Luka Bakar

Definisi

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh atau rusaknya kesatuan atau komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yg rusak/hilang

Luka Bakar (combustio) adalah kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti air, api, bahan kimia, listrik, dan radiasi

mengakibatkan tidak hanya kerusakan kulit, tetapi juga mempengaruhi seluruh sistem tubuh (Nina, 2008)

Epidemiologi

Anak-anak kelompok
usia dibawah 6 tahun

anak dibawah umur 3 tahun penyebab
luka bakar paling umum adalah cedera yang disebabkan oleh air panas

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008), prevalensi luka bakar di Indonesia sebesar 2,2% dengan prevalensi tertinggi di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Kepulauan Riau (3,8%)

Etiologi, Moenadjat (2005)

1) Paparan Api (Thermal Burn)

Api (Flame)

akibat kontak langsung antara jaringan dengan
api terbuka
sehingga menyebabkan cedera langsung ke jaringan tersebut

Ex: api yang membakar pakaian dulu baru mengenai tubuh

Benda Panas (Kontak)

Cedera ini terjadi akibat kontak dengan benda panas => luka bakar yang dihasilkan hanya terbatas area tubuh yang mengalami kontak

Scald (Air Panas)

Semakin kental cairan dan lama waktu kontaknya => menimbulkan kerusakan yang semakin besar.

2) Bahan Kimia (Chemical Burn)

Kulit kontak dengan zat-zat pembersih yang sering
dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan di bidang industri & pertanian

Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan
jumlah jaringan yang terpapar menentukan luasnya injury

3) Listrik (Electrical Burn)

Luka bakar listrik disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh

Berat ringannya luka tergantung dari lama kontaknya, tingginya tegangan (voltage) & cara gelombang elektrik sampai mengenai tubuh

4) Radiasi (Radiasi Injury)

terpapar sinar matahari / terpapar sumber radio aktif untuk keperluan terapeutik dalam dunia kedokteran dan industri

Klasifikasi

Berdasarkan Mekanisme & Penyebab

a) Luka Bakar Termal

Disebabkan oleh cairan panas,
.kontak dengan benda padat panas
seperti lilin atau rokok, kontak .dengan zat kimia dan aliran listrik (WHO, 2008)

b) Luka Bakar Inhalasi

Disebabkan oleh terhirupnya gas panas,
cairan panas atau produk berbahaya dari proses pembakaran yg tidak sempurna (WHO, 2008)

Berdasarkan Derajat & Kedalaman Luka Bakar

Derajat I (superficial partial-thickness)

kemerahan dan nyeri pada permukaan kulit.

Derajat II (deep partial-thickness)

Melibatkan seluruh lapisan epidermis dan sebagian dermis. Kulit akan ditemukan bulla, warna kemerahan, sedikit sakit edema & nyeri berat

Luka bakar derajat I sembuh 3-6 hari dan tidak menimbulkan jaringan parut saat remodeling (Barbara et al., 2013)

sembuh dalam 7 hingga 20 hari dan akan
meninggalkan jaringan parut (Barbara et al., 2013)

Derajat III (Full Thickness)

melibatkan kerusakan semua lapisan kulit, termasuk tulang, tendon, saraf dan jaringan otot

Kulit akan tampak kering & mungkin ditemukan bulla berdinding tipis, dengan tampilan luka yang beragam dari warna putih, merah terang hingga tampak seperti arang

Nyeri yang dirasakan biasanya terbatas akibat hancurnya ujung saraf pada dermis

Penyembuhan sangat lambat & biasanya membutuhkan donor kulit (Barbara et al., 2013)

Berdasarkan Luas Luka

Luka Bakar Ringan

Luka bakar derajat I dengan luas <10% atau derajat II dengan luas <2%

Luka Bakar Sedang

Luka bakar derajat I dengan luas 10-15% atau derajat II dengan luas 5-10%

Luka Bakar Berat

Luka bakar derajat II dengan luas >20%
atau derajat III dengan luas >10%

BAB II.pdf - Google Chrome 2_22_2022 11_10_24 PM (2)

Penilaian Luas Luka => Metode Rules of Nine

Berdasarkan luas permukaan tubuh

Luas luka ditentukan untuk menentukan kebutuhan cairan, dosis obat dan prognosis

Patofisiologi

Panas yg mengenai tubuh => kerusakan lokal dan memiliki efek systemic (peningkatan permeabilitas kapiler)

Plasma bocor keluar dari kapiler menuju ruang interstitial

Peningkatan permeabilitas kapiler dan kebocoran plasma maksimal muncul dalam 8 jam pertama dan berlanjut sampai 48 jam => permeabilitas kapiler kembali normal/ membentuk trombus yg menjadikan tidak ada aliran sirkulasi darah

Hilangnya plasma penyebab hypovolemic shock

Saat terjadi kontak panas tubuh akan memberikan respon mempertahankan homeostasisi dgn proses kontraksi, retraction, dan koagulasi pembuluh darah

Klasifikasi Zona Respon Lokal

1) Zona Koagulasi

Terdiri dari jaringan nekrosis yang membentuk eskar, yang terbentuk dari koagulasi protein akibat cedera panas, berlokasi ditengah luka bakar (tempat yg langsung mengalami kerusakan& kontak dgn panas)

2) Zona Stasis

Biasanya terjadi kerusakan endotel pembuluh darah disertai kerusakan trombosit & leukosit => terjadi gangguan perfusi diikuti perubahan permeabilitas kapiler dan respons nflamasi lokal yg berisiko iskemia jaringan

Zona ini dapat menjadi zona
hyperemis
=>resuscitation diberikan adekuat / menjadi zona koagulasi => resuscitation tidak adekuat

