Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
IMUNISASI DASAR (Usia < 1 Tahun), SYAMSIATUL AKHYAR RIYADZ…
IMUNISASI DASAR
(Usia < 1 Tahun)
HEPATISIS B
Jadwal Imunisasi
Dosis 1 : setelah dilahirkan (2 jam PP) atau < 24 jam, maksimal usia 0-7 hari => tergantung kondisi bayi
Dosis 2-4 : usia 2,3, & 4 bulan (interval minimal 1 bulan)
Kontraindikasi
Demam, alergi terhadap dosis sebelumnya atau terhadap komponen vaksin, & penderita infeksi berat yang disertai kejang
Dosis & Cara Pemberian
0,5 ml atau 1 (buah) HB PID, diinjeksikan secara intramuskuler pada anterolateral paha
Imunisasi Kejar
Bila serial imunisasi terputus => lanjutkan tanpa mengulang dosis sebelumnya
Vaksin diberikan kapan saja sesuai dengan jadwal tanpa perlu pemeriksaan kadar antihepatitis
Neonatus yang belum mendapat dosis pertama=> berikan sesegera mungkin sebelum 6 minggu
Deskripsi
Vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan bersifat non-infecious, berasal dari HBsAg
Mencegah penyakit hepatitis B => disebabkan virus hepatitis B yang merusak hari (penyakit kuning)
Patofisiologi hepatitis B ada 4 fase : imunotoleran, imunoaktif, serokonversi, & resolusi
Gejala hepatitis B : kulit atau mata menguning, mual, sakit perut, kelelahan, demam, urin keruh
Efek Samping
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari
Penanganan Efek Samping
Orang tua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI).
Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat
Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4 jam (maksimal 6 kali dalam 24 jam).
Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin.
Jika demam, kenakan pakaian yang tipis.
BCG
Deskripsi
Vaksin BCG=> vaksin beku kering yang mengandung Mycrobacterium bovis hidup yang dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin)
Imunisasi BCG=> mencegah penyakit Tuberkulosis atau TBC
TBC
Gelaja : batuk, batuk berdarah, demam, anoreksia, keringat malam, penurunan berat badan
Disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis yang menular lewat aerosol dari membran mukosa paru-paru individu yang telah terinveksi. Saat batuk, bersin, atau meludah, droplet akan keluar ke udara bebas dan terhidup individu lain. Droplet infeksius akan terkumpul di paru-paru & berkembang dalam 2-12 minggu.
Jadwal Imunisasi
Diberikan pada usia 0-2 bulan
Direkomendasikan diberikan usia 1 bulan
Dosis
0,05 mL (sebanyak 1x)
Cara Pemberian
Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus), dengan memakai ADS 0,05 ml
Kontraindikasi
Demam, infeksi kulit/septik, mengkonsumsi obat imunosupresan (kortikosteroid), penderita TB aktif & HIV
Imunisasi Kejar
Dapat dilakukan apabila anak berusia < 12 bulan. Jika berusia > 12 bulan maka tidak dianjurkan
Efek Samping
2–6 minggu setelah imunisasi, daerah bekas suntikan timbul bisul kecil (papula) yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu 2–4 bulan, kemudian menyembuh perlahan dengan menimbulkan jaringan parut dengan diameter 2–10 mm
Penanganan Efek Samping
=> Apabila ulkus mengeluarkan cairan perlu dikompres dengan cairan antiseptik.
=>Apabila cairan bertambah banyak atau koreng semakin membesar anjurkan orangtua membawa bayi ke tenaga kesehatan
PCV
Deskripsi
PCV => vaksin yang berfungsi untuk mencegah penyakit pneumokokus yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae
Contoh penyakit pneumokokus => meningitis atau radang selaput otak, pneumonia, otitis media, bakteremia, & sinusitis
Jadwal Imunisasi
Dosis 1-3 => diberikan pada usia 2,3, & 4 bulan
Boooster diberikan pada usia 12-15 bulan
Dosis & Cara Pemberian
0,5 mL diijjeksikan secara intramuskuler pada bagian anterolateral panggul atau pada otot deltoid di lengan bagian atas
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap latex atau komponen vaksin termasuk toksoid difteri; imunisasi harus ditunda jika demam atau adanya penyakit akut/kronis
Imunisasi Kejar
Anak usia 2-6 bulan
Berikan 3 dosis dengan interval 6-8 minggu. Bosteer diberikan pada usia 12-15 bulan
Anak usia 7-11 bulan
Berikan 2 dosis dengan interval 6-8 minggu
Anak usia12-23 bulan
Berikan 2 dosis dengan interval 6-8 minggu. Boster diberikan pada usia 12-15 bulan
Anak usia > 24 bulan
Berikan 1 dosis
Efek Samping
Eritema, pembengkakan, sakit pada tempat penyuntikan; mual, muntah, demam, penurunan nafsu makan; mengantuk, tidur yang tidak nyenyak; iritabilitas
PENTABIO
Deskripsi
Pentabio=> sediaan vaksin yang mengandung vaksin DTP-HB-Hib yang digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe b secara simultan
Jadwal Imunisasi
Dosis 1 : usia 2 bulan
Dosis 2 : usia 4 bulan
Dosis 3 : usia 6 bulan
Booster : usia 18-24 bulan
Dosis & Cara Pemberian
0,5 mL diinjeksikan secara anterolateral pada paha atas
Penyuntikan pada bagian bokong anak tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan luka saraf siatik
Suntikan tidak boleh diberikan ke dalam kulit karena dapat meningkatkan reaksi lokal
Jika vaksin ini diberikan bersamaan dengan vaksin lain, harus disuntikkan pada lokasi yang berlainan.
