Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Pemeriksaan Fisik Anak dan Bayi, Salsabila Khalisha Imtinan, 1906400500,…

- - - - Informasi yang diperoleh dari orang tua / anak dapat memandu pelaksanaan pemeriksaan fisik :check:
      - Data yang diperoleh dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat membuat perawat bisa menegakan diagnosis dan rencana intervensi anak :check:
    - - Perbedaan ada pada pendekatan terhadap pasien dan urutan pemeriksaan dapat saja berbeda tergantung usia dan tingkat perkembangan :check:
- - - - :warning: Pemeriksaan fisik adalah critical checkpoints yang sangat penting dalam kesehatan dan pertumbuhan anak
- - - - :spiral_note_pad: young children sering didapatkan sering gelisah setelah melakukan prosedur pemeriksaan fisik yang baru dan menganggu (e.g otoskopi) dan dapat menjadi kurang kooperatif dalam melakuakn prosedur developmental assessment jika dilakukan diakhir
- - - - Kaji kulit untuk warna dan pigmentasi, tekstur, suhu, kelembapan, dan turgor.
        
        Temuan
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Pallor (pucat), cyanosis, erythema, plethora, ecchymoses, petechiae, and jaundice.
        
        Beberapa memar (various stages) atau pola cedera menunjukkan child abuse
        
        Excessive sweating
      - Inspeksi dan palpasi tekstur dan kelembapan
        
        Kaji kulit untuk warna dan pigmentasi, tekstur, suhu, kelembapan, dan turgor
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        halus, lembut, dan sedikit kering saat disentuh
        
        Jerawat mulai timbul pada anak usia 7–8 tahun; peak stage at 14-19 tahun
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Scars, keloids, excessive dryness, or dermatitis
        
        Severe acne → dapat rentan menjadi keloid, hiperpigmentasi, dan luka
      - Inspeksi dan palpasi lesi kulit
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        Tidak terdapat lesi
        
        Milia pada bayi → akan hilang dalam beberapa minggu
        
        :forbidden:Abnormal
        
        seborrheic dermatitis, ulcer, fissure
      - Inspeksi kulit kepala dan helaian rambut
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        Batang rambut harus berwarna merata, berkilau, dan keriting atau lurus.
        
        Rambut terasa lembut atau halus dengan batang halus atau tebal
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Rambut rontok berlebihan (terdapatnya lesi); Garis rambut yang sangat rendah di leher atau dahi mungkin berhubungan dengan kelainan bawaan.
        
        Rambut kasar / kaku → masalah pada kondisi endokrin
      - Inspeksi warna, bentuk, tekstur kuku
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        pink, convex, smooth, and hard but flexible
        
        :forbidden: Abnormal
        
        clubbing fingers
        
        Brown linear pigmentation → indikasi melanoma
  - - - Inspeksi
        
        observasi bentuk dada, simetri, deformitas, retraksi, pergerakan dada, dan integritas kulit
      - Palpasi
        
        palpasi untuk melakukan pengecekan pada ekspansi dada pasien
        
        palpasi untuk mengobservasi adanya abnormalitas eg. massa abnormal
        
        palpasi untuk mendeteksi taktil fremitus, tandai area dimana fremitus meningkat, menurun, atau absen
      - Perkusi
        
        Perkusi bagian anterior dan posterior dada, kemudian bandingkan temuan dari keduanya
        
        :warning:pada bayi, perkusi dada tidak diperlukan
      - Auskultasi
        
        Auskultasi dada bagian anterior, lateral, posterior dan dengarkan apakah terdapat suara napas tambahan/abnormal
      - Temuan
        
        :forbidden:Abnormal
        
        bentuk dada (Barrel atau konkaf), simetris, adanya
        insisi, dada tabung
        
        Nasal flaring atau retraksi
        substernal, interkostal, dan suprasternal
        
        adanya suara napas tambahan, seperti ronchii, mengi,
        crackles, stridor, mendengkur
        
        :check:Normal
        
        bentuk dada (simetris), pernapasan normal gerakan dada dan abdomen bayi bergerak secara bersamaan, tidak ada deformitas
        
        tidak ada penonjolan/pembengkakan
        
        tidak ada lesi, tidak ada penonjolan/pembengkakan
  - - - yaitu
        
        Inspeksi kepala
        
        Inspeksi kepala = observasi pergerakan kepala dan kontrol kepala, observasi bentuk dan ukuran kepala, observasi ketinggian fontanel (ubun-ubun), observasi kulit kepala
        
        Temuan
        
        :check: Normal
        
        normocephalic: istilah yang menunjukan ukuran dan bentuk kepala yang simetris sesuai dengan ukuran tubuh
        
        tengkorak yang normal terasa simetris dan halus. normalnya tonjolan terletak pada dahi, setiap sisi tulang parietal, telang oksipital, dan prosesus mastoideus (di belakang telinga).
        
