Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kemungkinan Diagnosis - Coggle Diagram
Kemungkinan Diagnosis
Demam Berdarah Dengue
Kausa : 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4
Vektor : Aedes (Stegomyia) aegypti (Ae. aegypti) dan Aedes (Stegomyia) albopictus (Ae. albopictus).
Gejala dan tanda : demás 2-7 hari, intensitas tinggi mendadak, kadang-kadang bifasik (saddle back fever), nyeri kepala, nyeri otot, sendi dan tulang belakang, nyeri belakang bola mata, mual, muntah dan timbulnya ruam
Patomakenisme : respond imun humoral terhadap antigen virus dengue
Pemeriksaan penunjang : lab darah lengkap, isolasi virus dengue dari serum/plasma, uji serologi (di hari ke-4 dan 5)
Tatalaksana : menggunakan kriteria 5 protokol berdasar alur triase DBD dari PAPDI, 2016
Komplikasi : ensefalopati, gangguan ginjal, edema paru
Preventive : vaksin, pemberantasan jentik nyamuk Aedes Aegypti
Chikungunya Fever
Kausa : virus dari genus Alphavirus, famili Togaviridae
Vektor : nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus
Gejala dan tanda : trias yaitu demam mendadak meningkat sampai 39o-40o C, kemudian menghilang untuk 1-2 hari, pola “pelana” (saddle-back fever),nyeri sendi dan ruam kulit
Pemeriksaan penunjang : isolasi virus dengan inoculasi sel birman nyamuk, ELISA (IgM based test),
Perbedaan dengan DBD : DC memperlihatkan serangan demam mendadak, masa demam lebih pendek, suhu tubuh tinggi, hampir selalu disertai ruam makulopapular, injeksi kojungtiva dan lebih sering dijumpai nyeri sendi. Proporsi uji tourniquet positif, petekie dan epistaksis hampir sama dengan DBD. Pada DC tidak ditemukan perdarahan gastrointestinal dan syok
Zika virus infection
Kausa : virus Zika; jenis arbovirus dari genus Flavivirus
Gejala dan tanda : ruam, demam, konjungtivitis, myalgia, arthralgia, lemah, dan sakit kepala. Gejala tersebut biasanya berlangsung selama 4-7 hari
Pemeriksaan penunjang : antigen ZIKV tau RNA virus Zika, anti-ZIKV IgM antibodies
Perbedaan dengan DBD : adanya konjungtivitis pada Zika, nilai platelet yang normal pada Zika
Ebola virus
Kausa : virus Ebola; anggota keluarga filovirus
Gejala dan tanda : demam yang tiba-tiba, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, lemah, diare, muntah, sakit perut, kurang nafsu makan, dan perdarahan yang tidak biasa (selaput mulut, hidung dan tenggorokan serta dari bekas lubang suntikan)
Pemeriksaan penunjang : PCR
Perbedaan dengan DBD : mode transmisi (penularan ebola melalui cairan tubuh)
Infeksi hantavirus
Kausa : zoonis (rodensia)
Gejala dan tanda : fase febris 3-6 hari, fase hipotensi 1-2 hari, oliguria, fase diuresis, peteki, penurunan nafsu makan, arthralgia, sefalgia, dan nyeri retro orbita
Pemeriksaan penunjang : trombositopenia dan leukositosis
Perbedaan dengan DBD : mode tranmisi (hantavirus melalui zoonosis rodentia/tikus)
Leptospirosis
Kausa : zoonosis (tikus)
Gejala dan tanda : mirip sekali dengan demam dengue atau demam berdarah dengue, malaria dan scrub thypus
Perbedaan dengan DBD : nyeri perut lebih dominan pada pasien dengan infeksi Leptospirosis, Level CPK juga dicurigai menjadi predictor utama untuk Leptospirosis
Dengue Shock Syndrome
Gejala dan tanda : gangguan sirkulasi (hipotensi, takikardia, takipneu, CRT>2 etik, diuresis berkurang, agitasi, akral dingin)
Tatalaksana : pedoman resusitasi
Idiopatic Thrombocytopenia Purpura (ITP)
Perbedaan dengan DBD : demam cepat menghilang, tidak dijumpai hemokonsentrasi, dan pada fase penyembuhan DBD jumlah trombosit lebih cepat kembali normal daripada ITP.