Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Asal Usul Kehidupan Dan Keanekaragaman - Coggle Diagram
Asal Usul Kehidupan Dan Keanekaragaman
Asal Usul Kehidupan
Teori Abiogenesis
Teori ini bertolak dari adanya perubahan materi tak hidup menjadi
makhluk hidup, sehingga dikenal sebagai teori generatio spontanea,
menunjuk pada adanya perubahan yang spontan.
Teori Biogenesis
Penolakan terhadap teori abiogenesis memunculkan teori biogenesisi
sebagai imbangannya. Sebagaimana diketahui teori biogenesismengambil
posisi yang sepenuhnya kebalikan dari teori abiogenesis, bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup (omne vivum ex vivum) atau makhluk
hidup berasal dari telur (omne vivum ex ovo).
Teori Cosmozoik
Dalam teori ini diungkapkan bahwa asal mula makhluk hidup yang
menghuni bumi ini berasal dari apa yang disebut “spora” kehidupan yang
berasal daari luar angkasa bumi.
Teori Ciptaan
Penganut teori ini berbicara tentang proses perkembangan materi yang
pada akhirnya membentuk makhluk hidup tanpa menyimpang dari asal
mula materi pembentuknya.
Teori Naturalistik
Ada yang menamakan teori ini dengan sebutan Neobiogenesis, yang
memandang terbentuknya makhluk pertama di bumi ini melalui tahapantahapan tertentu, mulai dari molekul-molekul CH4, NH3, H2, dan H2O,
unsur-unsur yang terdapat dalam atmosfer bumi purba
Berdasarkan Catatan Fosil
Fosil merupakan salah satu sumber utama dalam mempelajari asal-usul
kehidupan.
Fosil tertua diperkirakan berusia sekitar 500 juta tahun yang lalu dan
ditemukan sekitar tahun 1950 di Australia, Afrika Selatan dan kemudian
ditemukan di Kanada dan Norwegia
Fosil-fosil tersebut diperoleh dari batuan
yang sangat tua, yang dikenal sebagai Stromatolit
DNA vs RNA
Dari ekstrapolasi fosil dan dinamika gunung berapi, diperkirakan pada awal
terjadinya kehidupan, atmosfer terdiri dari H2, NH3, H2O, N2, CO2, O2, dan CO2
Pada masa itu, diperkirakan banyak sekali terdapat muatan listrik di atmosfer,
sehingga geledek (petir) masih sering menyambar di siang hari
Menurut Oparin
(1983), kehidupan hanya dapat terjadi apabila bahan baku utama
(basa Purin dan Pirimidin) terdapat di alam.
Kenyataan ini masih menjadi masalah yang diperdebatkan dengan sejumlah
argumen berbeda antara lain:
(1) Kelompok yang pro DNA sebagai materi kehidupan esensial menyatakan
bahwa RNA tidak stabil, dan mudah sekali terurai, karena strukturnya hanya
single strand.
(2) Kelompok yang pro RNA, mengajukan argumentasi bahwa:
RNA merupakan satu-satunya produk yang mungkin dibentuk dari alam dan
bukan DNA. Alasan lain ialah bahwa DNA yang berfungsi hanyalah satu rantai
saja, sedangkan templetnya tidak akan menghasilkan apa-apa.
Karena kehidupan awal adalah sederhana, maka para ahli lebih cenderung
meyakini bahwa RNA-lah yang muncul terlebih dahulu. DNA adalah bentuk
penyempurnaan, mengingat bahwa RNA mudah sekali terura
Asal-usul Keanekaragaman (Variabilitas)
Meskipun keanekaragaman (variabilitas) pada awal dikemukakan,
prosesnya belum diketahui, namun keanekaragaman merupakan faktor utama dari
evolusi.
Tanpa ada keanekaragaman, evolusi tidak akan terjadi
Di alam
ada dua faktor yang bekerja secara harmonis,
faktor penyebab
keanekaragaman
faktor yang bekerja untuk mempertahankan keutuhan
suatu jenis.
Untuk melihat bagaimana timbulnya keanekaragaman, kita harus mulai dari
melihat struktur yang paling kecil dari makluk hidup, tetapi sangat penting.
Struktur tersebut adalah DNA
Variasi organsime yang terjadi akibat kerja gen-gen
tertentu banyak sekali macamnya, misalnya:
(1) Wajah manusia tidak ada yang sama. Sebenarnya hal ini berlaku pula pada
tumbuh-tumbuhan dan hewan, namun mata kita tidak mampu atau tidak
dibiasakan untuk dapat membedakannya
(2) Adanya variasi warna tubuh yang terdapat pada ikan, kucing, anjing, sapi dan
organisme-organsime lainnya
(3) Adanya golongan darah yang bermacam-macam.
(4) Adanya bermacam-macam mutan.
(5) Adanya ekotipe.
Berikut ini dikemukakan beberapa akibat kejadian mutasi yakni:
(1) Mutasi mengubah struktur DNA, tetapi tidak mengubah produk yang
dihasilkan
(2) Mutasi mengubah struktur DNA, dan mengubah komposisi produk, tetapi
tidak mengubah fungsi produk yang dihasilkan
(3) Mutasi mengubah fungsi produk yang dihasilkan, tetapi tidak berakibat apaapa.
(4) Mutasi mengakibatkan terjadi perubahan fungsi yang besar, namun
kejadiannya pada sel somatik, jadi tidak diturunkan
(5) Mutasi bersifat fatal, sehingga organisme tersebut mati, jadi tidak
terlihat
(6) Mutasi yang menguntungkan. Contoh mutasi menguntungkan sangat banyak.
Mutasi yang menguntungkan dapat dilihat dari banyak segi
Perubahan atau mutasi tersebut terjadi akibat beberapa faktor antara lain:
(1) Tautomer
Suatu unsur yang diketahui mempunyai beberapa buah isotop. Pada molekul
suatu senyawa, kita mengetahui adanya isomer
(2) Struktur Analog
Ada sejumlah molekul di dalam sel yang dapat berlaku sebagai asam
nukleat dan dengan demikian dapat berpasangan pada proses replikasi, ataupun
transkripsi dan translasi.
(3) Inhibitor
Bebrapa molekul tertentu dapat menempati ruang pada DNA yang seharusnya
diisi oleh suatu asam nukleat. Misalnya, akridin, pseudo-uridin, metil-inosin,
ribotimidin, metil-guanosin, dan dihidroksi-uridin
(4) Radiasi.
Ada bermacam-macam radiasi. Radiasi UV, radioaktif, energi tinggi sinar
matahari, juga merupakan penyebab mutasi