Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
DEMENSIA TIPE ALZHEIMER, SUCI WULANDARI, 1908260103 - Coggle Diagram
DEMENSIA TIPE ALZHEIMER
fisiologi penuaan
Menua merupakan proses penurunan fungsi struktural tubuh yang diikuti penurunan daya tahan tubuh. Setiap orang akan mengalami masa tua,
akan tetapi penuaan pada tiap seseorang berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dapat
berupa faktor herediter, nutrisi, stress, status kesehatan dan lain-lain
definisi demensia
sindrom neurodegeneratif yang timbul karena adanya kelainan yang bersifat kronis dan progesifitas disertai dengan gangguan fungsi luhur multiple seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil keputusan
perubahan fisiologis pada lansia
meliputi perubahan pada musku-loskeletal, pendengaran, penglihatan, sel, kardiovaskuler, respirasi, persyarafan, gastrointestinal, genitourinaria, vesika urinaria, vagina, endokrin , dan kulit
klasifikasi demensia
Demensia tipe Alzheimer
Demensia vaskuler
Demensia dengan badan lewy (DLB)
Demensia frontotemporal
Demensia berhubungan dengan HIV (Crash Course Psychiatry)
Etiologi
Bertambahnya usia
Riwayat keluarga yang menderita Alzheimer
Riwayat cedera kepala
Gaya hidup yang berhubungan dengan faktor resiko penyakit kardiovaskular
Faktor resiko
Obesitas
Diabetes melitus
Usia lebih dari 60 tahun
Gangguan kognitif ringan
Riwayat trauma kepala
Perempuan
Riwayat keluarga
Edukasi dan pencegahan
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang, serta memiliki kadar lemak dan kolesterol yang rendah. Selain itu, perbanyak konsumsi buah dan sayuran.
Berhenti merokok dan batasi konsumsi minuman beralkohol.
Jika menderita stroke, diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi, konsumsi obat resep secara rutin dan jalani anjuran dokter dengan baik
Rutin berolahraga, minimal 2,5 jam dalam seminggu.
Periksakan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah secara rutin, agar gangguan tidak semakin parah
Jika mengalami kelebihan berat badan, turunkan berat badan dengan cara aman
patofisiologi
didasari oleh gangguan pada sistem pemeliharaan sel saraf, yakni proses komunikasi, metabolisme, dan perbaikan sel saraf yang menyebabkan degenerasi sel saraf itu sendiri. Beberapa hipotesis mengenai patofisiologi penyakit Alzheimer adalah pembentukan plak amiloid, neurofibrillary tangles, kerusakan sel saraf dan sinaps akibat stres oksidatif, dan reaksi inflamasi yang dianggap berperan dalam perburukan kondisi pasien dengan Alzheimer
cara mendiagnosis
anamnesis
identitas pasien
RPK
Riwayat gizi
RPO dan alergi
keluhan oldcart
RPT
Riwayat sosial lingkungan
riwayat kebiasaan
riwayat penyakit sebelumnya
dan lainnya.
pemeriksaan fisik
vital sign
Tekanan darah
denyut nadi
pernafasan
suhu
head to toe
pemeriksaan neuropsikologik
pemeriksaan neuropsikologik ini untuk menentukan ada atau tidak adanya gangguan fungsi kognitif umum dan mengetahui secara rinci pola defisit yang terjadi.
pemeriksaan penunjang
neuropatologi
CT SCAN DAN MRI
PET (Positron Emission Tomography)
SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography)
Mini Mental State Examination (MMSE)
tatalaksana
Kolinesterase inhibitor
galantamine
Rivastigmine
donepezil
tacrine
thiamin
memantin
Acetyl L-Carnitine (ALC)
antioksidan
prognosis
Alzheimer menunjukkan bahwa nilai prognostik tergantung pada 3 faktor yaitu:
Variabilitas gambaran klinis
Perbedaan individual seperti usia, keluarga demensia, dan jenis kelamin
derajat beratnya penyakit
diagnosis banding
delirium dan gangguan psikiatrik mayor, seperti depresi
komplikasi
patah tulang
kurang gizi
dehidrasi
SUCI WULANDARI
1908260103