Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Bab 9 : Mari Bermain Drama - Coggle Diagram
Bab 9 : Mari Bermain Drama
A. Mengidentifikasi Teks Drama
1. Pengertian Drama
Drama berarti perbuatan, tindakan. Kata ini berasal dari draomai yang berarti 'berbuat, berlaku, atau bertindak'
Dalam pengertian yang lebih luas, drama diartikan sebagai bentuk karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan pertikiaian dan emosi melalui lakuan dan dialog.
Ada beberapa unsur - unsur dalam pementasan drama.
Unsur utama dalam drama adalah Bahasa.
Namun masih ada unsur lain yang sangat penting seperti gerak, posisi, isyarat, dan expresi wajah.
Membedakan Drama dengan Teater
Teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak,
Kata drama diartikan sebagai lakon yang dipertunjukkan oleh para aktor di atas pentas, sedangkan teater diartikan sebagai tempat lakon itu dipentaskan.
2. Unsur Teks
Konflik
Konflik Eksternal adalah konfflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan lingkungan alamnya (konflik fisik) atau dengan lingkungan manusia (konflik sosial).
Konflik Internal adalah konflik yang terjadi dalam dairi atau jiwa tokoh.
Struktur Drama
Prolog
Dialog
Orientasi
Menentukan aksi dalam waktu dan tempat mermperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi suatu cerita.
Komplikasi
Bagian yang mengembakan konflik. Sering digunakan teknik 'flash back'
Resolusi
Muncul secara logis dari peristiwa yang telah mendahuluinyua di dalam komplikasi. Titik batas yang memisahkan komplikasi dan resolusi adalah 'klimaks'.
Epilog
Penokohan
Tokoh utama
1) paling sering muncul dalam setiap adegan
2) menjadi sentral atau pusat perhatian tokoh-tokoh yang lain
3) kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu dapat dihubungkan dengan peran tokoh utama
4) dialog yang dilibatkan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh utama
Jenis- jenis dan Kelompok Tokoh
Tokoh berkembang
mengamalmi perkembangan selama pertunjukan.
Tokoh pembantu
diperbantukan untuk menjelaskan tokoh lain
Tokoh statis
tidak mengalami perhubahan karakter dari awal hingga akhir
Tokoh serba bisa
berperan sebagai tokoh lain (all around).
Protagonis
tokoh yang menampilkan kebaikan
Antagonis
tokoh jahat atau tokoh penentang kebaikan
Tritagonis
tokoh mendukung protagonis untuk memperjuangkan nilai kebaikan
Tema
a.
Latar - tempat, waktu dan suasana. Penataan latar akan menghidupkan suasana drama.
b.
Amanat adalah sesuatu yang disampaikan pengarang kepada pembaca. Pesan ini di dalam drama diterapkan secara implisit, karena tidak bisa ditulis.
c.
Diksi, harus dipilih secara cermat agar mampu menggambarkan masalah atau konflik yang terjadi, karakter dan perilaku para tokohnya.
Tema utama adalah tema secara keseluruhan yang menjadi landasan dari lakon drama.
Tema tambahan merupakan tema-tema lain yang terdapat dalam drama yang mendukung tema utama
B. Mempertunjukkan Tokoh dalam Drama
1. Langkah- Langkah Penyusunan Teks
2) Mengumpulkan bahan yang bisa berupa hasil imaginasi atau paduan dari fakta dan imaginasi atau saduran dari karya-karya yang sudah ada
1) Menentukan tema atau pokok permasalahan (konflik) dalam drama tersebut
3) Menyusun kerangka atau struktur alur ceritanya yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi dan epilognya. Setelah itu, alur cerita akan dikembangkan ke dalam cerita drama tersebut.
4) Mengembangkan tiga elemen yaitu tokoh (pelaku yang mempunyai peran yang lebih dibandingkan pelaku-pelaku lain), Wawancang (dialog atatu percakapan yang diucapkan oleh tokoh) dan Kramagung (petunjuk perilaku,tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh tokoh).
5) Memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada teks drama.
2. Sumber - Sumber Penulisan Naskah
Kita dapat menggunakan karya yang sudah ada dimana kita hanya mengubah formatnya menjadi dialog karena sudah ada ide cerita,alur,latar dan unsur-unsur lainnya
Kita dapat menggunakan pengalaman ke dalam bentuk drama karena melibatkan banyak indra.
Cara untuk memakai pengalaman sebagai bahan untuk menulis drama:
Pilihlah satu pengalaman yang memiliki konflik yang kuat dan melibatkan cukup banyak tokoh.
Catatlah nama-nama tokoh beserta karakternya yang akan menjalani peran didalamnya serta jelaskan latarnya, baik waktu, tempat maupun suasanannya.
