Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Tn A usia 32 tahun, sudah menikah dan punya 2 anak, datang dengan keluhan…
Tn A usia 32 tahun, sudah menikah dan punya 2 anak, datang dengan keluhan tidak bisa tidur nyenyak, mendadak sesak nafas dan kencing nanah sejak 3 hari yang lalu
pemeriksaan
pemeriksaan fisik
vital sign
110/80 mm Hg, Nadi 80x /menit, RR 20x /menit, Suhu 36’ C
pembesaran kelenjar inguinal (+)
pemeriksaan genetalia
Keluar cairan kuning kehijauan
sedikit pembengkakan & eritema
nyeri tekan (+)
pemeriksaan psikiatri
gelisah
tidak bisa duduk tenang
pemeriksaan penunjang
pewarnaan gram
diplococcus gram negatif
Neisseria sp. (+)
anamnesis
tidur tidak nyenyak
3 hari yang lalu
merasa tidak berkonsentrasi saat bekerja
merasa sangat lelah
kencing nanah
3 hari yang lalu
disertai nyeri saat kencing
riwayat berhubungan badan dengan PSK
sesak nafas
3 hari yang lalu
riwayat asma/alergi (-)
keluhan lain (batuk, pilek, demam dll) (-)
riwayat paparan polusi (-)
Ilmu kedokteran dasar
anatomi
Genetalia Maskulina
Externa
Penis
Radix Penis
terdiri
2 crura penis
bagian proximal
corpora cavernosa
1 more item...
bulbus penis
bagian proximal corpus spongiosum penis
melekat pada membrana
perinei.
Corpus Penis
ditopang oleh
ligamentum suspensorium
penis
n ligamentum fundiforme
penis
Vaskularisasi
Arteri
Arteri Profunda Penis
Arteri Bulbi Penis
Arteri Dorsalis Penis
persarafan
Nervus Pudendus
Plexus Pelvicus
aliran limfe
kelompok medial nodus inguinalis
superficialis
struktur profunda
nodi
iliaci intemi
skrotum
terdiri
dextra
sinistra
melapisi testis, epididymis dan
ujung funiculus spermaticus
raphe scrotii
interna
testis
dikelilingi
tunica albuginea
tubulus seminiferus
sel-sel Leydig
bermuara
Rete testis
ductuli efferentes
vaskularisasi testis & epididimis
arteri testicularis
Vena testicularis
plexus pampiniformis
aliran limfe testis & epididimis
nodi lymphoidei lumbales atau
paraaortici
prostat
di antara
collum vesicae di atas dan diaphragma urogenitale di bawah
vaskularisasi
cabang-cabang arteri vesicalis inferior
arteri
rectalis media
v. plexus venosus prostaticus
limfe
nodi iliaci interni.
inervasi
plexus hypogastricus inferior
vesikula seminalis
vaskularisasi
cabang-cabang arteri vesicalis
inferior dan arteri rectalis media.
vena iliaca interna
limfe
nodi iliaca interna
epididimis
sinus epididymis
saluran berkelok
ductus ejakulatorius
ductus deferens
otak
diencephalon
dorsal
thalamus
ventral
hypothalamus
SCN
irama sirkadian
kelenjar pituitari
ACTH
kortisol
mesenchepalon
pedunculus cerebri
anterior: crus cerebri
posterior: tegmentum
substantia nigra.
