Prinsip utama penanganan patah tulang pada anak adalah secara konservatif (tanpa operasi), baik dengan cara manipulasi tertutup atau pun traksi berkesinambungan. Sebagian besar fraktur pada anak-anak dan remaja akan ditangani dengan reduksi tertutup dan pembalutan dengan gips atau traksi. Satu-satunya cara untuk menahan reduksi adalah dengan menggunakan gips. Fungsi utama gips adalah mencegah supaya tidak terjadi pergeseran pada tulang yang patah atau retak, mempertahankan kedudukan tulang yang patah dengan baik sehingga tidak terjadi angulasi (perubahan bentuk), dan menghilangkan rasa nyeri dengan menghambat pergerakan kedudukan tulang yang patah. Rata-rata gips dipasang selama 2-8 minggu, bergantung dari jenis patahnya dan timbulnya tulang baru yang disebut callus (lem tulang). Callus ini mulai timbul pada anak-anak dalam waktu 10 hari-2 minggu, adanya callus sebagai tanda bahwa penyembuhan sudah mulai terjadi. Untuk memastikannya, perlu dilakukan foto rontgen terlebih dahulu. Dalam kurun waktu 5-6 minggu patah tulang bisa sembuh total. Perlu dilakukan observasi klinis yang regular dan kompeten oleh dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kasus patah tulang pada usia anak, karena anak-anak belum dapat mendeskripsikan rasa nyeri, gangguan sensori, dan sirkulasi atau tanda-tanda komplikasi lainnya.