Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
63% NBR FCP di Jawa 1 memiliki skor PPI di atas 70 - Coggle Diagram
63% NBR FCP di Jawa 1 memiliki skor PPI di atas 70
tingkat kesejahteraan penduduk di Jawa meningkat
kesempatan pekerjaan lebih banyak
pembangunan di Jawa berjalan baik
demografi terbanyak di Jawa
WHOA
perputaran ekonomi meningkat
WHOA
program pemerintah berjalan dengan baik
program pendidikan dari pemerintah berhasil
WHOA
program kesehatan dari pemerintah berhasil
WHOA
gereja sudah tidak menemukan komunitas miskin yang dapat dilayani
tidak bisa menemukan potensi pengembangan wilayah pelayanan
Jumlah keluarga yang telah diintervensi oleh gereja banyak
Usia kemitraan yang sudah lama
MO
sumber daya gereja terbatas (Cth: SDM, operasional, infrastruktur, geografis)
gereja berada dalam konteks kemiskinan
WHOA
tingkat pendidikan komunitas rendah
akses fasilitas pendidikan sulit dijangkau
WHOA
biaya pendidikan tinggi mahal
WHOA
sulit berjejaring
gereja tidak terbuka
kebijakan denominasi yang membatasi gereja
WHOA
merasa eksklusif daripada gereja lain
KNOW, MO
tidak punya informasi berjejaring dengan siapa
KNOW
lembaga/organisasi penyedia layanan tidak tersedia
WHOA
sulit menemukan anak usia yang direkrut
tingkat kelahiran rendah
program KB berhasil
WHOA
kesempatan gereja mendapatkan NBR terbatas
kriteria usia perekrutan anak semakin muda
WHOA
alokasi NBR dari Compassion terbatas
ada limitasi sumber daya dari Compassion
WHOA
kebijakan internal Compassion
WHOA
gereja tidak melakukan pelayanan di daerah kantong Muslim yang mayoritas miskin
tingkat resistensi tinggi
WHOA
risiko yang dihadapi gereja tinggi
WHOA
fokus Compassion ke kantong Kristen & mayoritas kemiskinan
KNOW, WHOA
Indikator PPI tidak mencerminkan kondisi kemiskinan di Jawa
potret kemiskinan di Indonesia tidak relevan dengan standar PPI
pemerintah menggunakan standar yang berbeda dengan PPI
WHOA
Data survey tidak up-to-date
(PPI 2016)
Survey dilakukan per 5 tahun
WHOA
standar kemiskinan USD1.9/hari tidak sesuai bila diterapkan di Jawa
Standar kemiskinan ditujukan kepada negara miskin (low income country, middle income country)
konsepsi global
WHOA
Beberapa indikator kemiskinan tidak dihitung dalam PPI (Cth: kepemilikan rumah, jenis pekerjaan & jenjang pendidikan orang tua, sanitasi, dsb)
PPI lebih menargetkan pada kemiskinan ekstrim
WHOA
PBB/Bank Dunia menurunkan tingkat kemiskinan ekstrim di suatu negara/daerah
WHOA
program gereja dalam peningkatan ekonomi jemaat berhasil
gereja mampu berjejaring
gereja melihat ada kebutuhan berjejaring
gereja mengembangkan potensi daerah
KNOW
gereja mengenal sumber daya yang dimiliki
KNOW
gereja memiliki keterbatasan
WHOA
gereja mampu mengidentifikasi kebutuhan
KNOW
kepemimpinan gereja yang kuat
Ada pengembangan terhadap leaders gereja
bertumbuhnya pola pikir pengembangan tentang pemberdayaan ekonomi di gereja
KNOW
pemimpin gereja adalah motor penggerak
KNOW
pemimpin gereja perlu konsep berpikir yang dinamis
KNOW
Management gereja yang baik
struktur yang memenuhi kebutuhan gereja
KNOW
SDM yang tepat di posisinya
KNOW
adanya lembaga lain yang bisa diajak berjejaring
visi yang sama
KNOW
ada akses ke lembaga tersebut
KNOW
terbangun relasi yang baik
KNOW
ada sumber daya yang saling melengkapi
KNOW
fasilitasi dari Compassion untuk menghubungkan dengan lembaga lain
Compassion fokus HCD
KNOW
banyak lembaga lain yang expert dalam bidang tertentu yang dibutuhkan gereja
KNOW
Compassion melihat kebutuhan gereja terhadap bidang tertentu
KNOW
gereja melakukan fungsi diakonia
bagian dari misi gereja
KNOW
meresponi kebutuhan jemaat
bagian dari tanggung jawab institusi gereja
KNOW
tergerak oleh belas kasihan
KNOW
banyak jemaat yang membutuhkan
KNOW
gereja mampu mengidentifikasi kebutuhan jemaat
KNOW