Catat topik-topik yang akan dikembangkan dalam drama tersebut.
Kembangkanlah topik-topik itu ke dalam dialog
Daftarkanlah pengalaman-pengalaman yang paling menarik.
Kita dapat menggunakan peristiwa sehari-hari yang ditata dan diperkaya dengan inspirasi dan imaginasi kita sendiri.
C. Menganalisis Teks Drama
1. Isi dan Struktur Drama
Apa itu tema?
Tema dapat diartikan sebagai inti atau ide dasar sebuah drama. Dari ide dasar itulah, suatu drama terbangun. Tema merupakan pangkal tolak ukur pengarang atau sang sutradara dalam merangkaikan keseluruhan isi cerita yang dikarangnya.
Apa itu alur?
Alur merupakan susunan bagian-bagian isi drama. Struktur alur dibagi tiga: orientasi, komplikasi, dan resolusi. Ketiga bagian tersebut dibentuk menjadi serangkaian dialog atau percakapanyang harus memenuhu dua tuntutan:
a) Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog harus dipergunakan untuk mencerminkan apa yang telah terjadi sebelum cerita itu, apa yang sedang terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung, dan harus pula dapat mengungkapkan pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan para tokoh yang turut berperan di atas pentas.
b) Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-hari. Tidak ada kata yang harus terbuang begitu saja; para tokoh harus berbicara jelas dan tepat sasaran. Dialog disampaikan secara wajar dan ilmiah.
Dialog-dialog dalam drama diapit oleh prolog atau pembuka cerita dan epilog, yaitu bagian akhir dari sebuah drama yang memuat komentar tentang cerita yang sudah ditampilkan atau peristiwa terakhir yang menyelesaikan cerita utama. Bagian epilog lebih bersifat opsional.
Walaupun bersifat fiksi, peristiwa-peristiwa dalam rangkaian cerita drama sangat mungkin terjadi pula dalam kehidupan yang sebenarnya
2. Ciri-Ciri Kebahasaan Drama
a. Menggunakan kata ganti orang pertama dalam dialog-dialognya.
b. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis)
Contoh: kemudian, akhirnya, lalu
c. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi (kata kerja material).
Contoh: membaca, menulis, memukul
d. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirikan atau diraskaan oleh tokoh (kata kerja mental)
Contoh: memperhatikan, menggambarkan, mengetahui, memahami, dll.
e. Menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
Menggambarkan sifat tokoh, tempat, dan suasana.
Contoh kosakata percakapan: aduh, sih, ya, kan
D. Mendemonstrasikan Drama
1. Membaca dan memahami teks drama
A. Baca judul drama itu, pengarang, serta para tokoh dan
penjelasankarakter-karakternya.
B. Baca petunjuk (kramagung) tentang latar dan gerak laku para tokohnya.
Biasanya, bagian in menggunakan huruf miring (italic) atau ditulis dalam tanda kurung
C. Baca dialog-dialog para tokohnya dari awal hingga akhir.
Dari dialog tersebut akan diperoleh gambaran tentang tema, alur, latar, dan karakter para tokohnya secara lebih jelas.
2. Menghayati watak dan penampilan tokoh
A. Penjelasan langsung dari pengarang.
Contoh seperti: menyindir, berdiri marah, agak bingung, dll
C. Pembicaraan tokoh lain.
Contoh :
"Dia kuat. Dia harus bekerja di ladang dengan
ayahnya."
"Istri Bapak sangat baik membolehkan aku tidur di sini."
B. Perkataan tokoh itu sendiri.
Contoh :
"Aku capek sekali habis jalan kaki lewat hutan-hutan
itu."
"Aku pincang, digigit hewan buas."
3. Mendemonstrasikan Dialog dan Gestur
Ini adalah satu cara menghidupkan dialog dalam drama :
Mengekspresikan melalui gerak dan mimik tokoh
Pengekspresian harus sesuai dengan karakter tokoh yang dimainkan.
Pemahaman atas karakter tokoh wajib sifatnya.
a. Kita harus dapat menjiwai karakter tokoh yang diperankan. Untuk itu, perlu diresapi gerak-gerik, emosi dan sikap tokoh.
b. Penuturan tokoh harus diekspresikan dengan gerak-gerik dan mimik yang menggambarkan karakter tokoh yang dimainkan. Dalam hal ini, diperlukan kemampuan meniru tingkah laku orang lain.
Untuk menirukan seorang tokoh, kita harus mengamati tokoh itu dalam kehidupan sehari-hari. Cara berpakaian, cara berbicara, dan kebiasaan-kebiasaannya yang lain dari tokoh harus diperankan.
Teknik Penghayatan
3 more items...
Latihan untuk penampilan optimal
3 more items...
Rekomendasi
8 more items...