Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Awal Kemerdekaan, Link Referensi: https://www.kompas.com/stori/read/2022/0…
Awal Kemerdekaan
Asal Mula Irian Barat
Belanda tetap ingin Papua bagian barat terbentuk sebagai negara sendiri, akhirnya mereka membawa masalah ini ke forum Perserikatan Bangsa-bangsa.
Pada akhirnya, Belanda bersedia menyerahkan kekuasaannya atas Papua atau Irian Barat kepada United Nations Temporary Executive Authority (UNITEA)
Melalui KMB, Belanda bersedia memberikan kedaulatannya kepada Indonesia.
-
Berdirinya Papua bermula dari Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan pada 27 Desember 1949.
Hasil Pepera menunjukkan bahwa Papua bagian barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.
-
Nugini Belanda
Nugini Belanda mengacu pada wilayah Papua atau Irian Barat yang sementara itu adalah wilayah luar negeri dari Kerajaan Belanda tahun 1949.
Selama revolusi Indonesia, Belanda telah melancarkan aksi polisi untuk mengambil wilayah Papua dari Republik Indonesia.
Belanda menjajah Papua, karena Papua menghasilkan hasil bumi.
Di bawah kekuasaan Belanda, Papua diharuskan untuk memberikan setiap hasil bumi mereka, tetapi Papua tidak melakukannya.
-
Alasannya, Belanda telah melakukan investasi besar di bidang keuangan dan ilmu pengetahuan sejak awal abad 19 untuk menjamin Papua Barat resmi menjadi wilayah koloni.
Dengan demikian, Belanda merasa menjadi pihak yang paling mendukung Papua Barat daripada Indonesia.
Irian Barat
-
Tindakan selanjutnya yaitu dilaksanakannya Act of Free Choice atau Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) selama enam minggu, sejak Juli hingga Agustus 1969.
Hasilnya, Belanda menyerahkan otoritas administrasi Irian Baarat pada UNTEA.
Urusan Irian Barat baru mendapat titik terang pada 1963, melalui mediasi United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), badan pelaksana sementara PBB.
Pada 1962, Presiden Soekarno sempat membentuk komando militer yang bertugas merebut Irian Barat. Hasilnya, Belanda mau berunding lagi.
Hingga tahun 1960, masalah Irian Barat masih belum menemukan titik terang.
Presiden Soekarno memutuskan untuk meminta bantuan dari pimpinan Blok Timur (UNI SOVIET), Nikita Khrushchev. Nikita bersedia mendukung Indonesia untuk membebaskan Irian Barat. Pada 18 November 1957, rapat umum pun dilangsungkan.
Untuk menyelesaikan masalah Irian Barat, Presiden Soekarno melakukan perundingan bilateral secara langsung dengan Belanda. Sayangnya, hingga akhir 1950, usaha ini masih menemui jalan buntu. Karena telah menyimpang dari perjanjian KMB, Presiden Soekarno membawa masalah Irian Barat ke forum PBB, tetapi masih juga gagal.
Pepera 1969
UNTEA sendiri dibentuk karena terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda dalam permasalahan status Papua Barat.
Dalam perjanjian New York, Indonesia disyaratkan untuk melaksanakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
-
-
Pada 15 Agustus 1962, disepakati Perjanjian New York yang menyatakan Belanda akan menyerahkan kekuasaannya atas Papua kepada United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA).
Melalui Pepera, rakyat Papua akan memutuskan sendiri apakah bersedia untuk menjadi bagian dari Indonesia atau tidak.
Kemerdekaan
Pada 1 Oktober 1962, Belanda menyerahkan otoritas administrasi Papua kepada UNTEA.
Pada 31 Desember 1962, kekuasaan de jure Indonesia atas tanah Papua dimulai, di bawah pengawasan PBB.
Bendera Belanda juga diganti dengan bendera sang Saka Merah Putih. Tanggal 1 Mei 1963, Papua diberikan sepenuhnya kepada Indonesia.
Kedudukan Papua Barat semakin pasti setelah diadakan referendum act of free choice atau Pepera pada 1969.
Hasil Pepera membuktikan bahwa sebanyak 1.025 rakyat Papua atau Irian Barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.
Kemudian, hasil Pepera dibawa ke Sidang Umum PBB. Pada 19 Desember 1969, Sidang Umum PBB menerima dan menyetujui hasil Pepera.
-
Kemudian, sesuai Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua, Provinsi Irian Barat atau Irian Jaya diganti menjadi Provinsi Papua.
Lalu, tahun 2004, Papua dibagi menjadi dua provinsi, yaitu timur dengan tetap disebut Papua, sedangkan bagian Barat menjadi Provinsi Irian Jaya Barat atau Papua Barat.
-
Sengketa dengan Belanda
Namun, usulan tersebut ditolak oleh Majelis Umum PBB.
Dalam Sidang Umum PBB bulan September 1961, Menteri Luar Negeri Belanda Joseph Marie Antoine Hubert Luns mengajukan usulan agar Papua atau Irian Barat berada di bawah PBB.
-
Karena Belanda tetap bersikeras ingin mempertahankan Papua, akhirnya masalah ini dibawa ke forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
-
Berdirinya Papua sendiri berawal dari Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan pada 27 Desember 1949.
Setelah perjuangan panjang, Belanda akhirnya bersedia kembali berunding dengan Indonesia.
-
-
-
-
-
-
Note : Jika gambar tidak terlihat karena terlalu kecil atau blur, sudah saya attach juga di google classroom untuk mempermudah melihat/membacanya.