Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Awal Kemerdekaan Indonesia - Coggle Diagram
Awal Kemerdekaan Indonesia
Awal Kemerdekaan : "Merdeka ga merdeka"
Inflasi
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Penyebabnya karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.
Di awal kemerdekaan, Indonesia pernah mengalami inflasi yang memperburuk kondisi krisis ekonomi akibat blokade dagang yang dilakukan oleh Belanda. Inflasi pada awal kemerdekaan disebabkan oleh mata uang Jepang yang beredar di masyarakat yang gagal dikendalikan oleh pemerintah.
Invasi Jerman
Kapal jerman mengambil hasil perkebunan indonesia dan untuk keperluan industri perang di eropa
Anomie
Dalam sosiologi, anomie adalah kondisi sosial yang didefinisikan oleh pencabutan atau kerusakan nilai-nilai moral, standar atau pedoman bagi individu untuk diikuti (kacau).
Contoh Anomie di masa Awal Kemerdekaan
Ada beberapa organisasi yang memberontak di awal kemeredekaan Indonesia. Contohnya, Pemberontakan DI/TII, PKI dan lain-lain
Agresi Militer I & II
Pada 21 Juli 1947, Belanda melaksanakan Agresi Militer yang pertama. Agresi ini terjadi di Jawa dan Sumatera. Agresi Militer I berkahir pada 5 Agustus 1947. Agresi ini dipimpin oleh Letnan Gubernur Jenderal Johannes van Mook. Tujuan Belanda melakukan Agresi Militer Belanda I adalah untuk membangkitkan perekonomian negara dengan menguasai kekayaan alam Indonesia.
Agerasi Militer Belanda terjadi pada tanggal 19 – 20 Desember 1948 yaitu saat Belanda menyerang Yogyakarta. Operasi tersebut dirancang oleh Letnan Jenderal Simon Spoor yang menerapkan strategi serangan seperti yang dilakukan Jepang saat menyerang Amerika Serikat. Agresi ini terjadi karena adanya pelanggaran Perjanjian Renville.
KMB
Efek yang dirasakan Indonesia dari hasil KMB
Belanda mengakui kedaulatan penuh negara Indonesia di bekas wilayah Hindia Belanda.
Wilayah yang dijajah Belanda diserahkan kembali ke Indonesia.
Indonesia mengalami beban ekonomi sebab seluruh hutang Belanda yang ditanggung oleh Indonesia.
Tertundanya hak kepemilikan wilayah Papua Barat (Irian Barat).
Solusi yang dilakukan presiden untuk menyelesaikan masalah KMB
Presiden Soekarno membentuk komando militer yang bertugas merebut Irian Barat
Belanda mau berunding lagi
Belanda beralih otoriter ke UNTEA
Act of Free Choice atau Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA)
Irian Barat memilih masuk ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Isi perjanjian KMB
Pengakuan kedaulatan atas Republik Indonesia (RI) dilaksanakan oleh Belanda selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
Penarikan mundur pasukan Belanda dari Indonesia dan pembubaran KNIL. Eks anggota KNIL dapat masuk APRIS.
Penyerahan kedaulatan atas wilayah bekas Hindia Belanda kepada Indonesia akan dilakukan oleh Belanda pada 27 Desember 1949, terkecuali kedaulatan atas Irian Barat yang akan ditentukan kemudian, berarti tetap berada dalam kekuasaan Belanda.
Masalah Irian akan diselesaikan dalam waktu setahun setelah pengakuan kedaulatan.
Pembentukan negara Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berkewajiban menanggung utang Hindia Belanda (HB) sebesar 4,3 miliar gulden.
Kerajaan Belanda dan RIS membentuk Uni Indonesia-Belanda.
Masalah yang tidak dapat dipecahkan di KMB dan hasilnya
Masalah Irian Barat
Ketentuan mengenai Irian Barat menurut perjanjian Konferensi Meja Bundar adalah akan diadakan perundingan lagi dalam waktu satu tahun setelah penyerahan kedaulatan kepada RIS. Namun, Belanda menolak Irian Barat masuk dalam Indonesia, karena pulau tersebut memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda dengan warga Hindia-Belanda lainnya.
Perdebatan Irian Barat
Asal muasal nama Irian
Frans dan Corinus mengambil kata Irian dari bahasa Biak yang artinya Panas karena tanah Papua adalah tempat matahari terbit. Promosi nama dilakukan dan dititipkan kepada Frans yang mewakili pemuda Papua dalam Konferensi Malino pada tanggal 18 Juli 1946.
Lamanya durasi ditundanya masalah ini
Berdasarkan waktu dari KMB sampai kebebasan Irian Barat, durasi ditundanya masalah Irian Barat adalah 14 tahun
(1949-1963).
