Saat itu, Indonesia diberi 2 pilihan oleh 2 negara, yaitu Rusia dan Amerika. Presiden Rusia, Nikita, berjanji akan memberi USD 700 juta ke Indonesia dengan tujuan agar Indonesia menjadi negara komunis. Sedangkan, presiden Amerika, John F. Kennedy, berjanji akan membantu masalah Irian Barat dan memberi USD 18 juta dengan tujuan rahasia, yaitu untuk mengobservasi tambang emas di Irian Barat. Presiden Soekarno memilih janji Amerika karena semata-mata nasionalisme.