Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PEMBAHAGIAN HUKUM TAKLIFI - Coggle Diagram
PEMBAHAGIAN HUKUM TAKLIFI
KONSEP HUKUM TAKLIFI
Hukum taklifi menurut para ahli ushul fiqh adalah ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya yang berhubungan langsung dengan perbuatan mukalaf, baik dalam bentuk perintah, anjuran untuk melakukan, larangan, anjuran untuk tidak melakukan, atau dalam bentuk memberi kebebasan memilih untuk berbuat atau tidak berbuat.
Hukum taklifi terbagi kepada lima jenis, yaitu: wajib, mandub, haram, makruh, dan mubah.
WAJIB
Hukum wajib: perkara yang yang dituntut oleh syara' kepada orang yang mukhallaf untuk mengerjakanya sebagai tuntutan yang mesti dikerjakan
Contohnya solat, puasa, zakat
Segala perintah allah yang meminta supaya melakukan sesuatu perkara dengan tuntutan yang pasti
Perkara wajib atau fardu merupakan perintah yang diiringi janji pemberian pahala bagi yang menjalankannya dan ancaman neraka bagi yang meninggalkannya.
HARAM
Haram secara bahasa berarti sesuatu yang lebih banyak kerusakannya.
haram berarti sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, di mana orang yang melanggarnya dianggap durhaka dan diancam dengan dosa, dan orang yang meninggal-
kannya karena menaati Allah, diberi pahala.
Misalnya, larangan berzina sebagaimana disebutkan dalam surah al-Israa’ (17): 23.
MAKRUH
Sesuatu perbuatan yang dituntut oleh syara’ kepada orang yang mukallaf menjauhkan diri dari melakukan perbuatan itu sebagai tuntutan yang tidak mesti ditinggalkan
Contohnya makan petai dan bawang
SUNAT
Sesuatu tuntutan daripada seorang mukallaf supaya melakukannya, tetapi tuntutan itu boleh dikatakan juga sesuatu yang tidaklah mesti atau sesuatu yang diberikan pujian kepada pelakunya, tetapi yang meninggalkannya tidak dicela.
Contohnya menulis hutang piutang
Seperti yang telah dinyatakan di dalam al-Quran surah al-Baqarah ayat 282: Maksudnya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu menjalankan sesuatu urusan hutang piutang yang diberi tempoh sehingga ke suatu masa yang tertentu, maka hendaklah kamu menulis hutang dan masa bayarannya”.
HARUS
Dalam istilah hukum, mubah ialah sesuatu yang diberi kemungkinan oleh pembuat hukum untuk memilih antara memperbuat dan meningggalkan. Ia boleh melakukan atau tidak.
Tidak berdosa orang yang memperbuat dan tidak berdosa pula orang yang meninggalkan.
Umpamanya makan, minum dan mandi.