        tidak ada nyeri tekan saat palpasi
        
        :forbidden: Abnormal
        
        Deformitas eg. mikrosefali, makrosefali, hidrosefalus, akromegali
        
        Adanya tonjolan abnormal dan nyeri tekan
        
        Inspeksi wajah
        
        Observasi kesimetrian facial features eg. telinga. mata, hidung, mulut dan pergerakan wajah
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        adanya kesesuaian ekspresi wajah dengan suasana hati yang dilaporkan
        
        struktur wajah simetris
        
        :forbidden:Abnormal
        
        adanya eksoftamlus, pembengkakan abnormal, gerakan tidak sadar (tics)
        
        agresi, otot wajah yang tegang (indikasi nyeri atau cemas), afek datar (indikasi depresi)
        
        Observasi anak ketika senyum, tertawa, menangis, dan kerutan pada wajah
        
        Palpasi kepala
        
        Palpasi ubun-ubun untuk mengetahui struktur tulang tengkorak anak
        
        Palpasi fontanel untuk mengetahui ukuran, tingkat ketegangan, dan denyut pada fontanel
        
        Palpasi untuk mengetahui adanya nyeri, massa, lesi, atau edema pada kepala
        
        Palpasi sinus
        
        Palpasi sinus untuk mengetahui adanya pembengkakan dan adanya nyeri
        
        :spiral_note_pad: pemeriksaan fisik pada bagian sinus baru dapat dilakukan saat anak sudah berada di usia sekolah dan remaja, bagian sinus yang diperiksa adalah sinus maksilaris dan frontal
        
        Inspeksi dan palpasi leher
        
        Jika terdapat massa atau nodul pada leher ketika dilakukan inspeksi leher, maka perawat harus melakukan palpasi leher untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan karakter dari massa atau nodul tersebut
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        Kepala berada di tengah garis midline, kepala dapat tegak
        
        Otot-otot leher simetris
        
        Tidak ada limitasi dalam menggerakan kepala dan leher, pergerakan terkontrol dan halus
        
        Tidak ada pembesaran kelenjar ludah dan getah bening ketika kepala digerakan
        
        Tidak ada pembesaran pada kelenjar parotid ketika kepala dipanjangkan
        
        Trakea berada di tengah
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Kepala tidak dapat tegak, otot tegang abnomral, kepala dan leher kaku
        
        Adanya limitasi dan nyeri pada pergerakan kepala dan leher
        
        Terdapat pembesaran kelenjar tiroid, parotid, dan limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
        
        Palpasi otot sternokleidomastoid untuk mengetahui massa dan kekuatan otot
        
        Palpasi leher untuk melakukan pemeriksaan JVP
        
        Palpasi daerah submandibular kanan dan kiri (di bawah mandibula)
        
        Palpasi daerah supraclavicula kanan dan kiri
        
        Palpasi daerah aksila kanan dan kiri
        
        Inspeksi leher = observasi bentuk, simetri, dan mobilitas leher
        
        Palpasi kelenjar tiroid
        
        palpasi dari kelenjar tiroid biasanya tidak dilakukan pada bayi - young children, kecuali terdapat massa, lesi, atau nodul saat dilakukannya inspeksi dan palpasi pada leher anak
        
        :spiral_note_pad:ketika setelah inspeksi dan palpasi ditemukan pembengkakan pada tiroid, maka dapat dilakukannya auskultasi untuk mengetahui adanya bruit (bising)
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        1 more item...
        
        :forbidden:Abnormal
        
        2 more items...
  - - - :warning:area penting untuk dilakukannya pemeriksaan sistem limfatik adalah area kepala dan leher, aksila, dan area inguinal (pangkal paha)
        
        Temuan
        
        :check:Nomal
        
        kelenjar limfa teraba (teraba tegas dan tidak lunak)
        
        :forbidden:Abnormal
        
        teraba adanya pembesaran, pembengkakan, hangat, dan adnya nyeri tekan
      - Inspeksi
        
        observasi apakah terlihat ada pembengkakan atau peradangan di area pemeriksaan utama sistem limfatik
      - Palpasi
        
        bagian kepala dan leher
        
        palpasi pada daerah suboccipital, preauricular, retroauricular, submental, submandibular, jugular chain (sepanjang leher), supraclavicular
        
        bagian aksila
        
        palpasi pada daerah anterior aksila, posterior aksila, proksimal humerus, dan infraclavicula
        
        bagian inguinal
        
        palpasi pada daerah horizontal dan vertikal. horizontal = di bawah ligamentum inguinalis dan veritikal = pangkal paha
  - - - yaitu
        
        inspeksi
        
        observasi permukaan, kontur, dan gerakan abdomen
        
        observasi adanya luka, striae, dilatasi vena, lesi atau ruam abdomen
        
        observasi umbilikus (kontur, lokasi, bentuk)
        
        observasi peristaltik selama beberapa menit , jika mencurigai adanya obstruksi usus (normalnya dapat terlihat pada orang yang sangat kurus)
        
        observasi pulsasi (dapat terlihat di epigastrium)
        
