Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
JOURNEY INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN, Sumber :, image, image, image - Coggle…
JOURNEY INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN
Awal Kemerdekaan : "Merdeka ga merdeka"
Anomie pada awal kemerdekaan
Kehidupan masyarakat Indonesia
terjadi ketegangan
kekacauan
berbagai insiden
masih belum mapan
Kondisi ekonomi masyarakat sangat memprihatinkan dan hidup dibawah garis kemiskinan
Inflasi terjadi karena
belum punya mata uang Republik Indonesia
peredaran mata uang asing
kas negara kosong
Agresi Militer Belanda I
di Jawa dan Sumatera pada 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947
Mempertahankan penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati
Indonesia akan dijadikan anggota "commonwealth" dan akan berbentuk federasi, sedangkan hubungan luar negerinya di urus oleh Belanda.
Tujuan utama Agresi Belanda
Merebut daerah-daerah perkebunan yang kaya
Merebutkan daerah yang memiliki Sumber Daya Alam terutama minyak
Menjadikan negara Republik Indonesia yang sudah mendapatkan pengakuan
de facto
dan juga
de jure
oleh beberapa negara, kembali menjadi satu negara bagian saja
Melakukan usaha di berbagai bidang yaitu
Politik
Pengepungan ibukota RI
Pengapusan RI dari peta
Ekonomi
Merebut daerah-daerah penghasil bahan makanan (daerah beras di Jawa Barat dan Jawa Timur)
Merebut daerah-daerah penghasil bahan ekspor (perkebunan di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera serta pertambangan di Sumatera)
Militer
penghancuran TNI
Terjadi Perundingan Renville (Invasi Jerman)
Penghentian tembak-menembak
Daerah-daerah di belakang garis Van Mook harus dikosongkan dari pasukan RI
Belanda bebas membentuk negara-negara federal di daerah-daerah yang didudukinya dengan melakui plebisit terlebih daulu
Dalam Uni Indonesia-Belanda
Negara Indonesia Serikat akan sederajat dengan Kerajaan Belanda
Akibat Perundingan Renville
Wilayah Indonesia yang diakui menjadi semakin sempit
KMB
Isi Perjanjian KMB
Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat
Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat lambatnya tanggal 30 Desember 1949
Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS
Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda yang dikepalai Raja Belanda
Kapal-kapal Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa korvet (kapal perang kecil) akan diserahkan pada RIS
Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur
Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para anggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI
Efek yang dirasakan Indonesia dari hasil KMB
Positif
Perjanjian KMB membuat Belanda akhirnya mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka
Perang antara Indonesia dan belanda berakhir dengan perginya para tentara Belanda
Negatif
Hutang pemerintah Belanda sejak tahun 1942 sebesar 4,3 Miliar gulden menjadi tanggungan pemerintah RIS
Indonesia tidak sepenuhnya bebas berdaulat karena menjadi negara serikan yang berada di bawah persemakmur Belanda
Solusi yang dilakukan presiden untuk menyelesaikan masalah KMB
Tarik Ulur Utang - Piutang
Pemerintah Indonesia tidak diwajibkan memberikan jaminan apapun kepada Belanda untuk pembayaran utang/pinjaman berjumlah amat besar tetapi harus melakukan
perusahaan-perusahaan Belanda diperbolehkan beroperasi kembali seperti sebelum perang
Indonesia menanggung pembayaran utang pemerintah Hindia Belanda sebesar 1,13 miliar dolar AS
Pemerintah Indonesia perlu berkonsultasi atau bahkan meminta persetujuan dari Belanda untuk kebijakan tertentu, misalnya nasionalisasi di Indonesia
Harus menanggung pembiayaan 17 ribu karyawan eks Belanda yang berada di Indonesia selama 2 tahun, serta menampung 26 ribu tentara KNIL
Presiden Soekarno dan Pemerintah Indonesia meminjam hutang dari negara-negara Komunis Blok Timur, terutama Uni Soviet
Masalah yang tidak dapat dipecahkan di KMB dan hasilnya
Indonesia menghendaki penggunaan istilah pengakuan kedaulatan, sedangkan Belanda menghendaki istilah penyerahan kedaulatan.