Hadirnya Amerika Serikat, dan sebab Amerika Serikat hadir
Amerika Serikat memiliki kepentingan di kawasan Asia dalam rangka membendung komunis terutama di Indonesia dan Amerika Serikat berniat untuk menjauhkan Indonesia dari ketergantungannya terhadap Uni Soviet. Sehingga Amerika Serikat bersedia untuk menjadi meditor dalam penyelesaian konflik Irian Barat.Amerika Serikat memberikan saran kepada Indonesia agar mengedepankan jalan diplomasi guna mengambil-alih Papua Barat dari Belanda.
Perjanjian New York
Menurut Constructing Papuan Nationalism (2005:30) karya Richard Chauvel, inti dari perjanjian ini adalah bahwa Belanda harus menyerahkan Papua Barat kepada Indonesia selambat-lambatnya tanggal 1 Mei 1963. Selama proses pengalihan, wilayah Papua Barat akan dipegang sementara oleh United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA).Perjanjian ini berakhir berpihak pada indonesia karena Irian Barat memilih masuk ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Serba - Serbi Tokoh Papua, Nasional, dan PEPERA
Perbedaan Soeharto dan Soekarno dalam memandang "asing"
Soekarno
Mengelola Fund Wi dan merancang untuk membangun Papua sebelum dilengserkan Soeharto
Lembah Baliem
Mati-matian merebut Irian Barat dari Belanda
Soeharto
Menekan kontrak pertama Freeport
Memanipulasi pilihan rakyat Papua di PEPERA
Mengalirkan transmigran untak "membantu" masyarakat Papua
Mengatasi Konflik Freeport dan penduduk asli
Perubahan strategi PEPERA oleh pemerintah Indonesia
Yusuf Wanandi menyarankan agar PEPERA tidak diadakan pada 1968 karena Indonesia pasti kalah. Pada 14 Juli 1969, Pepera dimulai namun nasib Papua ditentukan 1025 orang. Semuanya mendukung intergrasi dengan Indonesia.
Hadirnya Abdurrahman Wahid dan efek yang ditimbullkan bagi masyarakat Papua
Dua bulan 10 hari setelah dilantik menjadi Presiden RI, Gus Dur berkunjung ke Papua atau yang saat itu masih bernama Irian Jaya. Selain untuk melewatkan pergantian tahun, Gus Dur juga ingin berdialog dengan segenap elemen masyarakat di bumi cendrawasih.
Efek kepada masyarakat Papua
Masyarakat Papua menjadi lebih bangga dan merasa dicintai. "Karena Gus Dur, kami tidak takut-takut lagi menyebut diri kami orang Papua, dan kami bangga dengan itu"
Munculnya seorang Frans Kaisiepo sebagai "The Hero of Papua"
Orang Pertama yang Mengibarkan Bendera Merah Putih di Papua
31 Agustus 1945 menjadi puncak perjuangan Frans Kaisiepo dalam membela tanah Papua. Dia menjadi orang pertama yang mengibarkan Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Papua.
Menentang Belanda
Dalam perjuangannya, Frans Kaisiepo menentang Belanda yang hendak menggabungkan Papua dan Maluku. Dia pun menentang Belanda karena mau memasukkan Papua ke wilayah Negara Indonesia Timur (NIT). Frans Kaisiepo juga mengganti nama Irian ke Papua karena Ia merase sebutan Irian merendahkan.
Sempat Mendirikan Partai Politik
Perjuangan Frans Kaisiepo di ranah politik terus berlanjut. Tahun 1946, dia mendirikan partai Indonesia Merdeka di Biak. Walaupun, Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya, Frans Kaisiepo tak henti memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di tanah Papua.
PEPERA
Hadirnya Freeport McMoran
Selain itu, mereka juga melihat izin tambang yang dijual Indonesia ke Freeport-McMoran pada 1967 dengan masa kontrak 30 tahun sebagai dasar bahwa hasil Pepera 1969 tidak sah.
Efek yang dirasakan masyarakat Irian Barat dari PEPERA
Karena PEPERA, masyarakat Irian Barat lebih lega dan bebas
Kapan, dan apa kontroversi dari peristiwa ini
Kapan
Pepera Maret - Agustus 1969 diawali dengan adanya konflik mengenai status Papua Barat yang akan dimiliki oleh Indonesia atau Belanda.
Kontroversi
Meskipun hasil Pepera telah disahkan oleh PBB, pelaksanaan Pepera masih sering dianggap sebagai Pemaksaan Pendapat Rakyat.
Usaha Soeharto untuk melancarkan PEPERA melalui kebijakan, pendekatan, dan ancaman.
Menekan kontrak pertama Freeport
Memanipulasi pilihan rakyat Papua di PEPERA
Mengalirkan transmigran untak "membantu" masyarakat Papua
Mengatasi Konflik Freeport dan penduduk asli