Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Journey Indonesia: Awal Kemerdekaan, image, image, image, image, image,…
Journey Indonesia: Awal Kemerdekaan
Awal Kemerdekaan (1945 - 1954): "Merdeka ga merdeka"
Inflasi
=
menurunnya mata uang dan naiknya permintaan
Hal ini menggambarkan frase "merdeka ga merdeka" karena inflasi membuat
harga barang dan jasa menjadi mahal
. Oleh karena itu, orang-orang
sulit untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
Beredarnya 4 mata uang di awal kemerdekaan =
ORI
(Indonesia),
mata uang NICA
(sekutu),
Yuan
(Jepang), dan
Gulden
(Hindia Belanda).
Invasi Jerman
=
kemenangan Belanda saat melawan Jerman yang sedang melakukan invasi ke Belanda.
Karena
dana Belanda telah habis
untuk digunakan buat
melawan Jerman
. Maka dari itu, Belanda kembali ke Indonesia untuk
menguasai Indonesia --> memperkaya negaranya sendiri.
Hal ini menggambarkan frase "merdeka ga merdeka". Indonesia yang seharusnya mengalami sebuah
kebahagiaan
karena sudah merdeka, tetapi justru mereka tetap harus
merasa kesulitan setelah merdeka karena dijajah kembali.
Anomie
= sebuah teori yang dicetuskan oleh
Emil Durkheim
yang menggambarkan
keadaan kacau
karena
tidak adanya sebuah aturan.
Anomie terjadi karena adanya masa transisi dari
negara dijajah
--> negara merdeka.
Hal ini menggambarkan frase "merdeka ga merdeka" karena setelah merdeka mereka seharusnya mengalami sebuah
kebahagiaan
, tetapi mereka harus mengalami
kebingungan
dan terjadi
perang
setelah kemerdekaan.
Agresi Militer
=
upaya Belanda untuk merebut kembali negara Indonesia.
Hal ini menggambarkan frase "merdeka ga merdeka". Indonesia yang seharusnya mengalami sebuah
kebahagiaan
karena sudah merdeka, tetapi justru mereka tetap harus merasa
kesulitan setelah merdeka karena Belanda ingin merebut negara Indonesia lagi.
Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947 - 5 Agustus 1947)
Agresi Militer Belanda II (19 Desember 1948 - 20 Desember 1948)
KMB (Konferensi Meja Bundar)
Efek yang dirasakan Indonesia dari hasil KMB
Indonesia khususnya bapak bangsa Indonesia,
merasa tertekan dengan jumlah hutang yang harus dibayar
.
Membiayai
17 ribu eks Belanda yang berada di Indonesia selama 2 tahun
.
Membiayai
26 ribu tentara mantan KNIL
.
Indonesia harus membayar hutang sebanyak
16 triliun, 223 miliar, 410 juta Rupiah
.
Disaat Indonesia
seharusnya sudah bisa merasakan kebahagiaan merdeka. Mereka juga harus melunasi hutang
.
Solusi yang dilakukan presiden untuk menyelesaikan masalah KMB
Setelah selesai KMB, mereka tetap harus membayar hutang. Oleh karena itu, untuk melunasi utang,
Soekarno pinjam uang kepada negara komunis (tambal sulam)
.
Isi Perjanjian KMB
Belanda mengakui
RIS (Republik Indonesia Serikat)
sebagai negara berdaulat
Nama RIS dibuat oleh
Belanda
agar memperlancar mereka dalam
melakukan politik
Devide Et Impera
/politik memecah belah/politik mengadu domba.
Hutang
Belanda mengatakan bahwa masih terdapat
Kapal Korvet
dan
Kapal Selam milik Belanda di Indonesia
.
Belanda ingin Indonesia untuk membayar hutang mereka sejak
zaman pemerintahan Belanda - penyerahan kedaulatan.
Indonesia hanya ingin membayar hutang hingga tahun 1942
(berakhirnya era Hindia Belanda yang digantikan oleh Jepang).
Perdebatan kekuasaan wilayah Irian Barat
Belanda
merasa Irian tidak menjadi bagian Indonesia karena
perbedaan ras dan etnis
, tetapi
Soekarno merasa bahwa Irian harus menjadi bagian dari Indonesia.
Sehingga, dilaksanakan
Perjanjian New York
untuk menyelesaikan masalah ini dengan Amerika Serikat sebagai mediator.
Pada akhirnya, Belanda harus menyerahkan
Papua Barat
ke Indonesia selambat-lambatnya tanggal
1 Mei 1963
.
Belanda harus membawa pasukannya keluar
dan
pasukan Indonesia diperbolehkan bertahan
di Irian Barat dibawah koordinasi UNTEA.
PBB membuat
UNTEA
untuk membantu menangani masalah ini.
Masalah yang tidak dapat dipecahkan di KMB dan hasilnya
Hingga pada tahun
1965
, hutang masih
belum lunas
(baru 82%). Sehingga,
Soekarno sudah tidak menjadi presiden lagi (sumpersemar) dan digantikan oleh Soeharto.
