Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
EKSISTENSI DAARUL ISLAM/ TENTARA ISLAM INDONESIA - NEGARA ISLAM INDONESIA …
EKSISTENSI DAARUL ISLAM/ TENTARA ISLAM INDONESIA - NEGARA ISLAM INDONESIA
Siapa yang menjadi inisiator dan pendukung utama dari gerakan ini? Apa yang menyebabkan gerakan ini lahir?
yang terilbat lainnya
Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan
Bercita-cita untuk mendirikan Republik Persatuan Islam Indonesia
Berangkat dari ketidakpuasan akibat tidak diterima masuk ke Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Sehingga kemudian bergabung dengan DI/TII pimpinan Kartosoewirjo
Amir Fatah di Jawa Tengah
Daud Beureueh dari Aceh
Bergabung dengan NII atas dasar kekecewaannya terhadap pemerintah pusat yang menggabungkan Aceh dan Sumatera Utara sebagai satu provinsi
Perjuangannya juga terkait dengan penegakan dan pelaksaan syariat Islam di Aceh
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
Pemimpin dari Darul Islam / Negara Islam Indonesia
sentral utama perjuangan DI/TII karena menjadi orang yang memproklamasikannya
lahir di Cepu pada tahun 1905
mengenyam pendidikan Belanda yang sekuler semasa mudanya
bergabung dengan Jong Java, merupakan sebuah organisasi pelajar
adanya gejolak yang berujung kepada perpecahan Jong Java akibat benturan antara kelompok nasionalis sekuler dengan kelompok yang mengutamakan cita-cita keislaman
lahirlah Jong Islamites Bond (JIB) - akibat dari perpecahan Jong Java
membawa nafas cita-cita Islam
Kartosoewirjo bergabung dan menjadi ketua JIB cabang Surabaya
berkenalan dengan Ketua PSI
PSI berubah menjadi PSII pada 1930 dan pada kongres PSII 1936, Kartosoewirjo diangkat menjadi ketua muda PSII
sempat ditawari menjadi skretaris pribadi Tjokroaminoto pada 1927
Ternyata gerakan ini juga berhasil masuk ke dalam Piagam Jakarta? Bagaimana cara mereka melaksanakan aksinya?
Pada saat Jepang membentuk BPUPKI, Kartosoewirjo melalui wakil-wakil Islam mengusulkan ide-ide mengenati pembentukan negara yang memberlakukan syariat Islam
penyebab lahirnya Piagam Jakarta yang membuat "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya"
Namun kalimat tersebut dihilangkan dan diganti menjadi "Ketuhahanan Yang Maha Esa"
Kapan puncak kekuatan DI/TII terjadi dan kapan DI/TII mengalami kehancuran?
kekuatan
terjadi pada 1957 saat mereka terdiri dari 13.129 personel dengan 3.000 senjata api, termasuk bren dan mortir
kehancuran
dengan konsep
Pagar Betis
, DI/TII berhasil dikalahkan
Kartosoewirjo tertangkap pada 4 Juni 1962
16 Agustus 1962 Pengadilan Mahkamah Darurat Perang mengatakan bahwa gerakan Kartosowrijo adalah
pemberontakan
dan hukuman mati pun dijatuhkan kepadanya
ia dieksekusi pada 4 September 1962
Bagaimana eksistensi DI/TII di zaman Orde Baru?
DI/TII masih hidup dan ada di bawah rezim Orde Baru
namun pada kala itu ada opsus yang dipimpin oleh Ali Murtopo yang justru bermain-mein dengan kelompok ini
Ali Murtopo
kepala opsus
asisten pribadi Soeharto
kepala BAKIN
kelompok tersebut diberi fasilitas pada pemerintahan Soeharto
Orde Baru menggunakan DI/TII untuk bersama-sama melawan komunisme
pentolan DI/TII diberi kemudahan berbisnis bahkan ada yang ditarik menjadi anggota BAKIN oleh Ali Murtopo
Mengapa DI/TII dan sejenisnya tidak akan pernah pudar di kalangan masyarakat?
karena adanya kepentingan politik
NIL Fisabilillah
menolak tawaran bergabung
NIL Fillah
setuju menghentikan kegiatan separatis mereka dan mendapat ampunan dari pemerintan
karena gerakan DI/TII bukanlah sebuah gerakan biasa namun gerakan yang sudah cukup menginfluence banyak pihak serta memotivasi dan menginspirasi mereka untuk dapat membuat ambisi tersebut menjadi kenyataan
warisan dari DI/TII ini juga berdampak besar
Bagaimana menurut kalian, apakah gerakan sejenis ini akan muncul lagi di masa mendatang?
iya
karena bisa jadi masih ada orang/ pihak pihak yang memiliki ambisi keras untuk membuat Indonesia menjadi negara Islam
warisan dari gerakan DI/TII juga memiliki dampak yang besar terhadap masyarakat sehingga bisa saja masih ada pihak yang termotivasi ataupun terinspirasi untuk kembali menggerakan/ memulai gerakkan untuk menjadikan Indonesia Negara Islam Indonesia
DI/TII bukanlah gerakan biasa melainkan ideologi
kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan suatu bangsa dan negara
tidak
bisa saja pemikiran seperti demikian sudah mulai pudar ataupun dilupakan di zaman sekarang/ mendatang karena generasi muda pada saat ini lebih terbuka dan mudah beradaptasi dengan perubahan
faktor selanjutnya adalah karena tumbuhnya rasa persatuan serta mengetahui bahwa gerakan tersebut merupakan hal yang sangat mendukung separatisme sehingga dihindari