Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SISTEM ENDOKRIN, M.DIVA PUTRA P NPM : 2108260211 - Coggle Diagram
SISTEM ENDOKRIN
FUNGSI HORMON
Thyrotropin-releasing hormone (TRH)
Corticotropin-releasing hormone
(CRH)
Growth hormone-releasing hormone
(GHRH)
Growth hormone inhibitory hormone
(GRIH) (somatostatin)
Dopamin atau prolactin-inhibiting
factor (PIF)
Merangsang sekresi TSH dan prolaktin
Menimbutkan pelepasan
growth hormone
Menghambat petepasan
growth hormone
Menimbulkan pelepasan LH dan FSH
Menghambat pelepasan protaktin
Growth hormone -
Thyroid-stimulating hormone (TSH)
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
Protaktin
Follicle-stimulating hormone (FSH)
Lutenizing hormone (LH)
Merangsang sintesis protein dan pertumbuhan
sebagian besar sel dan jaringan
Merangsang sintesis dan sekresi hormon tiroid
(tiroksin dan triiodotironin)
Merangsang sintesis dan sekresi hormone adrenokortikal (kortisol, androgen, dan atdosteron
Meningkatkan pembentukan payudara
perempuan dan sekresi susu
Merangsang sintesis testosteron di sel Leydig testis; merangsang ovutasi, pembentukan korpus luteum, dan sintesis estrogen dan progesteron di ovarium
Menimbutkan pertumbuhan fotikel di ovarium
dan pematangan sperma di sel Sertoli testis
Hormon antidiuretik (ADH) (yang
juga disebut vasopresin)
Oksitosin
Meningkatkan reabsorpsi air oleh ginjal dan menimbutkan vasokonstriksi serta peningkatan tekanan darah
Merangsang ejeksi air susu dari payudara dan
kontraksi rahim
Tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) - Kalsitonin
Meningkatkan kecepatan reaksi kimia di sebagian besar sel sehingga meningkatkan laju metabolisme tubuh
Menambah deposit kalsium di tutang dan mengurangi konsentrasi ion kalsium di cairan ekstrasetular
Kortisol -Aldosteron
Memiliki berbagai fungsi metabolik untuk mengatur metabolisme protein, karbohidrat,dan lemak; juga memiliki efek anti-inflamasi
Meningkatkan reabsorpsi natrium ginjal,
sekresi kalium, dan sekresi ion hidrogen
Norepinefrin, epinefrin
Memiliki efek yang sama seperti efek
perangsangan simpatis
Insulin (sel β) 2.Glukagon (Sel α)
Meningkatkan ambitan glukosa di banyak sel,dan dengan cara ini juga mengatur metabolismekarbohidrat
Meningkatkan sintesis dan petepasan glukosa dari
Peptida hati ke dalam cairan tubuh
Hormon paratiroid (PTH)
Mengatur konsentrasi ion kalsium serum dengan cara meningkatkan absorpsi kalsium oteh usus dan ginjal serta melepas kalsium dari tulang
reff: Guyton A.C. and J.E. Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta: EGC. Hal 883-884.
anatomi dan histologi kelenjar endokrin
kelenjar hipofisis
adenohipofisis
pars distalis
pars intermedialis
pars tuberalis
neurohipofisis
lobus nervous
infundibulum
kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar endokrin yang membentuk sel nya berbentuk bulat yang disebut dengan folikel.
kelenjar pineal
Merupakan suatu kelenjar yang dikenal sebagai epiphysis cerebri atau badan pineal.
kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid terpisah dari kelenjar tiroid oleh kapsul jaringan ikat.
Merupakan suatu kelenjar yang menghasilkan paratiroid hormone ( PTH ), yang terlibat pada homeostasis.
kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal merupakan suatu kelenjar yang memiliki bentuk yang kecil, berbentuk pyramid ,dan terletak pada sisi superior ginjal.
pankreas
Merupakan kelenjar endokrin dan eksokrin. Pada bagian endokrin terdapat pulau langerhand , yang berfungsi menghasilkan insulin. Terdiri atas lobus lobus
reff; Mescher AL, Junqueira LCU. Junqueira’s basic Histology : text and atlas.