        Auskultasi
        
        :pencil2: pada pemeriksaan abdomen, auskultasi dilakukan sebelum perkusi atau palpasi karena adanya manuver dapat mengubah frekuensi bising usus
        
        Auskultasi abdomen untuk mendengarkan bising usus pada area pembuluh darah berikut (aorta, arteri renalis, arteri iliaka, arteri femoralis)
        
        Auskultasi area hati dan limpa untuk mendengarkan apakah ada bunyi friction rubs
        
        Perkusi
        
        :pencil2: perkusi abdomen pada 4 kuadran untuk mendengarkan suara yang ditimbulkan dan distribusi suaranya
        :warning: suara yang ditimbulkan dari perkusi adalah timpani dan redup (dullness)
        
        perhatikan area yang dominan memiliki suara redup karena dapat mengindikasikan adanya massa atau organ yang membesar
        
        perhatikan area perut yang menonjol, perhatikan dimana area yang mengalami perubahan bunyi (semula timpani berubah menjadi redup)
        
        Perkusi pada area dada bahwa, area antara paru-paru atas dan bawah.
        :spiral_note_pad: pada bagian kanan biasanya terdengar redup, sedangkan kiri timpani
        
        Perkusi pada sepanjang area mid-klavikula (hati), area kiri anterior aksila (limfa)
        
        Palpasi
        
        Identifikasi setiap organ yang terletak superfisial, adanya massa, dan nyeri tekan
        
        identifikasi lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi, pulsasi, dan mobilitas masa (validasi temuan pada palpasi dengan temuan pada perkusi)
        
        Rasakan relaksasi otot perut (normalnya terasa pada setiap hembusan napas) :spiral_note_pad:minta pasien untuk bernapas melalui mulut dengan rahang yang terbuka
        
        light palpation
        
        deep palpation
        
        Palpasi organ: hati, limfa, ginjal
        
        identifikasi apakah organ dapat terpalpasi
        
        Identifikasi posisi, tekstur, apakah terdapat pembesaran organ, apakah terdapat nyeri tekan
      - :pencil2:Umumnya abdomen dapat dibagi menjadi 9 kuadran, namun pada bayi dan anak, abdomen dapat dibagi menjadi 4 kuadran. Kuadran ini sendiri memiliki kepentingan klinis yang membantu lokalisasi kelainan apapun pada anak
      - Temuan
        
        :check:Normal
        
        tidak ada lesi, bentuk (cembung), umbilikus (tidak ada
        hernia)
        
        gerakan dinding perut (menggunakan pernapasan
        abdominal)
        
        gerakan usus/peristaltik (normal)
        
        gambaran vena di
        abdomen (tidak ada obstruksi vena)
        
        tidak ada tanda
        inflamasi/kemerahan
        
        bunyi bising usus dalam 1 menit (5-30 x/menit)
        
        tidak ada nyeri tekan dan massa
        
        Hati: teraba sedikit, 1-2 cm di bawah batas kosta kanan dan terasa kencang serta halus.
        
        Limpa: S1-S2 teraba, tidak ada benjolan. Selama inspirasi seperti massa lunak berbentuk ibu jari 1-2 cm di bawah margin kosta kiri.
        
        Ginjal: tidak ada nyeri tekan dan massa. Sulit diraba setelah periode neonatal kecuali jika membesar.
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Hernia
        Umbilikalis
        
        Omphalocele
        
        Hirschsprung
        
        Asites
        
        Atresia Bilier
  - - - Observasi general
        
        catat pemakaian kacamata, alat bantu dengar, selang NGT atau gastrostomi, kursi roda (pemakaian benda tersebut dapat mengindikasikan adanya gangguan neurologis)
      - Observasi penampilan general (head to toe)
      - Observasi tanda-tanda meningeal
        
        Pemeriksaan pada adanya kekakuan pada leher
        
        Kernig sign
        
        Brudzinski sign
      - Mental status examination (MSE)
      - Pemeriksaan saraf kranial
      - Pemeriksaan sistem motorik
      - Pemeriksaan sistem sensorik
      - Pemeriksaan refleks
      - Temuan
        
