Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Journey of Indonesia : Awal Kemerdekaan - Coggle Diagram
Journey of Indonesia : Awal Kemerdekaan
Awal Kemerdekaan : Merdeka Ga Merdeka
Anomie
Keadaan dimana negara sangat kacau dan tanpa peraturan. Ini adalah keadaan Indonesia saat awal merdeka dikarenakan Indonesia merdeka sangat mendadak.
Inflasi
Indonesia mengalami hiperinflasi setelah kemerdekaan, harga harga barang melonjak secara ektrem.
Inflasi ini disebabkan oleh beredarnya 3 mata uang yang berbeda yaitu mata uang Jepang, yang De Javasche Bank, dan uang Hindia Belanda
Belanda juga memblokade RI, menutup pintu perdagangan, sehingga dagangan pemerintah RI tidak dapat di ekspor. Ini dilakukan Belanda agar RI tidak dimasukan senjata, mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya, dan melindungi bangsa Indonesia dari tindakan yang bukan bangsa Indonesia
Invasi Jerman
Saat invasi Jerman, atau WW2, Indonesia sedang di jajah Jepang, Jepang ada di kubu Poros dan saat itu Jepang kalah dengan sekutu
Jepang menjanjikan kemerdekaan ke Indonesia dengan tujuan agar Indonesia tidak menyerang Jepang.
Karena kekalahan Jepang juga, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk meredeka
Indonesia merdeka lebih awal sebelum hari yang ditentukan Jepang
Russia dan Amerika menawarkan untuk membantu Indonesia pada saat itu.
Agresi Militer
Agresi Militer I Belanda(21 Juli 1947 - 4 Agustus 1947)
Belanda mempunyai perbedaan opini dari hasil Perundingan Lingarjati.Van Mook menyatakan bahwa Belanda sudah tidak terikat dengan perjanjian Linggar Jati. (20 Juli 1947)
Belanda tidak rela meninggalkan daerah penjajahan sehingga melakukan Agresi Militer ke Indonesia.
Proklamasi 17 Agustus 1945 mengatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan Indonesia adalah negara yang berdaulat akan tetapi Belanda masih merasa berhak terhadap Indonesia
Agresi Militer I dimulai sasaranya adalah Jawa & Sumatera. (21 Juli 1947)
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi menyeruhkan agar konflik dihentikan (1 Agustus 1947)
Belanda menyatakan akan menerima resolusi DK-PBB untuk mengjentikan agresi (15 Agustus 1947)
Agresi Militer II Belanda (19 Desember 1948 - 28 Januari 1949)
Setelah Agresi Militer I, Belanda kembali melakukan perundingan dengan Indonesia. Perundingan diinisiasi PBB dengan membentuk Komite Jasa Baik-Baik PBB atau Komite Tiga Negara (KTN) pada Oktober 1947
Perundingan Renville dibuka pada tanggal 8 Desember 1947 dan kesepakatan di tandatangani pada tanggal 19 Januari 1948 akan tetapi kedua pihak mengklaim bahwa ada salah satu pihak yang mengkhianati perundingan, oleh karena itu, Belanda kembali melakukan agresi militer yang kedua
KMB
Isi perjanjian KMB
Pengakuan kedaulatan atas Republik Indonesia (RI) dilaksanakan selama-lamanya 30 Desember 1949
Pembentukan negara Republik Indonesia Serikan (RIS) yang menanggung utang Hindia Belanda sebesar 4,3 gulden
Penyerahan kedaulatan atas wilayah bekas Hindia Belanda kepada Indonesia akan dilakukan oleh Belanda pada 27 Desember 1949, kecuali kedaulatan atas Irian Barat akan ditentukan kemudian
Penarikan mundur pasukan Belanda dari Indonesia dan pembubaran KNIL
Masalah Irian akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan
Kerajaan Belanda dan RIS membentuk Uni Indonesia-Belanda
Efek yang dirasakan Indonesia dari hasil KMB
Kedaulatan Indonesia diakui penuh oleh Belanda
Indonesia dapat memiliki kembali wilayah bekas jajahan belanda tanpa syarat
Indonesia terbebas dan terhindar dari pasukan Belanda
Indonesia menerapkan sistem pemerintah federal
Indonesia harus membayar hutang sebesar 4,3 milliar gulden
Pembangunan sudah dapat dimulai
Bentuk negara tidak sesuai dengan cita-cita proklamasi
Solusi yang dilakukan presiden untuk menyelesaikan masalah KMB
Soekarno meminjam uang ke negara komunis
Pada akhirnya, hutang tersebut diturunkan sampai sekarang
Masalah yang tidak dapat dipecahkan di KMB dan hasilnya
Irian Barat belum ditentukan kepemilikannya. Indonesia dan Belanda masing-masing mengakui bahwa Irian Barat milik mereka. Bukan 1 tahun lagi, akan tetapi 12 tahun baru di perjelas Irian Barat milik siapa.
Hasil dari KMB hanya membahas bahwa Belanda tidak punya kekuasan lagi di Indonesia.
Perdebatan Irian Barat
Asal muasal nama Irian
Frans Kaisiepo, adalah pejuang pro-integrasi Papua dengan Indonesia. Dari keringatnya, lahir nama Irian, akronim dari 'Ikut Republik Indonesia Anti Nederland'.
Lamanya durasi ditundanya masalah ini
Masalah ini dijanjikan akan diselesaikan 1 tahun setelah KMB akan tetapi ditunda sampai 12 tahun setelahnya.
