Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

REMIDI PJOK - Coggle Diagram

- - - - Gerakan pemanasan sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera sebagaimana yang disebutkan dalam tujuan pemanasan yaitu untuk menarik dan melenturkan otot-otot pada tubuh, menyiapkan denyut jantung sehingga jantung tidak terkejut ketika melakukan gerakan inti.
      - Umumnya pemanasan harus terdiri dari latihan ringan untuk 3-5 menit.
      - Hindari melakukan latihan berat pada fase ini yang akan menyebabkan keletihan ketika memulai fase aerobik (inti).
    - - Fase ini merupakan inti dari gerakan senam.
      - Model gerakan pada fase ini adalah gerakan yang ringan dengan gerakan pelan tanpa gerakan yang kuat.
      - Kegiatan senam irama harus dilakukan dengan teratur sesuai jadwal.
      - Umumnya dalam fase ini gerakannya diulang 2-5 kali ulangan.
    - - Fase ketiga memerlukan sedikitnya waktu 5 menit.
      - Hal terpenting pada akhir latihan senam irama adalah perlunya untuk tetap bergerak agar darah dapat dipompakan dari sekitar kaki menuju pusat sistem peredaran darah.
      - Pada fase ini harus tetap bergerak, tetapi cukup pelan untuk membiarkan detak jantung menurun secara berangsur-angsur.
      - Jika tidak dilakukan bisa menyebabkan pusing atau sedikit sakit kepala atau bahkan bisa pingsan.
  - - - Berjalan
      - Berlari
      - Melompat
      - Meloncat
      - Ayunan Tangan
      - Putaran Tangan
    - - Irama
      - Musik
      - Nyanyian
      - Tempo
    - - Keselarasan Gerak
      - Ketepatan Irama
      - Kelenturan Tubuh
      - Keseimbangan
      - Kontinuitas
      - Keluwesan
      - Fleksibilitas
- - - - Sistem pernapasan menjadi sangat tertekan
      - Bisa menyebabkan kematian
      - Detak jantung melambat
      - Penglihatan kabur
      - Kulit dingin dan lembab
    - - Digunakan untuk mengobati nyeri hebat, misalnya rasa sakit setelah operasi dan cedera serius, serta nyeri akibat kanker atau serangan jantung.
  - - - Untuk prosedur dari cara injeksinya dimulai dengan menyiapkan peralatan dan area kerja, dan pastikan semuanya harus dalam keadaan steril baik dari jarum suntiknya atau tangan kita.
      - Siapkan juga semua peralatan di atas nampan atau meja yang bersih.
      - Lebih baik bila diletakkan kertas atau kain steril untuk mengatasinya.
      - Gunakan sarung tangan lateks untuk kesterilan dan cek ulang dosis obat agar berada dalam kondisi yang tepat.
      - Lalu pilih lokasi injeksi dengan tepat agar tidak salah ketika menyuntik.
      - Siapkan obatnya dan buka tutup vialnya.
      - Buka juga tutup pada alat suntik baik dari alat suntiknya atau dari jarum suntiknya.
      - Tarik piston alat suntik hingga sampai ke ukuran dosis yang tepat.
      - Tusukkan jarum ke dalam vial dan tekan piston.
      - Ketika menekan piston lakukan dengan perlahan.
      - Angkat vial hingga posisi di atas jarum suntik dan tarik piston hingga ke dosis yang tepat.
      - Ketika sudah di dosis yang tepat, tarik keluar jarum suntik dan aspirasi alat suntik agar tidak ada gelembung udara yang tersisa di dalam alat suntik.
    - - Ketika akan memberikan suntikan, pertama lokasi yang akan diinjeksi harus dalam keadaan steril.
      - Untuk membuatnya steril, dapat menggunakan kapas yang sudah dibasahi dengan alkohol.
      - Pegang alat suntik dengan 1 tangan dan tangan satunya membuat cubitan di area injeksi.
      - Tusukkan jarum ke dalam kulit dengan sudut 45 derajat.
      - Lalu periksa apakah ada darah ketika cubitan sudah dilepas, cara mengeceknya adalah dengan menarik piston sedikit.
      - Bila ada darah di dalamnya, maka ulangi kembali dengan tempat yang berbeda.
      - Bila tidak ada darah, maka suntikan obat dengan perlahan dan stabil.
      - Ketika sudah selesai, tarik keluar jarum dari lapisan.
      - Saat sudah tertarik segera balut lokasi injeksi dengan bola kapas kering.
      - Pegang dengan hati-hati agar tidak terkena area yang terluka.
      - Ketika semuanya sudah selesai, buang bola kapas, jarum, dan alat suntik dengan benar di dalam wadah limbah medis yang tepat
  - - - Zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi
        sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
      - Menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotikamerupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efekhalusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
    - - Zat atau obat bukan narkotika, baik alami maupun sintetis, yang
        bersifat psikoaktif (mengandung zat psikoaktif).
      - Zat yang bekerja pada susunan saraf pusat secara selektif sehingga dapat menimbulkan perubahan pada pikiran, perasaan, perilaku, persepsi maupun kesadaran.
    - - Bahan lain dan obat bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan, yakni keinginan menggunakan kembali secara terus menerus.
      - Zat adiktif ini adalah bahan-bahan yang bekerja pada sistem saraf pusat dan menyebabkan ketergantungan jika digunakan berlebihan.
      - Apabila dihentikan akan timbul efek putus zat, di antaranya rasa sakit atau lelah yang luar biasa. Beberapa contohnya adalah alkohol, inhalasi (gas yang dihirup), tembakau, nikotin, dan kafein.
- - - - Posisikan dada menghadap permukaan air
      - Berdiri di pinggir kolam dengan 1 kaki menempel di dinding kolam
      - Bungkukkan badan ke depan (sejajar dengan permukaan air) dan
        luruskan kedua tangan ke depan
      - Dorong kaki yang menempel di dinding kolam sehingga badan bisa meluncur
    - - Dari kepala sampai kaki harus lurus (sejajar dengan permukaan air)
      - Kaki digerakkan ke atas dan ke bawah secara bergantian (pola ini dilakukan secara terus menerus)
      - Tangan ayunkan ke depan secara bergantian. Setelah itu tangan didayungkan
      - Pada saat tangan berada di posisi mendayung, badan dimiringkan sedikit ke arah sesuai dengan tangan yang digunakan untuk mendayung