Memakai kata hubung atau konjungsi penerang, seperti yaitu, yakni, dan jika.
Memakai kata konjungsi temporal, seperti selanjutnya, sejak, semenjak, dan pada akhirnya
Memakai kata konjungsi pemicu, seperti karena dan sebab.
Memakai kalimat pengakuan berbentuk referensi atau anjuran di bagian akhir text. Umumnyadiikuti dalam kata harus, seharusnya, sebaiknya, dan jangan.
Memakai kalimat karakter sikap, seperti halus, antagonis, protagonis, nakal, panutan, eksotis, dan lain-lain.
Memakai kata benda yang merujuk pada manusia, binatang atau benda yang lain, dan ide atau pemahaman.
Memakai kata kerja yang memiliki makna tindakan, proses atau kondisi bukan karakter.
Memakai kalimat metafora, yaitu penggunaan kata atau barisan kata bukan arti sesungguhnya. Tetapi, satu majas atau lukisan berdasar kesamaan dan perbedaan.
Memakai kata referensi yang mengarah satu simpatisan spesifik.
Memakai kalimat majemuk. Baik itu kalimat majemuk bertingkat atau kalimat majemuk sama dengan.