kelainan hormon
hormon hipofisis
Panhipopituitarisme = penurunan sekresi hormon hipofisis anterior yang bersifat kongenital
Dwarftisme = kelainan yang disebabkan karena defisiensi sekresi kelenjar hipofisis anterior semasa anak anak
Gigantisme = Kelainan yang disebabkan karena produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan selama masa anak-anak
Akromegali = Kelainan yang disebabkann oleh tumor asidofilik sehingga pertumbuhan lebih tinggi
Diabetes insipidus = Kelainan yang diakibatkan kegagalan ini menyebabkan air tidak direabsorbsi oleh tubulus distalis ginjal
Hormon tiroid
hipotiroidisme
hipertiroidisme
strauma
hormon paratiroid
hipertiroidisme
hipotiroidisme
hormon pankreas
hipoglikemia
hiperglikemia
hormon adrenal
hipoadrenalisme
hiperadrenalisme
REFF: - Cahyanur R, Soewondo P, Darmowidjojo B, Aman RA, Dewiasty E. Gambaran Klinis dan Proporsi Hipotiroidisme Sekunder pada Pasien Adenoma Hipofisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Med J Indones. 2018; 68(6):216-22.
Manurung R, T. Bolon CM, Manurung N. Asuhan Keperawatan Sistem Endokrin. 2017;95-112.
organ yang berperan pada sistem endokrin
REGIO COLLUM :
GLANDULA THYROIDEA
GLANDULA PARATHYROIDEA
REGIO CAPUT :
Pineal gland
HYPOTHALAMUS HYPOPHYSIS
GLANDULA PINEALIS
reff : Campbell, M. & Jialal, I. NCBI Bookshelf (2021). Physiology, Endocrine Hormones.
REGIO THORAX: ▪ THYMUS
REGIO ABDOMEN :
PANCREAS
GLANDULA SUPRARENALIS
REGIO PELVIS:
OVARTUM (FEMININA)
TESTIS (MASCULINAY)
REGULASI HORMON
Regulasi turun( down regulation)
ketika konsentasi insulin plasma meningkat secara kronis,jumlah total reseptor sel sasaran untuk insulin berkurang bertahap akibat efek langsung peningkatan insulin pada reseptor insulin
permisivitas
Pada permisivitas, satu hormon harus ada dalam jumlah memadai agar hormon lain dapat berefek secara penuh.
sinergisme
Sinergisme terjadi jika, kerja beberapa hormon bersifat saling melengkapi dan efek kombinasi mereka lebih besar daripada penjumlahan efek masing-masing.
antagonisme
terjadinya ketika suatu hormon menyebabkan berkurangnya reseptor hormon lain, mengurangi efektivitas hormon kedua
ref : Haviz. Dua Sistem Tubuh: Reproduksi dan Endokrin. Vol. 5, Jurnal Saintek. 2013, p. 153-68.
penyebab kelainan hormon
hiposekresi (primer & skunder)
hipersekresi
reff:S M. Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin. Vera Kartawijaya. 2018;(2504):1–21.
In Melmed, S., In Auchus, R. J., In Goldfine, A. B., In Koenig, R., In Rosen, C. J., & Williams, R. H. (2020). Williams textbook of endocrinology.
integrasi hormon
transport hormon
ketika hormon sudah selesai diproduksi di kelenjar endokrin
integrasi hormon
pengikatan hormon dengan reseptor spesifiknya
reff: Hall JE, Isfandiary E. GUYTON AND HALL Textbook of Medical
Physiology. 12th ed. Singapore: Elsevier; 2014. 886 p.
perbedaan kelenjar eksokrin dan endokrin
kelenjar eksokrin
-memiliki duct (saluran) untuk mengeluarkan hasil sekresinya
-hasil sekresinya dikeluarkan kebagian luar tubuh
-hasil sekresi berupa senyawa nonhormoral
kelenjar endokrin
tidak memiliki duct untuk mengeluarkan sekresinya (kelenjar buntu )
hasil sekresinya diserap kedalam sistem sirkulasi (darah)
hasil sekresinya berupa senyawa hormoral
hubungan hormon dengan irama sikardia
Irama sirkadian mengontrol perubahan level hormon dan neurokimia yang mengontrol tidur, aktivitas, dan mood/suasana hati. Pusat kontrol irama sirkadian terletak pada bagian ventral anterior hypothalamus.
REFF:Rini Ambarwati. (2017). TIDUR, IRAMA SIKARDIAN DAN METABOLISME TUBUH. Prodi D III Keperawatan Soetomo Poltekkes Kemenkes Surabaya, 42-46.
sintesis hormon
Hormon di sintesis di bagian RE di endokrin, lalu di pecah membentuk prohormon. Prohormon di transfer ke aparatus goigi di kemas di vesikel sekretor. Vesikel memecah prohormon untuk menghasilkan hormon yang lebih kecil dan memiliki aktivitas biologis serta fragmen inaktif.
ref : Guyton Hall. Fisiologi Kedokteran edisi 12. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta: EGC
M.DIVA PUTRA P NPM : 2108260211