Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Bab 9. Mari Bermain Drama, Anggota kelompok: Antonio, Antonius Valen, Dean…
Bab 9. Mari Bermain Drama
A. Mengidentifikasi Teks Drama
Alur dalam Drama
Alur cerita
Orientasi
Menentukan aksi dalam waktu
Memperkenalkan tokoh
Menyatakan situasi dalam cerita
Memperkenalkan konflik
Komplikasi
Perkembangan konflik
Bagian tengah cerita
Resolusi
Juga disebut sebagai "denouement"
Muncul secara logis dari peristiwa yang mendahuluinya dalam komplikasi
Konflik
Pertentangan dengan tokoh lain atau sendiri.
Penyebab munculnya rangkaian peristiwa untuk menggerakkan ceritanya.
Unsur membuat para tokoh berinteraksi.
Bentuk-bentuk konflik
Konflik internal
Terjadi dalam jiwa tokoh.
Permasalah yang dialami seorang tokoh dengan dirinya.
Konflik eksternal
Konflik fisik
Terjadi antara tokoh dengan lingkungan alamnya.
Konflik sosial
Terjadi antara tokoh dengan lingkungan manusia.
Unsur-unsur drama lain
Penokohan
Peran tokoh sangat penting di drama.
Tokoh utama adalah tokoh yang jadi sentral cerita.
Sering muncul di setiap adegan.
Jadi pusat perhatian dari tokoh-tokoh lain.
Peristiwa yang melibatkan tokoh lain selalu dapat dikaitkan dengan peran tokoh utama.
Dialog dari tokoh-tokoh lain selalu berhubungan dengan peran tokoh utama
Tokoh pembantu dimunculkan untuk mendukung perjalanan cerita dan memiliki hubungan dengan tokoh utama
Empat jenis peran tokoh
Tokoh berkembang
Tokoh yang mengalami perkembangan sepanjang cerita.
Tokoh pembantu
Berfungsi sebagai pembantu saja.
Tokoh statis
Tokoh yang tidak mengalami perubahan karater sepanjang cerita.
Tiga macam tokoh
Protagonis
Tokoh yang menampilkan kebaikan.
Antagonis
Penjahat dari dramanya.
Tritagonis
Tokoh yang mendukung protagonis.
Tema
Masalah utama yang ingin diungkapkan oleh penulis naskah
Dua jenis tema
Tema utama
Keseluruhan tema yang menjadi dasar lakon drama.
Tema tambahan
Tema-tema lain dalam drama untuk mendukung tema utama.
Latar
Tempat, waktu dan suasana dalam drama.
Amanat
Pesan yang disampaikan dari pengarang.
Ditulis secara implisit.
Diksi
Dipilih secara cermat untuk dapat menggambarkan masalah, tokoh dan perilaku para tokoh.
Pengertian Drama
Arti kata "drama"
Arti kata "drama" secara harfiah berarti perbuatan atau tindakan.
Berasal dari kata Yunani "draomai" yang berarti 'berbuat, berlaku, atau bertindak'.
Makna drama dalam arti luas adalah suatu bentuk karya sastra yang bertujuan untuk menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan konflik dan emosi melalui tindakan dan dialog.
B. Mempertunjukkan Tokoh dalam Drama
Langkah Penyusunan Naskah Drama
Menentukan Tema atau Pokok permasalahan
Pengumpulan bahan
Menyusun kerangka atau struktur alur
Sumber-Sumber Penulisan Naskah Drama
Cerpen
Novel
Dongeng
Pengalaman dan Imajinasi
Cara
Catat nama tokoh dengan karakternya dan jelaskan latar
Catat topik yang akan dikembangkan dalam drama tersebut
Pilih satu pengalaman yang memiliki konflik yang kuat dan melibatkan cukup banyak tokoh
Kembangkanlah topik-topik tersebut ke dalam bentuk dialog
Daftar pengalaman paling menarik
C. Menganalisis Teks Drama
Isi dan Struktur Drama
Ciri Kebahasaan Drama
Menggunakan kata ganti orang pertama
Banyak menggunakan konjungsi kronologis
Kemudian, akhirnya, lalu
Banyak menggunakan kata kerja material
Perilaku, gambaran pikiran, perasaan
Banyak menggunakan kata kerja mental
Aduh, Sih, Ya, Kan
Menggunakan kata kata sifat
Gambaran sifat tokoh, tempat, dan suasana
D. Mendemonstrasikan Drama
Membaca dan Memahamai Teks Drama
Langkah-Langkah:
a. baca Judul drama itu, pengarang, serta para tokoh dan penjelasan karakter-karakernya
b. Baca petunjuk (kramagung) tentang latar dan gerak laku para tokohnya. Biasanya, bagian ini menggunakan huruf miring (italic) atau ditulis dalam tanda kurung.