Masalah Uni Indonesia-Belanda
Indonesia menginginkan agar sifatnya hanya kerjasama yang bebas tanpa adanya organisasi permanen
Belanda menginginkan kerjasama yang luas dengan organisasi yang luas
Masalah hutang
Indonesia hanya mengakui hutang-hutang Hindia Belanda sampai menyerahnya Belanda kepada Jepang
Belanda berpendapat bahwa Indonesia harus mengambil alih semua kekayaan maupun hutang Hindia-Belanda sampai saat itu, termasuk biaya perang kolonial terhadap Indonesia
Diadakan pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949 di kota Den Haag, Belanda
Dihadiri oleh 3 pihak
Indonesia
Belanda
Bijenkoomst voor Federal Overleg
(BFO) selaku perwakilan negara-negara federal bentukan Belanda
Perdebatan Irian Barat
Asal muasal nama Irian
Frans Kaisiepo menyusun nama Irian dari akronim "Ikut Republik Indonesia Anti Nederland"
Lamanya durasi ditundanya masalah ini
Selama setahun karena KMB
Hadirnya Amerika Serikan dan sebab Amerika Serikat hadir
Amerika datang
Sebagai mediator antara perdebatan Indonesia dan Belanda karena Belanda merasa Papua memiliki perbedaan dengan Indonesia
Amerika memaksakan Belanda untuk menyerahkan Papua bagian Barat kepada Indonesia selambat-lambatnya 1 Mei 1969
Amerika ikut-ikutan karena coldwar
Tujuan lain Amerika
Memanfaatkan dan eksploitasi Papua (Penguasaan Kekayaan Alam) tetapi Presiden Soekarno tidak tahu
Perjanjian New York
diprakarsai Amerika Serikat pada 1962
mengatur pemindahan kekuasaan atas Papua Barat, dari Belanda ke Indonesia
menjadi landasan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) pada tahun 1969 digelar
Isinya
Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada UNTEA atau Penyelenggara Pemerintahan Sementara PBB paling lambat 1 Oktober 1962.
Pasukan Indonesia telah berada di Irian Barat dibawah UNTEA sementara pasukan Belanda berangsur-angsur dipulangkan
Bendera Indonesia mulai dikibarkan disamping bendera PBB sejak 31 Desember 1962
Pemerintah RI akan menerima pemerintahan Irian Barat dari UNTEA selambat-lambatnya 1 Mei 1963
Pemerintah RI menyelenggarakan PEPERA paling lambat akhir tahun 1969
Dampak
genjatan senjata dan penyerahan kekuasaan atas Irian barat dari Belanda ke Indonesia
PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
Pemilihan umum yang diadakan pada 14 Juli hingga 2 Agustus 1969
Tujuan Pepera yaitu untuk menentukan status daerah bagian Papua Barat, apakah akan dimiliki Indonesia atau Belanda
Pemerintah pada saat itu (Presiden Soeharto) membutuhkan modal asing dan Papua mulai dilirik oleh Freeport yang merupakan perusahaan industri pertambangan penghasil tembaga dan emas terbesar di dunia
Setelah adanya Papera, didapatkan keputusan bagi rakyat Papua Barat yaitu berintegrasi dengan Indonesia. Dengan adanya PAPERA, membuka hubungan antara Indonesia dan Belanda
Dampak/Efek yang dirasakan masyarakat Irian Barat dari PEPERA
Pelaksanaan PEPERA masih sering dianggap sebagai Pemaksaan Pendapat Rakyat meilihat izin tambang yang dijual Indonesia ke Freeport pada 1967 dengan masa kontrak 30 tahun. Rakyat Papua Barat melakukan aksi-aksi perlawanan dan menuntut kemerdekaan karena merasa hasi PEPERA tidak sah
Usaha Soeharto untuk melancarkan PEPERA
