Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Perbedaan 4 Dimensi Paradigma - Coggle Diagram
Perbedaan 4 Dimensi
Paradigma
Ontologis
Positivisme
Terdapat realitas yang "real"
berdasarkan aturan-aturan kaidah universal,
tetapi kebenaran pengetahuan dari realitas
tersebut hanya dapat diperoleh dengan
menggunakan teknik probabilitas
Konstruktivis
Kebenaran akan realitas memiliki sifat yang
relatif.
Kritis
Realitas merupakan realitas "semu" yang terbentuk
oleh proses sejarah & kekuatan sosial, budaya & politik
Epistemologi
Positivisme
Memiliki realitas yang bersifat objektif sehingga peneliti harus membuat jarak dengan objek penelitian
Konstruktivis
Pemahaman mengenai suatu realitas merupakan hasil
interaksi antara peneliti dengan yang diteliti
Kritis
Nilai-nilai menjembatani hubungan antara peneliti
dengan yang diteliti. Realitas merupakan
value mediated findings
Aksiologi
Positivisme
Peneliti memiliki peran sebagai
disinterested scientist
.
Nilai, etika, & moral harus berada
di luar proses penelitian.
Penelitian dilakukan dengan tujuan
untuk menguraikan, memprediksi, dan
mengontrol
Konstruktivis
Nilai, etika, & moral harus menjadi satu
dengan penelitian
Peneliti memiliki peran sebagai
passionate participant
Penelitian dilakukan dengan tujuan
untuk merekonstruksi realitas antara
peneliti dengan pelaku
Kritis
Nilai, etika, & moral merupakan hal
yang tidak terpisahkan dengan penelitian
Peneliti berperan sebagai
transformative intellectual
,
advokat, & aktivis
Penelitian dilakukan dengan tujuan mengkritik, tranformasi,
emansipasi, &
social empowerment
Metodologi
Positivime
Melakukan uji hipotesis dalam struktur deduktif
(eksperimen, survei eksplanatis dengan analisis
kuantitatif)
Memiliki kriteria kualitas penelitian obyektivitas,
reliabilitas, & validitas
Konstruktivis
Merekonstruksi realitas melalui metode-metode (observasi
partisipasi), sehingga menekankan empati dan interaksi hubungan antara peneliti dengan yang diteliti
Kriteria kualitas penelitian
authenticity & reflectivity
Kritis
Mengutamakan analisis komperehensif & multi level analysis yang dilakukan melalui penempatan diri sebagai aktivis dalam proses tranformasi sosial
Kriteria kualitas penelitian
historical situatedness