rongga sempit: aqueductus cerebri
Corpus pineale
melatonin
kantuk
bagian sempit otak yg menghubungkan otak depan dengan otak belakang
pons
serabut-serabut ascendens dan descendens yang menghubungkan otak depan, mesenchepalon, medspin (perantara)
nukleus raphe
serotonin
locus coreolus
norepinefrin
terjaga
VTA (ventral tegmental area)
dopamin
medula oblongata
menghubungkan pons (atas) dan medspin (bawah)
posterior pars inferior
tuberculum
gracile dan cuneatum
fisiologi
miksi
rangsangan
reseptor pada dinding kandung kemih (serabut parasimpatis)
Kontraksi dinding kandung kemih secara volunteer
terjadi relaksasi sfincter internus dan externus
Urin keluar
tidur
rapid eye movement (tipe paradoks)
stadium Satu
kelopak mata tertutup, tonus otot berkurang dan tampak gerakan
bola mata kekanan dan kekiri
stadium dua
bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih
berkurang, tidur lebih dalam dari pada fase pertama
stadium tiga
tidur lebih dalam dari fase sebelumnya
stadium empat
tidur yang dalam serta sukar dibangunkan
Non Rapid Eye Movement (tipe tidur gelombang lambat)
berlangsung antara 70 menit sampai 100 menit,
setelah itu akan masuk ke fase REM
siklus tidur bangun
dikontrol oleh 2 sistem saraf pada batang otak
RAS (Reticular Activating System)
melepaskan katekolamin (dopamin, epinefrin (adrenalin), norepinefrin
mempertahankan kewaspadaan
BSR (Bulbar Synchronizing Region)
melepaskan serotonin
mekanisme ggn tidur
stressor
perubahan HPA axis
ketegangan saraf (aktivasi saraf simpatis)
Perubahan kadar hormone monoaminergic (↑NE(norepinefrin), ↑DA (dopamine), ↓5HT (serotonin))
peningkatan kewaspadaan
gangguan kecemasan
komplikasi
drug abuse
depresi
sakit kepala dan nyeri kronis
insomnia
isolasi sosial/ kualitas hidup terganggu
masalah GI
klasifikasi
gangguan fobia
ditandai oleh ketakutan yang mencekam dan tidak masuk akal. pada fobia terjadi salah pindah kecemasan pada barang atau keadaan yang menimbulkan kecemasan
gangguan panik
ditandai oleh serangan anxietas yang berkala (serangan panik), setiap episode berlangsung sekitar 15-30 menit meski efek sisa dapat berlangsung lebih lama
gangguan obsesif-kompulsif
pikiran, ide, atau dorongan yang intrusive dan berulang yang berada di luar kemampuan seseorang untuk mengendalikannya
gangguan cemas menyeluruh
adanya kekhawatiran yang kurang lebih konstan yang tidak sebanding dengan tingkat stresor sesungguhnya
gangguan campuran anxietas dan depresif
merupakan penyakit tersendiri dan dinamakan demikian karena secara bersamaan didapati gejala depresi dan anxietas
pencegahan
modifikasi gaya hidup
menghindari konsumsi alkohol dan kafein, menghindari nikotin dan penggunaan narkoba
melakukan aktivitas fisik (olahraga)
terbuka terhadap kesehatan mental
islam
menjauhi larangan-Nya
mendekatkan diri pasa Yang Kuasa
alur diagnosis
anamnesis
adanya rasa takut dan khawatir yang
berlebihan
Hiperaktifitas dari sistem otonom (sakit kepala ringan, berkeringat, takikardia atau takipenia, ketidaknyamanan epigastrium, mulut kering)
pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tanda vital
Prikomotor : tremor, hiperaktifitas,
stereotype movement
Kesan umum : pasien bisa tampak gelisah ( mondar mandir tidak bisa duduk tenang), tampak juga keluar keringat dingin, tangan gemetar, akral dingin dan pucat
Proses berpikir : preokupasi terhadap kecemasan dan berbagai macam keluhan fisik yang menggambar kecemasan
Mood dan afek : cemas , irritable
pemeriksaan penunjang
skrining Generalized Anxiety Disorder (GAD) untuk gangguan kecemasan menyeluruh
