Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
amenorhea sekunder, mila anriyani sgd 13 - Coggle Diagram
amenorhea sekunder
faktor resiko
-
-
-
5) Penggunaan obat-obatan tertentu seperti antidepresan, antipsikotik, obat kemoterapi, dan kortikosteroid oral (Baziad, 2008).
-
-
-
-
tatalaksana
- Pemberian obat dan terapi hormonal
Obat dan terapi hormonal diberikan untuk memicu siklus haid dan mengobati gangguan hormon. Beberapa jenis obat yang bisa diberikan untuk memicu siklus haid adalah pil KB, preparat atau obat yang mengandung progestogen, analog GnRH-a (gonadotropin releasing hormone analogue), atau bromocriptine.
-
-
-
-
-
komplikasi
Komplikasi amenorrhea tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Jika amenorrhea terjadi akibat tidak adanya ovulasi, bisa saja terjadi kemandulan (infertilitas). Jika disebabkan oleh gangguan hormonal, misalnya kurangnya kadar estrogen, risiko terjadinya osteoporosis juga bisa meningkat.
prognosis
Karena hampir seluruh kasus amenore dapat diatasi dengan terapi, prognosisnya baik. Pengecualian pada gagal ovarium prematur dan tidak adanya organ reproduksi. Dengan penggunaan satu atau kombinasi hormon (misal hMG, GnRH, kortikosteroid) dan obat- obatan (misalnya bromokriptin, kloomifen sitrat). Hampir semua pasien amenore dengan ovarium dapat dipicu untuk terjadinya ovulasi (Benson, 2009).
-
-
-