Perubahan suatu lingkungan dapat menyebabkan terjadinya perubahan komunitas di dalam ekosistem. Perubahan tersebut biasanya terjadi secara perlahan-lahan dalam jangka waktu tertentu sehingga terbentuk suatu komunikasi baru yang berbeda dengan komunitas lama. Peristiwa semacam itu disebut suksesi.
Kecepatan proses suksesi dipengaruhi oleh berbagai faktor anatar lain :
a. luasnya komunikasi asal yang rusak karena gangguan
b. jenis-jenis tumbuhan yang terdepat di sekitar komunitas yang terganggu
c. kehadiran pemancar biji dan benih
d. iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora, benih lain, serta curah hujan yang mempengaruhi perkecambahan biji, spora dan perkembangan semai selanjutnya.
e. macam subtrat yang terbentuk
f. sifat-sifat tumbuhan yang ada disekitar tempat terjadinya suksesi.
Tahap-tahap suksesi :
a. pengendalian yang menyebabkan terjadinya subtrat baru
b. migrasi, kehadiran organ pembiak tumbuhan
c. ekskresi, perkecambahan, pertumbuhan, reproduksi dan penyebaran
d. kompetisi dianatar spesies
e. reaksi, perubahan habitat oleh tumbuhan
f. stabilisasi, menghasilkan komunitas-komunitas klimaks.
Dua macam suksesi yaitu,
1) Suksesi primer, yaitu suksesi yang terja di bila komunikasi asal terganggu akibat adanya gangguan dan menyebabkan hilangnya komunitas asal secara total dan terbentuk subtrat baru. Gangguan yang menyebabkan suksesi primer dapat berupa bencana alam seperti, tanah longsor, gunung meletus, endapan lumpur baru di muara sungai, endapan pasir di pantai dan penambangan.
Contoh suksesi primer pada komunitas darat :
Gangguan alam suatu ekosistem - lahan gundul - lumut kerak - lumut dan paku-pakuan - rumput - perdu - pohon
MH yang pertama kali hidup di lingkungan yang berbatu adalah lumut kerak dan alga biru dikenal sebagai organisme perintis (pioneer), karena organisme lain belum dapat hidup. Hasil pelapukan batu-batuan oleh ganggang biru dan lumut kerak membentuk tanah yang memungkinkan tumbuhan lain hidup.
2) Suksesi sekunder, yaitu suksesi yang terjadi apabila suatu komunitas atau ekosistem alami terganggu baiks ecara alami amupun buatan manusia dan gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga dalam komunitas habitat lama masih ada kehidupan.
Contoh : suksesi yang terjadi di bekas sawah, tanah rawa yang dikeringkan, kebakaran, banjir, gempa bumi, dll.