Self Reporting Questionaire (SRQ) untuk mendeteksi kondisi stress dengan manifestasi kecemasan
etiologi
teori psikologis
teori perilaku
respon terkondisi terhadap rangsangan lingkungan tertentu
teori eksistensial
bahwa orangg-orang mengalami perasaan hidup di alam semesta tanpa tujuan
teori psikoanalitik
hasil dari konflik psikis antara keinginan seksual atau agresif sadar dan ancaman
teori biologis
neurotransmitter
kerentanan genetika
epidemiologi
WHO (2017) terdapat 3,6% atau sebesar 264 juta penduduk dunia yang mengalami anxiety disorder pada tahun 2015
lebih sering terjadi pada wanita
manifestasi klinis
komponen psikis/mental
was-was
komponen fisik
keterjagaan yang berlebihan (hyperaurousal syndrome)
jantung berdebar-debar
nafas cepat (hiperventilasi)
keluhan lambung (maag)
mulut kering
tangan dan kaki dingin
ketegangan otot (kepala, tengkuk, punggung)
tatalaksana
medikamentosa
SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors)
fluoxetine 20-80 mg/hari
sertraline 50-100mg/har
escitalopram 10-20 mg/hari
SNRI ( Serotonin-Norepinephrine Reuptake Inhibitors)
venlavaxine 150-225mg/har
duloxetine 20-60 mg/hari
antidepresan trisiklik dan tetrasiklik
benzodiazepin
antipsikotik atipikal
non-medikamentos
psikoterapi supportif
pasien diberikan penegasan dan kenyamanan
Terapi Kognitif-Perilaku
membantu pasien memahami pemikirannya secara otomatis dan keyakinan yang salah
Psikoterapi Berorientasi Tilikan
membantu pasien agar mampu beradaptasi dalam fungsi sosial dan pekerjaannya
terapi relaksasi
4-4-8
faktor risiko
kerentanan genetik
stres atau trauma yang menimbulkan sindroma klinis yang bermakna
prognosis
baik bila mendapat penanganan yang sesuai
50% pasien mendapat perbaikan dalam 3 mgg pertama pengobatan
patofisiologi
stres dan ketegangan fisiologis
mengaktifkan Limbic Hipotalamus Puitutary Adrenal Axis (LHPA)
merangsang hipotalamus dan menyebabkan disekresinya hormon corticotrophin relesing hormone (CRH)
peningkatan sistem simpatik adrenal
menyebabkan stimuli pada alur Limbic
Hipotalamus Puitutary Adrenal Axis (LHPA)
teraktivasinya Adeno Cortico Trophin Hormone (ACTH) yang akan menstimuli produksi hormon kortisol dari korteks adrenal
teraktivasinya neuron andrenergik dari Locus Ceruleus (LC), dimana LC merupakan tempat diproduksinya NE
mensekresikan epinephrine
1 more item...
neurobiologis anxietas
jaras ascendens mengandung
5-hidroksitriptamin
menginervasi lobus limbik dan neokortex
meningkatkan respon terhadap stimulus yang bersifat aversif
membutuhkaan antagonis reseptor serotonin (anxiolitik) dan yang menurunkan aktivitas neuron lain (monoamin) yaitu GABA
noradrenalin
menginervasi lobus limbik dan neokortex
meningkatkan keterjagaan
perasaan takut / tegang berlebihan yang terjadi pada seseorang yang berdampak pada terganggunya kegiatan sehari-hari
diagnosis banding
gonore (+)
gonore
pencegahan
Islam
Surat Al-Israa ayat 32
"Dan janganlah kamu mendekati zina, ( zina) itu sungguh perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk"
medis
memastikan pasangan tidak menderita penyakit menular
setia pada pasangan
terapi
non farmakologis
Mengobati pasangan seksual yang kontak
dengan pasien
memberikan pemahaman pada pasien tentang penyakit, penyebab, cara penularan, dan komplikasi
patuh meminum obat
farmakologis
Gonore non komplikasi
sefixin 400mg p.o
Levofloksasin 500 mg p.o
kanamisin 2g I.M. dosis tungga
seftriakson 250mg IM
Gonore dengan komplikasi
Sefixim 400mg/hari p.o. selama 5 hari
kanamisin 2g/hari p.o. selama 5 hari