Vaksin tidak boleh dicampur dalam satu vial atau syringe dengan vaksin lain.
Vaksin aman jika diberikan bersamaan dengan vaksin BCG, campak, PCV, polio (OPV atau IPV), yellow fever dan suplemen vitamin A.
Kontraindikasi
Kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau kelainan saraf serius
Hipersensitif atau reaksi alergi terhadap komponen vaksin
Imunisasi Kejar
Pada anak < 12 bulan yang mengalami serial vaksin pentabio terpurus=> lanjutkan imunisasi tanpa mengulang dosis sebelumnya dengan dosis dan interval dasar
Jika anak mendapatkan vaksin pentabio hingga usia 12 bulan => berikan tiga dosis DPT dan OPV dengan jarak pemberian 4 minggu.
Efek Samping
Reaksi lokal sementara : bengkak, nyeri, dan kemerahan pada lokasi suntikan, disertai demam dapat timbul dalam sejumlah besar kasus.
Kadang-kadang reaksi berat, seperti demam tinggi, irritabilitas (rewel), dan menangis dengan nada tinggi dapat terjadi dalam 24 jam setelah pemberian
MR
Deskripsi
MR=> vaksin untuk mencegah penyakit measles (campak) dan rubella (campak Jerman), berisi virus yang dilemahkan
Perbedaan dengan MMR : pada vaksin MMR terdapat kandungan Mumps untuk mencegah penyakit gondongan => sudah jarang dijumpai
Vaksin MR => pengganti vaksin MMR yang sudah tidak tersedia di faskes
Jadwal Imunisasi
Dosis 1 : usia 9 bulan
Dosis 2 : usia 18 bulan
Dosis 3 : usia 6 tahun
Dosis & Cara Pemberian
0,5 mL diinjeksikan secara subkutan pada lengan kiri atas atau anterolateral paha
Kontraindikasi
Demam, pengidap penyakit immune deficiency atau individu yang diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, limfoma.
Imunisasi Kejar
Pada anak usia 9-12 bulan yang terlambat vaksin dapat diberikan imunisasi kapan saja.
Pada anak > 1 tahun dapat diberikan pada usia 15-18 bulan dengan jarak minimal 1 bulan dengan vaksin lain
Efek Samping
Demam, ruam, bengkak, atau nyeri di area penyuntikan
POLIO
Deskripsi
OPV (Oral Polio Vaccine)
Vaksin Polio Trivalent yang terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1, 2, dan 3 (strain Sabin) yang sudah dilemahkan
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomielitis
IPV (Inactive Polio Vaccine)
Vaksin polio yang berisi virus polimyelitis yang telah dimatikan & bentuk suspensi injeksi
Untuk pencegahan poliomyelitis pada bayi dan anak immunocompromised, kontak di lingkungan keluarga dan pada individu di mana vaksin polio oral menjadi kontra indikasi.
Jadwal Imunisasi
Dosis 1 : setelah lahir-1 bulan (OPV)
Dosis 2,3,4 : usia 2,4 & 6 bulan (OPV/IPV)
Booster : usia 18 bulan
Dosis & Cara Pemberian
OPV
1 dosis (2 tetes) secara oral
IPV
0,5 mL secara intramuskular atau subkutan dalam pada paha atau lengan
Kontraindikasi
OPV
Demam, penderita immune deficiency
IPV
Sedang menderita demam, penyakit akut atau penyakit kronis progresif.
Hipersensitif pada saat pemberian vaksin ini sebelumnya.
Alergi terhadap Streptomycin
Imunisasi Kejar
Anak dengan serial vaksin terputus=> lanjutkan imunisasi tanpa perlu mengulang dosis sebelumnya sesuai dengan dosis dan interval dasar
Efek Samping
OPV
Sangat jarang terjadi reaksi sesudah imunisasi polio oral. Setelah mendapat vaksin polio oral bayi boleh makan minum seperti biasa.
Apabila muntah dalam 30 menit segera diberi dosis ulang
IPV
Reaksi lokal pada tempat penyuntikan: nyeri, kemerahan, indurasi, dan bengkak bisa terjadi
dalam waktu 48 jam setelah penyuntikan dan bisa bertahan selama satu atau dua hari
SYAMSIATUL AKHYAR RIYADZ (195070607111030)