Hadirnya Amerika Serikat, dan sebab Amerika Serikat hadir
Amerika Serikat menawarkan diri sebagai mediator, akan tetapi, diablik itu, Amerika Serikat ingin mengkuasai Irian Barat, dan modal Amerika akan bertahan hingga berpuluh-puluh tahun..
Amerika Serikat mengetahui Irian Barat mempunyai hasil alam yang mahal
Amerika membuat PT.Freeport yang ada sampai sekarang
Perjanjian New York
Pada tanggal 15 Agustus 1962, diadakan Perjanjian New York.
Dalam perjanjian New York, disepakati bahwa Belanda menyerahkan Papua ke Indonesia melalui Uniten Nations Temporary Executive Authority (UNTEA)
Tanggal 1 Mei 1963 Papua bagian Barat kembali ke Indonesia.
Tentara Belanda tidak boleh ada di Irian Barat .
Kedudukan Papua bagian barat menjadi lebih pasti setelah diadakan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) tahun 1969.
PEPERA
Hadirnya Freeport McMoran
Amerika ingin Indonesia menjual tambang ke Freeport McMoran, yang diberi izin oleh Soeharto
Penandatangan kontrak karya selama 30 tahun antara pemerintah Indonesia dan Freeport menjadi awal dari sejarah panjang Freeport di Indonesia.
Freeport mendapatkan keistimewaan bebas pajak selama tiga tahun, pemotongan pajak sebesar 35 persen untuk 7 tahun setelahnya, dan bebas dari pajak atau royalti selain 5 persen pajak penjualan.
Efek yang dirasakan masyarakat Irian Barat dari PEPERA
Masyarakat Irian Barat menginginkan merdeka akan tetapi hasil PEPERA tidak sesuai keinginan mereka. Mereka merasa tidak diperhatikan pemerintah Indonesia dan tidak diurus, dan slalu mendesak untuk merdeka. Indonesia masih ingin mempertahankan Irian Barat karena kaya akan hasil bumi
Kapan, dan apa kontroversi dari peristiwa ini
Pepera adalah pemilihan umum yang diadakan pada tanggal 14 Juli hingga 2 Agustus 1969
Tujuan Pepera yaitu untuk menentukan status daerah bagian Papua Barat, apakah akan dimiliki Indonesia atau Belanda.
Di adakannya PEPERA karena konflik Indonesia dan belanda tentang daerah kekuasaan Irian Barat
Hasil dari PEPERA adalah daerah Irian Barat milik Indonesia
Hasil dari PEPERA sangat unik, Papua selalu ingin merdeka sendiri akan tetapi mengapa hasil dari PEPERA tetap di Indonesia
Ada suatu kontroversi, bahwa Soehartto mencurangkan PEPERA, Soehartto "menyogok" kepala-kepala di Papua sehingga Papua pro ke Indonesia
Serba Serbi Tokoh Papua, Nasional, dan PEPERA
Perbedaan Soeharto dan Soekarno dalam memandang "asing"
Soekarno sangat anti negara asing, sedangkan Soeharto sangat terbuka dan pro negara Asing, sehingga utang bisa dibayar karena bisnis negara Asing sehingga memberikan Freeport, Menginginkan Freeport memberikan modal ke Indonesia
Perubahan strategi PEPERA oleh pemerintah Indonesia
Seoharto curang, agar papua barat tetap di Indonesia, Soeharto mengambil hati orang-orang Papua barat. Soeharto melantik Ali Mortopo sebagai tangan kanannya dan mengutus untuk memberikan bantuan pokok ke Irian Barat dan juga tembakau Can Nelle dan Jupiler mengetahui warga papua senang dengan tembakau dan minum-minuman.
Hadirnya Abdurrahman Wahid dan efek yang ditimbullkan bagi masyarakat Papua
Abdurrahman Wahid mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua
Alasannya adalah Irian mempunyai arti jelek dalam bahasa Arab berarti telanjang (Urryan)
Izinkan bendera Bintang Kejora berkibar
Alasan beliau mengizinkan bendera Bintang Kejora yang merupakan Organisasi Papua Merdeka( OPM) berkibar karena beliau mengaggap bintang kejora adalah bendea kultural dan tidak menganggap sebagai bendera politik
Ingin masyarakat Papua nyaman
Beliau ingin warga Papua merasa nyaman dengan benderanya dan sekaligus mencintai Indonesia, beliau beranggapan bahwa dengan warga Papua merasa nyaman dalam mengekspresikan idnetitas kebudayaanya, mereka juga akan nyaman menjadi warga negara Indonesia. Beliau juga percaya bahwa dialog adalah pendekatan yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik
Munculnya seorang Frans Kaisiepo sebagai "The Hero of Papua"
Frans Kaisiepo adalah pahlawan nasional yang terkenal dengan jasanya yang menyatukan Indonesia dan Papua.
Beliau adalah orang pertama yang mengibarkan bendera Indonesia di Papua
Dalam perjuangannya, Frans Kaisiepo menentang Belanda yang hendak menggabungkan Papua dan Maluku. Dia pun menentang Belanda karena mau memasukkan Papua ke wilayah Negara Indonesia Timur (NIT).
Frans Kaisiepo menentang panggilan nama Papua menjadi pua-pua yang berarti keriting
Beliau mendirikan partai politik Indonesia Merdeka, walaupun Indonesia sudah merdeka, akan tetapi beliau tak henti memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Akibat perlawananya terhadap Belanda, Belanda sempat mempenjarakan Frans Kasiepo akan tetapi setelah keluar, beliau kembali mendirikan partai ISI( Irian Sebagai Indonesia) yang bertujuan untuk menyatukan Papua dengan Indonesia