c. Baca dialog-dialog para tokohnya dari awal hingga akhir. Dari dialog tersebut akan diperoleh gambaran tentang tema, alut, latar, dan karakter para tokohnya secara lebih jelas.
Menghayati watak dan penampilan tokoh
Perkataan Tokoh itu sendiri
Pembicaraan tokoh lain
Penjelasan langsung dari pengarang
Untuk memperbaik pengayatan dan mendekati kenyataan yang sesungguhnya perlu dilakukan observasi di lapangan, misalnya mengobservasi seorang pemabuk untuk tokoh pemabuk.
Mendemonstrasikan Dialog dan Gestur
Pengekspresian melalui gerak dan mimik tokoh
Harus dapat menjiwai karakter tokoh yang diperankan. Untuk itu, perlu diresapi gerak-gerik, emosi, dan sikap tokoh tersebut dengan cermat.
Penuturan tokoh harus diekspresikan dengan gerak-gerik dan mimik yang menggambarkan karakter tokoh yang dimainkan. Dalam hal inilah diperlukan kemampuan meniru tingkah laku orang lain. Seorang pemain peran yang baik adalah orang yang dapat menirukan tokoh yang diperankannya dengan wajar dan apa adanya.
Teknik Penghayatan
Imajinasi, yaitu dengan menciptakan hal-hal yang mungkin ada atau mungkin terjadi. Misalnya adalah dengan memejamkan mata, kemudian membayangkan bahwa iri kita sedang berasa di sebuah kapal terbang yang mesinnya rusak atau bayangkanlah bahwa kita sedang berasa di planet lain.
Tindakan fisik, yaitu dengan cara melakukan latihan-latihan konkret yang mungkin dilakukan seorang tokoh, misalnya, menduduki, berdiri, berjalan, menyemir sepatu, dan tindakan-tindakan konkret lainnya.
Konsentrasi, yaitu pemusatan pikiran dan perhatian pada suatu objek, misalnya, pengonsentrasian pada suara burung atau pada sosok teman. Dengan cara ini, kita diharapkan dapat mendalami objek itu secara lebih mendetail.
Latihan-latihan berkenaan kesiapan fisik
Olah Tubuh, misalnya dengan memutar panggul, memutar bahu, meregangkan lengan, melakukan senam mulut, mengerut-ngerutkan jidat.
Olah suara, yakni berupa latihan yang berkenaan dengan pelafalan, intonasi, atau tempo dalam pengucapan bunyi bahasa, kata, atau kalimat
Tahapan
mendalami peran yang akan dimainkan. Pendalaman peran dilakukan dengan mengadakan pengamatan di lapangan. Misalnya adalah ketika mendapat peran sebagai seorang tukang jamu mala lakukanlah pengamatan terhadap kebiasaan dan cara kehidupan para tukang jamu.
Mengatur teknis pentas, yakni sutradara mengarahkan dan mengatur pemain. misalnya, dari mana seorang pemain itu harus muncul dan diri mana mereka berasa ketika dialog dimainkan.
membaca naskah. calon pemain membaca kesuluruhan naskah sehingga dapat mengenal masing-masing peran.
Menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog sampai pengaturan pentas.
melakukan pemilihan peran. Tujuannya adalah agar peran yang akan dimainkan sesuai dengan kemampuan akting pemain.
Pementasan. Semua pemain sudah siap dengan kostumnya. Dekorasi panggung sudah lengkap.
melakukan pembedahan secara bersama-sama terhadap isi naskah yang akan dipentaskan. Tujuannya adalah agar semua calon pemain memahami isi naskah yang akan dimainkan.
Gladiresik atau latihan terakhir sebelum pentas. Semua bermain dari awal sampai akhir pementasan tanpa ada kesalahan lagi.
Anggota kelompok: Antonio, Antonius Valen, Dean, J. Farrel