Melakukan langkah persuasif dengan berbuat baik kepada rakyat Papua dengan memberikan sumbangan, makanan, dan melakukan pendekatan dengan kepala-kepala suku dan akhirnya mengancam akan memberi hukuman kepada rakyat Papua Barat yang tidak melakukan kebijakan-kebijakan setelah PEPERA
Serba- Serbi Tokoh Papua, Nasional, dan PEPERA
Perbedaan Soeharto dan Soekarno dalam memandang "asing"
Soekarno
lebih berpikir logis
dan berpenderian tegas jika berhadapan dnegan asing, semua demi bangsa, terkesan
lebih berani
Soeharto
lebih pragmatis dalam memandang "asing" sehingga kebijakan yang berkaitan dengan asing untuk kepentingan sesaat, terkadang tidak memikirkan jangka panjang
Perubahan strategi PEPERA oleh pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia melakukan voting terhadap 1025 laki-laki dan perempuan sebagai perwakilan rakyat Papua dan secara langsung mendengarkan kalimat yang dibacakan dihadapkan perwakilan PBB langsung dan mengangkat tangan sebagai tanda setuju
Secara aklamasi didapatkan hasil bahwa Rakyat Papua setuju berintegrasi dengan Indonesia. Strategi itu dilanjutkan dengan melakukan pendekatan kepada kepala-kepala suku dan berbuat baik kepada rakyat Papua Barat agar kebijakan pemerintah didukung
Hadirnya Abdurrahman Wahid dan efek yang ditimbulkan bagi masyarakat Papua
Gusdur memberi beberapa upayanya untuk menyelesaikan konflik dan mendengarkan keluh kesah warga Papua
Mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua
. Beliau mengundang berbagai tokoh masyarakat Papua tak terkecuali dari pihak gerakan Papua Merdeka untuk berdiskusi.
Menginginkan Masyarakat Papua nyaman
dalam mengekspresikan identitas kebudayaannya
Munculnya seorang Frans Kaisiepo sebagai "The Hero of Papua"
Seorang Pahlawan Nasional yang memiliki peran penting dalam penyatuan Papua dengan Indonesia
Orang pertama yang mengibarkan bendera merah putih di Irian Barat dengan penuh kebanggaan.
Terlibat langsung dalam konferensi Malino pada 1946 di Sulawesi Selatan sebagai perwakilan dari Papua
mempopulerkan lagu Indonesia Raya di Papua saat menjelang Indonesia merdeka. Sehingga beliau dijuluki The Hero of Papua
Sumber :
https://kumparan.com/hijab-lifestyle/indonesia-pada-masa-awal-kemerdekaan-1537453151155870937
https://kelasips.com/agresi-militer-belanda-1/
https://tirto.id/sejarah-agresi-militer-belanda-ii-latar-belakang-tokoh-dampaknya-f9Vs
https://kelasips.com/agresi-militer-belanda-2/
https://www.zenius.net/prologmateri/sejarah/a/681/konferensi-meja-bundar#:~
:
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/perundingan-mempertahankan-kedaulatan-nkri/
https://www.ruangguru.com/blog/mengetahui-hasil-konferensi-meja-bundar
https://tirto.id/warisan-utang-belanda-tumbal-pengakuan-kedaulatan-cB8M
https://sejarahlengkap.com/indonesia/dampak-perjanjian-kmb
https://tirto.id/beda-sukarno-dan-soeharto-dalam-memperlakukan-papua-dbcl
https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/31/103000479/pepera-1969-dan-kontroversinya?page=all
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/28/16561291/mengingat-langkah-gus-dur-selesaikan-konflik-di-papua?page=all
https://www.google.com/search?q=Munculnya+Frans+kasaepo&sxsrf=