3) Zona Hiperemesis

Terdiri dari kulit normal dgn cidera sel yang ringan, ikut mengalami reaksi berupa vasodilation & peningkatan aliran darah sbgai respon cedera luka bakar

Penyembuhan spontan / berubah menjadi zona statis

Luka bakar biasanya steril pada saat cedera

Panas yang menjadi agen penyebab membunuh semua mikroorganisme pada permukaan

Setelah minggu pertama luka bakar cenderung mengalami infeksi sehingga membuat sepsis luka bakar sebagai penyebab utama kematian pada luka bakar

Proses Penyembuhan Luka

Tubuh memiliki kemampuan alami untuk melindungi & memulihkan sendirinya

Peningkatan aliran darah ke daerah yg rusak, membersihkan sel, benda asing & perkembangan awal seluler => proses penyembuhan secara normal tanpa bantuan

Wound Healing Society (WHS)
diartikan sebagai proses kompleks dan dinamis akibat pengembalian fungsi anatomi

Waktu penyembuhan ; ditentukan oleh tipe luka, lingkungan intrinsik & ekstrinsik serta tipe luka

Pada luka bedah diketahui adanya sintesis
kolagen
dengan melihat adanya jembatan penyembuhan dibawah jahitan yang menyatu pada hari kelima sampai ketujuh setelah operasi (Zahrok, 2009).

Komponen penyembuhan

1) Kolagen : menghubungkan jaringan, melintasi luka dengan berbagai sel mediator => bentuk awal kolagen seperti gel beberapa minggu membentuk garis => meningkatkan kekuatan luka

2) Angiogenesis : proses dimulai dengan tepi luka yang awalnya berwarna merah terang dan mudah berdarah => setelah beberapa hari menjadi merah gelap (angiogenesis dimulai beberapa jam setelah terjadi luka)

3) Granulasi Jaringan : Matriks kolagen, kapilaritas & sel mulai mengisi daerah luka dengan kolagen baru membentuk scar => tumbuh di tepi luka ke dasar luka

4) Kontraksi Luka : Mekanisme saat tepi luka menyatu akibat kekuatan dalam luka. Kontraksi bekerja dari myofibroblast yang melintasi luka dan menarik tepi luka untuk menutup luka sehingga menyebabkan perubahan bentuk
diakibatkan oleh kontraktur

5) Epithelialization adalah perpindahan sel dari sekeliling kulit & melintasi folikel rambut pada dermis dari luka yang sembuh dengan secondary intention. => Tanda scar yang dibentuk pada fase ini adalah merah terang, tipis dan rawan terhadap tekanan

Pertolongan Pertama

1) Prinsip pertama yang harus diingat orangtua apabila anak tersiram air panas atau tanpa sengaja tersentuh api atau benda panas lainnya adalah jangan panik dan segera jauhkan anak dari sumber panas

2) Dinginkan bagian tubuh yang terkena luka bakar dengan air mengalir selama 10-20 menit. Tidak dianjurkan menggunakan air es ataupun menambahkan bahan lain seperti mentega atau kecap karena dapat mengiritasi kulit yang terbakar dan menyebabkan kerusakan jaringan lebih lanjut

3) Lakukan penilaian jenis luka bakar. Apabila dalam penilaian dilihat luka bakar tersebut tergolong ringan, lanjut dinginkan dengan air mengalir hingga 20 menit. Namun bila ditemukan bulla pada luka bakar, segera bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan luka lebih lanjut

4) Berikan salep pelembab, seperti salep yang mengandung aloe vera pada luka bakar ringan. Lakukan perawatan luka bakar secara terbuka, tidak perlu ditutup kasa

5) Obat anti-nyeri seperti Parasetamol dapat diberikan pada anak apabila dalam observasi di rumah anak mengeluh sakit dan rewel.

Note :

bula : luka bakar biasanya disertai bula karena kerusakan epitel kulit dan mukosa.

eksudat : gelembung eksudat karena peradangan pleura dapat terjadi pada luka bakar.

nyeri nosiseptif : [penyebab] kerusakan jaringan seperti memar, luka bakar, patah tulang dan keseleo.

CO10iiJVAAEm5RF

KMK_No__HK_01_07-MENKES-555-2019_ttg_Pedoman_Nasional_Pelayanan_Kedokteran_Tata_Laksana_Luka_Bakar.pdf - Google Chrome 2_23_2022 12_34_33 AM (2)

Sumber : - Puspaningtyas, Niken.2015. Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Ringan-Sedang. Ikatan Dokter Anak Indonesia. - http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No__HK_01_07 MENKES-555 2019_ttg_Pedoman_Nasional_Pelayanan_Kedokteran_Tata_Laksana_Luka_Bakar.pdf - https://eprints.umm.ac.id/39544/3/BAB%20II.pdf

Lavenia Elizya STT (195070607111025)

Faktor- Faktor Mempengaruhi Penyembuhan

Infeksi

Nutrisi : memerlukan diet kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, serta mineral seperti Fe dan Zn (Rulam, 2011)

Obat : Obat antiinflamasi, heparin dan anti neoplasmik

Benda Asing : pasir atau mikroorganisme menyebabkan terbentuknya abses yang timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati & leukosit => membentuk cairan kental & nanah

Keadaan Luka

Usia

Iskemia : Penurunan suplai darah pada bagian tubuh => obstruksi aliran darah

Sirkulasi (Hipovolemia) & Oksigenasi => Kurangnya volume darah mengakibatkan vasoconstriction dan menurunnya pengiriman oksigen dan nutrisi dalam penyembuhan luka (Rulam, 2011)