Menurut cnbcindonesia.com, sejak 1 Januari, 2020, pemerintah telah resmi menghentikan ekspor nikel mentah, dan sebaliknya membangun beberapa pabrik smelter di Indonesia, salah satunya di Morowali, Sulawesi Tengah. Dengan pabrik ini, mereka akan mengelola nikel tersendiri, lalu mengekspor barang jadi daripada nikel mentah.
Kontra: Negara-negara seperti Cina tidak akan bisa mendapatkan nikel mentah yang sebelumnya diekspor oleh Indonesia.
Pro: Nikel dapat dikelola untuk kebutuhan daerah, dapat menciptakan dan menjual produk lokal, dan nilai nikel bertambah, sehingga pendapatan negara ikut bertambah.
Dampak: Dengan program ini, laba pabrik mencapai Rp.1,16 trilliun, naik 44,28% dibandingkan tahun 2019. Ini berarti bahwa penghasilan tersebut bisa digunakan untuk mengembangkan isi daerah.