        :check:Normal
        
        skor 15 pada skala koma glasgow
        
        rentang pergerakan flesibel
        
        :forbidden:Abnormal
        
        skor < 8 pada skala koma aglasgow = indikasi koma
        
        reaktif terhadap cahaya, photopobia
        
        sakit kepala, hiperaktif, pikiran mudah teralihkan, impulsif, koordinasi buruk, kesulitan belajar, kesulitan belajar bahasa atau artikulasi
        
        agresivitas tinggi, menarik diri, kontak mata kurang, bahu merosot, gerakan lambat
        
        opisthitinus, kepala besar, fontanel tegang, hidrosefali, mikrosefali,
        
        retroflesi kepala, kekauan leher, head lag setelah 4 bulan, hipotonia
    - - Inspeksi
        
        Observasi postur bayi
        
        Amati refleks yang ditunjukan bayi → kaji reflek primitif bayi
        
        Dengarkan tangisan bayi → kaji suara abnormal
        
        Amati tanda - tanda adanya gangguan / kelumpuhan pada saraf kranial eg. wajah asimetris (terutama saat menangis), kegagalan dalam menurut mata, dan kesulitan dalam makan
      - Kaji kekuatan otot
        
        Scarf sign: menilai kekuatan ekstremitas atas
        
        Pull to sit: menilai kekuatan otot leher dan kontrol bayi atas kepalanya
        
        Axillary suspension: menilai kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah
        
        Ventral suspension: menilai kekuatan otot ekstremitas dan kepala.
  - - - Inspeksi, penis, testis, dan skrotum
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        Ukuran penis bayi dan anak laki-laki prepubertas: (2–3cm)
        
        Anak obesitas: penis terlihat lebih kecil → tertutup oleh lipatan kulit
        
        Testis harus ada di setiap kantung, dapat digerakkan dengan bebas, dan halus
        
        Testis kiri lebih rendah dari kanan
        
        Skrotum terlihat cukup besar karena merupakan
        
        embryonic analog dari labia wanita
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Penis: micropenis is a penis that measures less than 1.9 cm (0.75 inches) in length at infancy
        
        Skrotum: Kemerahan, bengkak, luka
      - Palpasi meatus eksterna
        
        Temuan
        
        :check: Normal
        
        meatus eksterna terdapat pada ujung testis
        
        :forbidden: Abnormal
        
        hipospadia (ventral), epispadia (dorsal)
      - Inspeksi dan palpasi hernia
        Palpasi selangkangan, apabila terdapat tonjolan pada external inguinal ring atau kanal femoralis
        
        Temuan
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Terdapat tonjolan = hernia
    - - Inspeksi clitoris, urethra, labia majora, labia
        minora, hymen, dan introitus
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        Labia mayor membengkak, labia minora menonjol dan menonjol di luar labia mayora, klitoris terlihat relatif besar, dan hymen tampak tebal.
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Clitoris membesar
        
        Adanya infeksi, abrasi, memar pada labia
      - Inspeksi Ukuran, warna, bau
      - Inspeksi mons pubis
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        Rambut berbulu halus di sepanjang labia mayora menandakan pematangan seksual dini.
      - Palpasi Skene glands and Bartholin glands
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        Kelenjar Skene dan Bartholin biasanya tidak teraba, terdapat sedikit cairan bening dan berlendir
        
        :forbidden:Abnormal
        
        kelenjar Bartholin dan Skene teraba, = menandakan infeksi atau kista
    - - Inspeksi
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        bokong kencang, bulat, tidak ada massa tambahan & lesi
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Flattened buttocks in cystic fibrosis or celiac syndrome.
        
        Tanda-tanda kekerasan fisik atau seksual eg. lecet anal
        
        Imperforate anus = tidak ada lubang anus → karena gangguan pemisahan kloaka
      - Palpasi
        
        Temuan
        
        :check:Normal
        
        Akan terasa mulus, Tanpa ada nodul
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Terdapat massa / nodul: Impaksi fekal, polyp, tumor
  - - - Temuan
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Amelia upper limb
        
        Sindaktili, polidaktili
        
        Simian crease / single transverse palmar crease (STPC) → down syndrome
    - - Temuan
        
        :forbidden:Abnormal
        
        Talipes equinovarus
        
        “Knock-knees” (genu valgum) are present when there is more than 2.5 cm between the medial malleoli when the knees are together
        
        Amelia lower limb
        
        Gluteal folds yg tidak sama
        
        Metatarsus varus—adduksi dan inversi kaki depan.
        
        Setelah dilakukan adduksi, terdapat bunyi dentangan
        
        :check:Normal
        
        saat adduksi dilakukan = smooth dan tidak terdapat suara