Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
HIV/AIDS - Coggle Diagram
HIV/AIDS
Transmisi HIV
Hubungan sex beresiko
pengguanaan jarum suntik bergantian
peralatan medis nonn steril
transfusi darah
ibu HIV+ ke bayi
Patofisiologi HIV
virus masuk, HIV akan berikatan dengan reseptor cd4 --> gp120 & gp41 --> berikatan direseptor--> fusion
virus HIV akan masuk kedalam sel CD4, HIV mengubah RNA menjadi DNA --> masuk ke inti sel target
melalui enzim reverse transcriptase --> berintegrasi di kromosom inti sel target, --> terbentuk virus baru yang matur.
Di lamina propria
Virus hiv akan melewati barrier tubuh dan bertemu dengan sel dendritic --> menginfeksi sel cd 4 lain seperti Sel T yang istirahat dan makrofag. virus juga menginveksi sel CD4 T helper yang aktivasi --> CD 4 infeksi --> virus menyebar ke bagian tubuh lain dan berpindah ke jaringan limfoid.
jaringan limfoid
virus menyebar --> KGB reservoar dari virus HIV --> muncul reaksi pertahanan tubuh yang dapat menekan virus yang di regulator oleh sel T --> mengaktivasi PD1 Cd8 T sel
-->kontrol parsial oleh respon lambat sitotoksik di Limfosit atau CTLS --> produksi virion HIV yang berkepanjangan.
HIV/AIDS
etiologi
HIV virus
factor risiko
Infeksi Menular Seks (IMS)
Penggunaan jarum suntik secara bergantian
Hubungan sex beresiko
perinatal, ibu HIV+
transfusi darah dan transplantasi jaringan
Defenisi
HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia.
AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV
klasifikasi
HIV-1 & HIV-2
Stadium 1,2,33, dan 4
Immunodefisiensi
DEFISIENSI IMUN PRIMER
Defisiensi kombinasi sel B dan sel T
X-linked Agammaglobulinemia
Defisiensi sel T
Defisiensi Ig A selektif
Defisiensi sel B
IMUNODEFISIENSI SEKUNDER
Sindrom DiGeorge (Hipoplasia Timus)
Sindroma Wiskott-Aldrich
Severe Combined Immune Deficiencies (SCID)
Acquaired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
Tatalaksana
farmako awal
ARV lini pertama
TDF+3TC(or FTC) +NVP / EFV atau AZT +3TC+ EFV/ NVP
ARV lini ke dua
TDF atau AZT +3TC+LPV/r
non- farmako
Pola makan sehat, Rutin olahraga,Hindari rokok dan minuman beralkohol, Menjaga kebersihan diri,Mengurangi stres, Dukungan psikososial dan dukungan agama, tidur yang cukup.
Edukasi dan pencegahan
Gunakan jarum bersih dan tidak boleh berbagi jarum dengan orang lain, Sunat, Gunakan kondom yang bersih setiap saat melakukan hubungan seksual, Wanita HIV-positif harus dirawat selama kehamilan, Gunakan emtricitabine/tenofovir disoproxil.
Kompllikasi HIV/AIDS
Tuberculosis (TB),Pneumonia pneumocystis (PCP), infeksi Cytomegalovirus, Neurological (dimensia HIV), oral lesi, Toksoplasmosis Cerebri, Sarkoma Kaposi, meningitis, Hepatitis C, Koinfeksi sifilis
Prognosis
Terapi ARV membantu mengontrol, mengurangi replikasi, tingkat transmisi dan penularan dari HIV.
Penderita HIV yang tidak mendapatkan penanganan, memiliki prognosis yang buruk.
Gejala