Presiden Soehatrto tidak membuat sistem/perubahan untuk cara melunasi hutang
, melainkan Presiden Soeharto juga
tambal sulam
. Oleh karena itu, hutang tersebut
diteruskan hingga presiden berikutnya
. Bahkan Presiden Soeharto memperkaya dirinya sendiri.
Utang kepada Belanda mungkin sudah lunas, tetapi
efek melakukan tambal sulam (pinjam uang) masih harus dibayar.
Perdebatan Irian Barat
Hadirnya Amerika Serikat dan sebab Amerika Serikat hadir
Amerika Serikat datang kedalam masalah ini dan
menawarkan dirinya sebagai mediator
perdebatan antara Belanda dan Indonesia.
Pihak 2: Indonesia - Adam Malik
Mediator: Amerika Serikat - Ellsworth Bunker
Pihak 1: Belanda - Dr. Jan Herman Van Roijen
Lamanya durasi ditundanya masalah ini
Masalah perebutan kekuasaan wilayah Irian antara Belanda dan Indonesia digantung selama
12 tahun.
Sehingga, selama 12 tahun penduduk
Irian tidak tahu warga negara mereka (mereka dibawa kendali PBB).
Perjanjian New York
Untuk menyelesaikan masalah ini, maka dilaksanakannya
Perjanjian New York
.
Amerika Serikat menekan Belanda agar pada akhirnya Belanda harus menyerahkan Papua barat ke Indonesia selambat-lambatnya tanggal
1 Mei 1963
.
Pada akhirnya,
pasukan Belanda harus ditarik keluar
dan
pasukan Indonesia diperbolehkan bertahan dibawah koordinasi UNTEA
.
PBB membentuk UNTEA (
United Nations Temporary Executive Authority
) untuk membantu menangani masalah ini
.
Asal muasal nama Irian
Belanda merasa bahwa penduduk Papua yang
berbeda ras dan etnis
bukan bagian dari Indonesia. Bahkan Belanda menamai
Irian sebagai
Netherlands New Guinea
.
Namun, Soekarno merasa
Irian perlu menjadi bagian dari Indonesia. Sehingga diberi nama Irian dari Frans Kaisiepo.
Sebelumnya,
nama Irian adalah nama etnis, tetapi sekarang nama Irian diganti dengan nama Papua oleh Abdurrahman Wahid.
PEPERA
Efek yang dirasakan masyarakat Irian Barat dari PEPERA
Pada akhirnya, Freeport McMaron dibangun dan diwariskan hingga sekarang. Namun, sebagian besar keuntungan didapatkan oleh Amerika Serikat. Sehingga,
masyarakat Irian Barat tidak kaya walaupun wilayahnya kaya akan sumber daya alam.
Hingga pada saat ini, Indonesia hanya bisa mendapat
51% keuntungan dari freeport dan sebagian besar keuntungan. Walaupun, 98% pekerja Freeport McMaron adalah orang Indonesia.
Kapan, dan apa kontroversi dari peristiwa ini
PEPERA dimulai pada tanggal 14 Juli 1969 dan pemerintah menentukan siapa yang berhak memberi suara dalam PEPERA
.
Majalah Tempo mengumumkan bahwa Indonesia yang menang karena terdapat
kecurangan
yang dilakukan. Oleh karena itu, orang Papua Barat protes dan membuat
OPM (Organisasi Papua Merdeka).
Kecurangan yang dilakukan adalah dalam 1.025 orang yang mengikuti PEPERA, tidak semua asli orang Papua Barat. Namun, terdapat juga campuran dengan orang pemerintah. Selain itu, ABRI memberi suatu
keadaan yang menekan, sehingga terdapat sebuah pemaksaan dari pemerintah.
Hadirnya Freeport McMoran
Freeport hadir di zaman Soeharto dengan melaksanakan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat).
Namun, terdapat banyak kecurangan yang dilakukan dalam PEPERA.
Soeharto memaksakan Freeport McMoran harus ada. Sehingga sejak
7 April 1967 Freeport McMoran hadir di Indonesia
. Seoharto mendapatkan komisi dengan hadirnya Freeport McMoran.
Freeport diwariskan hingga saat ini.
PEPERA dilakuakan untuk membangun Freeport McMoran di Indonesia. Penduduk Irian Barat akan ditanya
apakah mereka mau merdeka sendiri atau mau gabung dengan Indonesia?
Papua membangun
OPM (Organisasi Papua Merdeka)
karena mereka ingin merdeka sendiri. Hal ini dikarenkan, mereka
tidak ingin gabung dengan Indonesia sebab sejak zaman Soeharto Irian Barat menjadi tempat yang diperebutkan karena kekayaan alamnya.
Oleh karena itu, dilakukan berbagai cara agar penduduk Irian Barat mau gabung dengan Indonesia.
