Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
OSTEOARTHRITIS + GERD EC NSID, WINA CINDY KURNIA (1908260027) - Coggle…
OSTEOARTHRITIS + GERD EC NSID
KELUHAN LANSIA
Malnutrisi
Kehilangan kemampuan untuk mendengar
Masalah kesehatan gigi
Katarak
Degenerasi makula
Arthritis (radang sendi)
Osteoporosis
Infeksi saluran kemih
Inkontinensia urin
Penyakit ginjal kronis
Hipertensi
Penyakit jantung
Kolestrol
PPOK
DIAGNOSIS BANDING NYERI LUTUT
Gout arhritis
Rheumatoid arthritis
Ankylosing spondilitis
DIAGNOSIS BANDING RASA TERBAKAR SERTA NYERI ULU HATI
Gerd
Gastritis
Ulkus peptikum
Serangan jantung
Dispepsia
Sindroma usus irritabel
Batu empedu
Pancreatitis
DIAGNOSIS OA LANSIA
Tanda & gejala
Pembengkakan pada sendi
Munculnya suara gesekan pada sendi ketika digerakkan
Melemahnya otot dan berkurangnya massa otot
Munculnya taji atau tulang tambahan
Munculnya benjolan pada sendi yang ada di jari tangan
Membengkoknya jari tangan
Anamnesis
Pemriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Pemindaian dengan Rontgen dan MRI, untuk melihat kondisi tulang dan mendeteksi peradangan pada tulang dan sendi
Tes darah, untuk mendeteksi infeksi atau penyebab lain dari peradangan sendi, seperti rheumatoid arthritis
Analisis cairan sendi, untuk mengetahui apakah terjadi peradangan atau infeksi pada sendi
TATALAKSANA OA LANSIA
Untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan
Paracetamol
Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, naproxen sodium, atau etoricoxib
Capsaicin krim
Suntikan obat golongan kortikosteroid
Fisioterapi
Operasi
Pola hidup sehat
Rutin berolahraga
Menurunkan berat badan
DIAGNOSA GERD LANSIA
Tanda & gejala
Merasa seperti ada makanan yang tersangkut di dalam kerongkongan, sulit menelan, serta cegukan.
Mengalami sensasi panas seolah terbakar di dada (heartburn), yang bisa menyebar sampai ke leher.
Sakit atau nyeri pada ulu hati.
Timbul rasa asam atau pahit di mulut.
Ada cairan atau makanan yang naik dari dalam perut ke bagian mulut.
Masalah pernapasan, seperti batuk kronis dan asma.
Suara serak.
Sakit tenggorokan.
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Endoskopi
Esophageal manometry
Pengukuran pH esofagus
Tes pencitraan
TATALAKSANA GERD LANSIA
Antasida
Golongan H-2 receptor blocker
cimetidine
famotidine
nizatidine
ranitidin
Penghambat pompa proton (PPI)
lansoprazole
omeprazole
FARMAKOKINETIK & FARMAKODINAMIK
Farmakodinamik
Efek analgesik. Hanya eektif untuk mengobati nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang, seperti sakit kepala, myalgia, artragia dan nyeri lain yang berasal dari integument (kulit) terutama nyeri yang berkaitan dengan inflamasi.
Efek antipiretik. Hanya digunakan untuk menurunkan suhu badan atau hanya digunakan saat demam saja
Efek anti-inflamasi. Kebanyakan obat baru digunakan sebagai pengobatan pada kelainan musculosletal, seperti arthritis reumatoid, Osteoarthritis dan spondylitis ankilosa.
Efek Samping NSAID. Sejumlah efek samping dari NSAID terjadi pada lambung-usus, ginjal dan fungsi trombosit. Frekuensi efak samping berbeda-beda tiap obat dan besarnya dosis yang diberikan dan lama penggunaannya kecuali efeknya pada trombosit
Farmakokinetik
NSAID yang diberikan secara peroral sangat cepat diabsorpsi, biasanya dalam 15-30 menit. Setelah diabsorpsi, 90% obat akan berikatan dengan albumin dan beredar bersamanya. Kondisi hipoalbuminemia akan menyebabkan banyak obat tidak terikat dan efek samping yang ditimbulkan semakin besar.
Hati akan memetabolisme hampir semua NSAID dan ekskresinya akan melalui ginjal atau empedu. Sirkulasi enterohepatik terjadi ketika NSAID atau metabolitnya diekskresi ke empedu dan terserap kembali di usus
Penelitian menunjukkan bahwa derajat iritasi pencernaan akibat efek samping NSAID ternyata berkorelasi positif dengan jumlah sirkulasi enterohepatik.
Penurunan fungsi ginjal akan memperpanjang waktu paruh obat sehingga dosis obat mungkin perlu dikurangi. Gangguan hati akan menghambat metabolisme NSAID sehingga meningkatkan toksisitas obat
INTERAKSI OBAT
Efek gastrointestinal – dispepsia, mual, diare dan perdarahan lambung serta ulserasi – risiko efek serius meningkat pada pasien dengan penyakit radang usus. Mengambil NSAID oral dengan makanan dapat meminimalkan risiko ini.
Efek kardiovaskular – peningkatan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung – terutama pada pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular. Aspirin tidak terkait dengan risiko ini.
Efek ginjal – karena NSAID mengurangi perfusi glomerulus, NSAID meningkatkan risiko penyakit ginjal dalam jangka panjang. NSAID juga dikaitkan dengan retensi air garam yang, akibatnya, dapat menyebabkan hipertensi.
Efek hipersensitivitas – NSAID berhubungan dengan reaksi alergi. Misalnya – bronkospasme yang memburuk pada pasien asma, perkembangan bintil atau erupsi kulit lainnya, dan reaksi fotosensitifitas.
PERTIMBANGAN PEMBERIAN OBAT LANSIA
Hati-hati terhadap obat dosis tinggi karena fungsi ginjal sudah menurun
Interaksi obat mudah terjadi karena obat yang diminum biasanya banyak jenisnya
Perlu diingatkan untuk rutin minum obat karena sering lupa
Dosis yang diberikan harus hati-hati sebab kepekaan terhadap obat meningkat, sehingga lebih sensitif
Efek obat yang ditimbulkan lebih hebat dan bertahan lama
Obat yang diberikan sebaiknya yang paling aman, sebab efek samping pada lansia lebih mudah timbul
PERESEPAN RASIONAL PADA LANSIA (WHO)
Peresepan obat yang rasional memenuhi langkah proses pengambilan keputusan yang logis mulai dari pengumpulan data pasien melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium atau penunjang lainnya.
Dari situ dokter akan membuat hipotesis atau diagnosis kerja yang selanjutnya akan menuntun dia untuk menentukan langkah terapi yang diambil termasuk obat-obat yang akan diberikan ke pasien.
WINA CINDY KURNIA (1908260027)