Tiamfenikol 3,5g/hari p.o. selama 5 hari
Seftriakson 250 mg/hari IM
alur diagnosis
penunjang
sediaan urin
Tes Thomson
mengetahui sampai di mana infeksi sudah berlangsung
kultur
Thayer Martin
pewarnaan gram
diplokokus Gram Negative intraseluler dan leukosit PMN > 5 per lapang pandang (pada pembesaran 1000 kali)
methylen blue
pemeriksaan fisik
inspeksi dan palpasi
pembesaran KGB inguinal
eksudat mukopurulen (pr)
edema klitoris dan labia (pr)
permukaan serviks hiperemis (pr)
discharge mukopurulen (lk)
inflamasi pada orificium uretra dan membran muko sekitarnya (lk)
anamnesis
demam
malaise
polakisuria dan keluarnya nanah
disuria
rasa panas dan gatal di distal uretra
riwayat berganti-ganti pasangan
komplikasi
Pelvic Inflammatory Disease (perempuan)
Tysonitis, Parauretritis, Littritis, Cowperitis, Prostatitis, Epididimitis, Vesikulitis, Vas Deferenitis, Trigonitis (laki-laki)
prognosis
umunya baik bila infeksi diobati dengan antibiotik yang sesuai
Jika uretritis gonore tidak diobati atau mendapat pengobatan yang kurang adekuat dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi
manifestasi klinis
perempuan
dispareunia
perdarahan vagina
pembengkakan dan nyeri tekan
nyeri punggung
serviks tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen
nyeri panggul bawah
demam
laki-laki
eritema dan pembengkakan meatus
nyeri atau rasa terbakar saat kecing
discar spontaneus, seringnya profus, discar keruh atau purulen dari meatus penis
uretritis
umum
inflamasi membran mukosa orificium uretra
rasa nyeri terbakar saat buang air kecil
discharge mukopurulen
pembesaran limfonodi inguinal
inkubasi 2-8 hari
epidemiologi
WHO: usia 15– 49 tahun (78 juta kasus); di Asia Tenggara (9,3 juta); INA: infeksi GO menempati urutan
tertinggi dibandingkan penyakit IMS lainnya
(IBBS) 2013: (LSL) sebanyak 21,2%, transgender sebanyak 19,6%, dan WPS sebanyak 17,7–32,2%.
etiologi
Neisseria gonorrhoeae
diplokokus (berpasangan)
bakteri Gram negatif
tidak berspora
tidak
tahan suhu di atas 39°C dan zat desinfektan.
non motil
klasifikasi Neisseria
Neisseria meningitidis
saluran pernafasan atas dan meningitis
Neisseria gonorrhea
infeksi alat kelamin
definisi
suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh kuman neisseria gonorrhoeae
klasifikasi
gonore non-komplikasi
infeksi gonokokal urogenital (serviks, uretra dan rektum), faring dan gonokokal konjungtivitis
gonore dengan komplikasi
munculnya lesi pada kulit, arthritis dan seringkali komplikasi perihepatitis
gonore neonatus
faktor risiko
pekerja seks komersial
riwayat infeksi menular seksual sebelumnya
belum menikah
memiliki pasangan seksual lebih dari 1
hubungan seksual dg penderita tanpa proteksi
patogenesis
Bakteri N. Gonorrheae menginfeksi permukaan selaput lendir di uretra, endoserviks dan anus
Kolonisasi ke mikrovilus sel epitel
kolumnar
bakteri N. Gonnorhea masuk ke sel
kolumnar
pembentukan vakuola dan vakuola dibawa
ke membran sel
pelepasan Peptidoglikan dan LOS (Lipo
Oligo Sakarida) bakteri
memicu respon inflamasi
1 more item...
patofisiologi
N. Gonorrheae melakukan inkubasi 3-5
hari
Melekat pada sel mukosa dalam waktu
24-48 jam
Masuk melalui celah antar sel ke ruang subepitel, menyerang di epitel kolumnar
perlekatan pili adalah sel mukosa pada laki – laki dan traktus urogenitalis pada perempuan
Selama infeksi, produksi TNF terus dirangsang dan menyebabkan kerusakan sel
pengelupasan epitel, pembentukan mikroabses submukosa, dan nanah
sifilis
insomnia sekunder
gangguan kecemasan (+)
asma
Fadilah Nisa (6130019060)