Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Tenggelam, Keluarnya cairan ke dalam alveolus
juga akan mengurangi…
Tenggelam
Pengertian
Tenggelam (drowning) adalah kematian akibat asfiksia yang terjadi dalam 24 jam setelah
peristiwa tenggelam di air
-
Suatu proses kejadian gangguan pernapasan akibat perendaman (submersion) atau pencelupan (immersion) dalam cairan. Proses kejadian tenggelam diawali dengan gangguan pernapasan baik karena jalan nafas seseorang berada di bawah permukaan cairan (submersion) ataupun air hanya menutupi bagian wajahnya saja (immersion) atau kondisi di mana bayi atau anak tidak mampu untuk berenang atau tenggelam ke dalam air
Epidemiologi
Insiden paling banyak terjadi pada negara berkembang, terutama pada anak-anak berumur kurang dari 5 tahun
Pearn dan Nixon mendapatkan bahwa 74% lokasi kejadian adalah kolam renang pribadi di perumahan, tempat lainnya adalah bak kamar mandi, saluran air,empang, danau, laut dan teluk
Kasus hampir tenggelam di luar rumah lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan yaitu 3:1
Prevalensi : WHO menyatakan bahwa 0,7% penyebab kematian di dunia atau lebih dari 500.000 kematian setiap tahunnya disebabkan oleh tenggelam
Tenggelam merupakan penyebab kematian kedua pada anak berusia 1-14 tahun di Amerika Serikat berdasarkan data National Center Health for Statistics
-
-
Efek pada organ tubuh
Terhadap Paru
di Air Tawar
-
Aspirasi air tawar hipotonik dapat mengurangi konsentrasi surfaktan sehingga dapat menyebabkan instabilitas alveolar sehingga terjadi kolaps paru
-
-
-
Susunan Saraf Pusat
Terjadinya hipoksia (rendahnya kadar oksigen di sel dan jaringan) mengakibatkan terjadinya disseminated intravascular coagulation (DIC), insufisiensi ginjal dan hati, serta asidosis
metabolik
Kerusakan disfungsi serebri akibat hipoksia/ kerusakan progesif susunan syaraf pusat (akibat hipoperfusi serebri pasca resusitasi)
Hipoperfusi serebri pasca resusitasi terjadi akibat berbagai
mekanisme yaitu peningkatan tekanan intrakranial, edema serebri sitotoksik, spasme anteriolar serebri yang disebabkan masuknya kalsium ke dalam otot polos pembuluh darah, dan radikal bebas yang dibawa oksigen
Tatalaksana
Mengatasi gangguan oksigenisasi, ventilasi, sirkulasi, keseimbangan asam basa, dan mencegah kerusakan sistem
saraf pusat yang lanjutan
-
Pasien yang tidak bergejala harus
diobservasi, minimal selama 24 jam di rumah sakit
Antisipasi kematian yang lambat dapat terjadi akibat atelektasis yang luas, edema paru akut,& hipoksemia setelah pasien meninggalkan ruang gawat darurat
Faktor -Faktor
Umur
Sebagian besar kejadian tenggelam sering
terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun & anak dibawah 5 tahun menempati tingkat kematian tertinggi di dunia
-
Kurangnya Pengawasan
Seluruh kejadian tenggelam terjadi pada siang hari (97%) & sebagian besar kejadian tenggelam pada anak terjadi ketika orang tua/ pengasuh dengan kondisi konsentrasinya terganggu
Akses terhadap air
Kondisi lingkungan di sekitar air mempengaruhi
kemudahan maupun hambatan akses ke air kolam, danau, waduk, pantai, saluran air, galian pasir, sumur => semakin mudah akses akan meningkatkan resiko kejadian
Pencegahan
-
-
Apabila meninggalkan anak di rumah,
toilet harus ditutup
-
-
Jangan biarkan anak bermain disekitar wadah air (ember, kontainer, bak mandi) tanpa pengawasan
-
Jangan bercanda berlebihan di tempat beresiko seperti, kolam, gali-galian, sungai, danau & laut
-
. Mengawasi anak pada saat menggunakan alat bantu renang tiup (seperti ban pelampung plastik dan sayap air) karena bisa mengempis
-
-
-
-
-
Hipoksia akan mempengaruhi fungsi
miokardium => terjadi disritmia ventrikel & asistol (ritme jantung yang mengancam nyawa yang dicirikan oleh tidak adanya aktivitas elektrik pada gambaran elektrokardiogram)
-
Sumber : - Green, caroline., et al. (2005). Pertolongan Pertama Untuk Anak Cara-cara praktis menangani kecelakaan dan mengatasi keadaan darurat. Jakarta : Gramedia, - Rahajeng, ekowati.,(2015). Buku Saku Pengendalian Tenggelam Pada Anak. Jakarta
-