Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kasus Bangladesh - Coggle Diagram
Kasus Bangladesh
Konflik antara JBC
dan pemerintah Bangladesh
Konflik
(1972) Penduduk orang Jumma mendirikan Parbatya Chattagram Jana Sanghati Samiri (PCJSS) atau Partai Rakyat Bersatu JBC, atas reaksi mereka terhadap diabaikaya hak-hak priumi dalam konstitusi dalam konstitusi baru Bangladesh.
(1977) Presiden Bangladesh saat itu, Ziaur Rahman menambah Jumlah pasukan di JBC dan mendukung migrasi enis Benggala yang ingin pindah ke JBC.
(April 1986) SB menyerang markas tentara pemeritah esrta meyerag permukima Benggala di JBC. Pemerintah membalas dengan ebuihangukkan permukiman pendududk asli dari utara sampai ke timur.
(Maret 1989) Pemerintah mengesahkan undang-undang yang diantaranya pemberian amnesti abgi milisi JBC
(1994) Pemerintah meeperpanjang amnesti hingga April, hingga menjanjikan beberapa hal. Namun sampai saat ini janji tersebut belum direalisasikan.
(1997) PCJSS yang mewakili penduduk JBC beserta pemerintah Bangladesh menandatangani
Chittagong Hill Tracts Peace Accord
(Perjanjian Damai JBC)
Sebelum mendeklarasikan kemerdekaan dari Pakistan pada 26 Maret 1971, Bangladesh merupakan bagian dari Negara Pakistan
Deklarasi kemerdekaan ditentang oleh Pakistan yang berujung perang pada 26 Maret - 16 Desember 1971
Pada awal kemerdekaan, Bangladesh menghadapi masalah internal, yaitu pemberontakan dari suku minoritas Jumma yang bermukim di sepanjang Jalur Bukit Chittagong, Bangladesh bagian tenggara.
Konflik Jalur Bukit Chittagong, merupakan konflik yang terjadi berlatar isu otonomi dan hak-hak orang Jumma di Jalur Bukit Chittagong yang beragama Buddha dan Hindu
Pada 1860, Inggris secara resmi menganeksi wilayah JBC dan membentuk kabupaten/distrik tunggal yaitu kabupaten JBC.
Untuk mengatasi ketegangan Inggris mengeluarkan CHT regulation 1900, peraturan yang dibuat untuk melindungi hak-hak dan kepentingan suku asli JBC serta melestarikan identitas budaya mereka. Pada 1930, Inggris mengizinkan orang-orang luar memasuki JBC hanya untuk berdagang dan tidak diizinkan untuk memiliki tanah
1947, India dibagi menjadi India dan Pakistan yang dikenal dengan
partition of India
dan penduduk JBC ingin menjadi bagian dari India dikarenakan kedekatan budaya. Namun, akhirnya menjadi bagian dari Pakistan
Setelah Bangladesh (Pakistan Timur) merdeka dari Pakistan (Paksitan Barat) 1971, JBC menjadi bagian dari Bangladesh. Pada masa Presiden Syeikh Mujibur Rahman, sebagian besar peraturan yang ada dalam CHT Regulation 1900 dihapus dan akses orang luar ke JBC terbuka luas
Orang Jumma memprotes kebijakan ini dan Bangladesh justru mengirim polisi dan tentara agar orang non-JBC bisa masuk dengan aman dan leluasa
Adanya dukungan dari India, Bangladesh berhasil mempertahnakan kemerdekaan dengan presiden pertama Syeikh Mujibur Rahman (1971-1975)