Amerika Serikat melaksanakan 2 tujuannya dengan baik.
Menang perang dingin =
Amerikat Serikat berhasil menang memperebutkan Indonesia melawan Rusia.
Penguasaan kekayaan alam Amerika Serikat lebih baik dengan hadirnya Freeport McMoran di Indonesia.
Usaha Soeharto untuk melancarkan PEPERA melalui kebijakan, pendekatan, dan ancaman
Ancaman
Dengan cara musyawarah, semua 1.025 penduduk setuju Papua Barat setuju untuk bergabung dengan Indonesia.
Namun, dalam 1.025 orang,
tidak semua benar-benar orang Papua Barat. Terdapat campuran dengan orang pemerintah.
Ditambah lagi, ABRI memberi suatu
keadaan yang menekan
. Sehingga, seperti ada
sebuah pemaksaan dari pemerintah.
Oleh karena itu, banyak orang Papua Barat yang protes dan membuat
OPM (Organisasi Papua Merdeka).
Pendekatan
Awal saat melakukan PEPERA, Soeharto memberikan sebuah
pemahaman
kepada penduduk Irian Barat bahwa mereka
harus memiliki rasa setuju dengan pemerintah
dalam
membuat Freeport McMoran
.
Ali Moertopo (tangan kanan Soeharto) memberikan sembako/bantuan (bir dan tembakau) kepada penduduk Irian Barat agar mereka merasa bahwa pemerintah Indonesia peduli kepada mereka
. Oleh karena itu, mereka setuju untuk bergabung
Kebijakan
Namun, asisten Ali Moertopo, yaitu
Jusuf Wanandi mengusulkan cara musyawarah dibandingkan voting agar penduduk Irian Barat setuju untuk bergabung dengan Indonesia
.
Pihak Indonesia mengajukan kepada PBB untuk
melakukan cara musyawarah dibandingkan voting dengan alasan orang Irian Barat masih terbelakang dan belum kenal dengan cara voting
.
Serba-serbi Tokoh Papua, Nasional, dan PEPERA
Perubahan strategi PEPERA oleh pemerintah Indonesia
Awalnya, PEPERA ingin dilaksanakan dengan cara voting. Namun, Jusuf Wanandi mengusulkan cara musyawarah.
Pada akhirnya, pemerintah Indonesia mengajukan kepada PBB
cara musyawarah
dengan alasan karena
Papua Barat masih belum mengenal cara voting.
Hadirnya Abdurrahman Wahid dan efek yang ditimbulkan bagi masyarakat Papua
Dengan hadirnya
Abdurrahman Wahid, rasa kebencian orang-orang Papua Barat kepada pemerintah Indonesia sudah berkurang.
Dulu, Papua terlalu sentimentil (mengacu pada ras).
Abdurrahman Wahid menjadi ulama pertama yang datang ke Indonesia.
Perbedaan Soeharto dan Soekarno dalam memandang "asing"
Soeharto lebih pragmatis dibandingkan dengan Soekarno
. Artinya,
Soeharto tidak memikirkan masa depan
. Soeharto hanya memikirkan
tentang dengan hadirnya Freeport, maka Indonesia bisa membayar hutang
.
Selama
pemerintahan Seokarno, asing tidak boleh masuk Indonesia
. Hingga pada tahun 1
963 (ketika supersemar), pada pemerintahan Soeharto asing baru boleh masuk
. Salah satunya dengan
hadirnya Freeport di Indonesia
.
Munculnya seorang Frans Kaisiepo sebagai "The Hero of Papua"
Belanda datang ke Indonesia untuk memecah belah Indonesia. Pada waktu itu, Papua netral antara Belanda dan Indonesia, tetapi Papua lebih mencondong ke Indonesia.
Sehingga, Frans Kaisiepo menjadi delegasi Papua saat Belanda datang untuk pecah belah Indonesia.
Frans Kaisiepo adalah orang yang menamai Irian (Ikut Indonesia Anti Netherland).
Sumber Referensi Gambar:
https://stidnatsir.ac.id/2017/12/21/memahami-cara-kerja-politik-devide-et-impera/
https://www.muslimobsession.com/menagih-utang-wajib-atau-tidak-ini-aturannya-dalam-islam/
https://www.kompasiana.com/regaoctora/598202c4f2fd916c6272ad72/apakah-pepera-1969-merupakan-sebuah-upaya-penjajahan-bangsa-indonesia-terhadap-papua
https://jamboard.google.com/d/1-gJAw6BBvOdlLnCTBAhF-kKkWHbSpT0_Vp-7V9bMXzg/viewer?f=14
https://jamboard.google.com/d/1lEPz-ImeNv9rCYctasgnMAbgSInvyRRspVEwodyxG9M/viewer?f=0
https://jamboard.google.com/d/18en9Fh0Ii1-NmgGRGeUIKl3PhRH6EzGRAaeK4IpTVMc/viewer?f=9
Kapal Korvet
Kapal Selam
Soekarno
Soeharto