebihan pd pulmo
Keadaan ini menetap (stationer)
Klinis: sesak, terutama bila utk aktivitas(dyspneu)
Causa: radang chronis
Sering disertai- Bronchiectasis: pelebaran bronchus
Bula pulmonum: bergabungnya banyak alveoli menjadi rongga besar(bula)
(ada tambahan CT scan)
Emphysematous Pulmonum
Cor: ukuran dan bentuk normal
Pulmo: hyperaerated, Tak ada infiltrat atau tumor, Vasculer normal
Kedua sinus baik/tajam
Hernia Diafragmatica
dpt terjadi sejak in-utero(Dx: MRI) terlihat usus di cav thorax
Silicosis Pulmonum
:
pd pekerja tambang silikat
Hyaline Membran Disease
Keadaan pada bayi premature ➺ terjadi gangguan aeration pulmonal
Gambaran paru mirip dgn atelektasis ➺ paru terlihat putih (opaque)
TBC
(Tuberculosis)
TBC pulmonum kiri atas dengan emphysematous lung
➴ Cor normal besar & bentuknya
➴ Pulmo: bayangan radio-opaque kiri atas (dgn batas tdk tegas) dan fibrosis serta retraksi + Kedua paru hyperaerated terutama bagian basal
Bekas TBC kedua paru
➴ Pulmo: fibrosis kedua lapangan paru yg merata dan retraksi kanan bawah.
➴ Cor: normal
Milier TBC pulmonum
➴ Pulmo: bintik-bintik radio-opaque ukuran 2-3 mm tersebar semua lapangan paru, Kedua sinus baik/tajam.
➴ Cor: normal
Cardiomyopathia
(non-spesifik)
Apex membesar kekiri dan rounded (pembesaran ventrikel kiri & kanan)
Batas lateral kanan membesar ke kanan (pembesaran atrium kanan)
Pulmo: vascular normal
Pleural Effusion
(kiri)
Pulmo: kanan baik sementara kiri bagian bawah tertutup bayangan opaque dgn garis lengkung bag.atas (garis Ellis D)
Cor : batas kanan baik
Batas kiri tertutup bayangan opaque
Policystic Lung Disease
Cor: Besar dan bentuk normal
Pulmo: gambaran bulat2 (multiple) pericardial kanan
& kiri dgn air-fluid level minimal
Kedua sinus baik/tajam
Tumor Mediastinum
Cor: ukuran dan bentuk normal
Pulmo: tak ada infiltrat. Vasculer baik
Bayangan radio-opaque di mediastinum sisi kiri tengah dng
Batas tegas, aga berbenjol-benjol
Cor:Ukuran normal. Bentuk bagian superior (aorta) tertutup bayangan opaque di sisi kanan dan kiri.
Pulmo: baik,tak ada nodul/infiltrat
Bayangan opaque padat di mediastinum yg melebar kearah kanan dan kiri, berbatas tegas.
Tumor Pulmonum Dextra
Thorax PA dan Lateral kanan:
Pulmo: gambaran radio-opaque dg densitas padat dan batas tegas
di kanan setinggi suprahiler kanan
Kedua sinus baik/tajam
Posisi lat: gambaran mass batas tegas di sekitar hilus kanan.
Metastase Pulmonum
Cor: besar dan bentuknya normal
Pulmo:nodul multipel kedua paru merata dg ukuran bervariasi, struktur nodul homogen dn batas tegas dan rata.
Kedua sinus baik/tajam.
MSI (Mitral Steno inffusiency)
Cor: membesar kekiri (Hipertropi ventrikel kiri)
-conus pulmonal menonjol
-atrium kiri membesar (double contour)
Pulmo:vasculer paru meningkat
Cardiomegali dgn Congestive Paru
Terdapat cairan(effusion) di inter-pleura dextra
Cor: apex melebar kekiri
Pulmo: pulmonary vasculer meningkat.
Gambaran spindle di interpleura kanan.
Kedua sinus baik/tajam
Teknis Radiografi
Posisi
Berdiri tegak (erect) ➺ PA (sinar X)
Berbaring terlentang (supine) ➺ AP (sinar X)
L/R Lateral
L/R Lateral Decubitus ➺ biasanya u/ airfluid level
Top Lordotic (u/ apex paru)
Syarat
Inspirasi cukup (C6 kanan ➺ tengah hemidiafragma kanan)
Simetris
✖️bergerak/ ✖️goyang/ tahan napas
Scapula
tidak
menutupi lapangan paru
Kedua sinus
phrenico-costalis
tidak
terpotong
Yang Perlu Diperhatikan
Bayangan cor, pulmo, mediastinum
Bayangan tulang (costa,clavicula, caput humeri, & vertebra, thoracal)
Bayangan soft tissue (otot, lemak dada)
Cor
(jantung)
Ukuran ➺ metode CTR (CardioThoraxic Ratio) ➺ N
≤ 50%
Bentuk:
➴
Normal
: apex di kiri, batas lateral kiri ➺ ventrikel kiri, batas lateral kanan ➺ ventrikel kanan, aorta knop ➺ sbg bayangan yg melengkung kearah superior yg sedikit berada di sisi kiri dari mid-line. (ventrikel kanan & atrium kiri ➺ hanya terlihat pada posisi lateral, pada pembesaran atrium kiri ➺ terlihat sbg “
double contour
” pd posisi PA)
➴
Abnormal
: apex di kanan (dextro cardia), pinggang jantung menghilang (pd pembesaran conus pulmonalis), apex terangkat (menandakan pembesaran ventrikel kanan), aorta knop berada di kanan dari midline (berarti over-riding aorta)
Cor study → pembuatan foto posisi lateral untuk melihat:
➴ retro-sternal space, retro-cardiac space, sinus phrenico-costalis anterior dan posterior, hilus pulmonum dari arah lateral
Contoh Pembuatan Foto Sempurna
cor & pulmonal normal, kedua sinus terlihat, kedua scapula tidak menutupi paru, tulang2 terlihat jelas
Contoh Pembuatan Foto Kurang Sempurna :
apex terpotong, kedua sinus terpotong, costae kurang terlihat tegas