Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
AMENORRHEA SEKUNDER - Coggle Diagram
AMENORRHEA SEKUNDER
Etiologi & Faktor resiko amenore sekunder
Etiologi: Himen imperforata Rangsangan hormon yang tidak mencukupi Disfungsi hipothalamus, hipofisis,ovarium Endometrium tidak bereaksi
Faktor Resiko: Kuretase saat keguguran yang tidak bersih Wanita yang menjalani rutinitas latihan fisik Stres & cemas berlebih
Defenisi & klasifikasi amenore sekunder
Defenisi: Tidak ada / terhentinya haid secara abnormal
Klasifikasi: Amernorrhea Fisiologi: Prepubertas, pascamenopause, laktasi, hamil
Amenorrhea patologis: Amenorrhea primer Amenorrhea sekunder
Perubahan Fisik anak, remaja, pubertas
perempuan: Haid, tumbuh bulu di ketiak & kelamin, payudara membesar.
laki laki: Mimpi basah, tumbuh buku di ketiak & kelamin, bahu melebar.
CMD Amenore sekunder
Amenorrhea primer: USG, pingografi,histeroskopi,MRI Amenorrhea sekunder: pemeriksaan TSH
DD Gangguan haid
hipermenorea, hipomenorea, polimenorea, oligomenorea, amenorea, metroragia, premestrual tension, mittelscherz, dismenorea
Tatalaksana Amenore sekunder
Tatalaksana sesuai penyebab yang mendasari
Perkembangan psikologis diusia remaja
Perkembangan sosial Perkembangan moral Perkembangan emosi Perkembangan intelektual Bakat khusus
Komplikasi: Infertilitas keterlambatan perkembangan psikososial Osteoporosis parah Hiperplasia endometrium
Edukasi & Pencegahan: Pertahankan BB yang ideal Olahraga teratur Jangan memendam stress Istirahat cukup
Patofisiologi amenore sekunder : Kelainan ovarium menyebabkan amenorrhea primer & sekunder. Kelainan ovarium premature disebabkan karena kelainan genetik maupun proses autoimun
Prognosis: Prognosis amenorrhea baik karena
tidak selalu mengancam jiwa