KOMUNIKASI BAHASA SINDIRAN DALAM SELOKA PAK PANDIR DAN PAK KADUK
PENGENALAN
- seloka sebagai alat komunikasi sindiran dan kritikan berkonsepkan pengajaran kepada khalayak
- contoh: Seloka Pak Kaduk dan Pak Pandir
- masyarakat Melayu sangat mementingkan konsep "sebab dan akibat" dalam proses berkomunikasi. namun, ada keadaan yang memerlukan mereka menegur dan menasihati.
SOROTAN KARYA
- seloka sarat dengan bingkisan pengajaran, nasihat dan teguran kepada seseorang
- seloka mempunyai hubungan erat dengan peribahasa dan cerita jenaka.
- setiap ikon di dalam seloka membawa impak yang positif kepada penciptaan jati diri dan tingkah laku sosial
PERBINCANGAN KAJIAN
- sindiran dalam tingkah laku
- berbuat baik tidak bertempat
- sindiran memalui gaya bahasa
KESIMPULAN
- seloka merupakan sindiran tajam terhadap segelintir masyarakat yang bertindak sia-sia tanpa menggunakan kewarasan fikiran
- kelemahan membuat keputusan dan tidak menggunakan pertimbangan akal yang waras akan mendatangkan kerugian.
- seloka dikarang untuk menyampaikan kritikan dan sindiran terhadap sesuatu kepincangan yang berlaku dalam sesebuah masyarakat.
- keindahan laras atau gaya bahasa sindiran melalui seloka turut menggambarkan ketinggian penyampaian masyarakat melayu dalam menjaga perasaan seseorang.
- kritikan dan sindiran tajam disampaikan secara berlapik dan berkias dalam nada bergurau.
- dalam seloka pak pandir jelas berlakunya kritikan kepada sikapnya yang suka melakukan kebaikan tetapi tidak pada waktu, tempat dan orang yang sesuai.
contoh: Anak dipijak, dagang dijinjing. Kucing dibunuh, tikus dibela
- sikap pak pandir yang mudah mempercayai orang asing
- penggunaan bahasa dalam seloka selalunya mempunyai ciri konotasi yang merujuk kepada bahasa digunakan mempunyai makna lebih dari satu
- memerlukan ketajaman pemikiran dan emosi khalayak untuk memahami sendiri apa yang cuba disampaikan