Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
CENTRAL NERVOUS SYSTEM - Coggle Diagram
CENTRAL NERVOUS SYSTEM
SPINAL CORD INJURY
spinal cord injury merupakan luka atau kerusakan yang terjadi pada saraf tulang belakang atau saraf yang terletak di ujung saluran (kanal) tulang belakang. Kondisi cedera ini bisa menyebabkan dampak premanen pada kekuatan, sensasi, dan fungsi organ tubuh lain.
Faktor
-
-
Menderita penyakit yang berkaitan dengan tulang dan sendi, seperti osteoporosis atau arthritis
Melakukan aktivitas yang berisiko tinggi, seperti melakukan olahraga ekstrem atau berkendara tanpa menggunakan peralatan keselamatan
-
-
Gejala
COMPLETEGejala menyeluruh ditandai dengan hilangnya semua kemampuan sensorik dan motorik sehingga pasien tidak dapat bergerak atau merasakan sama sekali.
Tetraplegia atau tetraparesis Tetraplegia adalah kelumpuhan otot (paralisis) pada kedua lengan dan kedua tungkai, sedangkan tetraparesis adalah kelemahan otot di lokasi yang sama
Paraplegia atau paraparesis Paraplegia adalah kelumpuhan yang terjadi pada setengah tubuh bagian bawah (kedua tungkai), sedangkan paraparesis adalah lemah otot.
INCOMPLETEGejala tidak menyeluruh terjadi ketika cedera saraf hanya menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk bergerak (gerakan menjadi lemah) atau merasakan.
Penyebab
-
NONTRAUMATIS
-
-
-
-
-
-
TBC tulang belakang, yang dapat menyebabkan kerusakan sendi dan tulang belakang
-
EKSRESI
MIKSI
-
-
-
Defekasi adalah tindakan menghilangkan bahan limbah padat atau setengah padat (feses) dari saluran pencernaan, juga disebut buang air besar.
DEFEAKSI
Pemicu refleksi defeaksi
Otot-otot di usus besar berkontraksi untuk memindahkan tinja ke arah rektum. Ini dikenal sebagai “gerakan massa.”
Ketika cukup tinja pindah ke rektum, jumlah tinja menyebabkan jaringan dalam rektum meregang atau menggelembung. Di dalam jaringan-jaringan ini terdapat reseptor “regangan” khusus yang dirancang untuk memberi sinyal pada otak ketika diregangkan.
Refleks defekasi memicu dua sfingter utama di sekitar saluran anus. Yang pertama adalah sfingter anal internal, yang merupakan otot yang tidak dapat dikontrol secara sukarela. Yang kedua adalah sfingter anal eksternal, yang merupakan otot rangka yang Anda kendalikan.
Refleks defekasi terjadi ketika sphincter anal internal mengendur dan kontrak sphincter anal eksternal. Refleks penghambatan dubur (RAIR) adalah relaksasi sfingter anal internal yang tidak disengaja sebagai respons terhadap distensi dubur.
Setelah refleks buang air besar dipicu, Anda dapat menunda atau buang air besar. Keterlambatan terjadi ketika seseorang tidak segera pergi ke kamar mandi. Ada otot-otot di sfingter anal yang menyebabkan tinja bergerak sedikit ke belakang. Efek ini mengurangi keinginan untuk buang air besar. Jika Anda memilih untuk buang air besar, otak Anda mengaktifkan otot-otot sukarela dan tidak sukarela untuk menggerakkan tinja maju dan keluar dari tubuh Anda.
SISTEM SYARAF PADA MANUSIA
PUSAT
Sistem saraf pusat berfungsi menerima informasi dari semua area tubuh dan kemudian mengkoordinasikan semua arus lalu lintas tersebut untuk menghasilkan respons tubuh.
CNS terdiri dari otak , sumsum tulang belakang , dan neuron .
-
-
TEPI
Sistem saraf tepi adalah bagian dari sistem saraf yang terdiri dari saraf dan neuron yang berada di luar otak dan sumsum tulang belakang.
Terbagi menjadi
-
Sistem saraf tepi otonom: ia bertanggung jawab untuk mengontrol fungsi-fungsi tubuh yang tidak disengaja.
FUNGSI
memungkinkan otak dan medula untuk mengirim dan menerima informasi dari lingkungan, yang memungkinkan reaksi terhadap rangsangan eksternal dan lingkungan.
-
mereka memainkan peran dasar dalam memastikan pemeliharaan kondisi internal yang stabil. Itu tergantung pada kontrol pernapasan, pencernaan, air liur, dll. Ini memungkinkan Anda untuk melakukan fungsi-fungsi ini tanpa memikirkannya secara sadar.
Respons darurat seperti melarikan diri atau melawan juga bergantung pada sistem saraf tepi. Mempersiapkan dan memobilisasi tubuh untuk merespons dengan cepat terhadap situasi bahaya atau ancaman.
Berkat sistem saraf tepi, informasi tentang lingkungan ditransmisikan ke otak, yang diperlukan untuk menghasilkan respons. Reaksi-reaksi ini memiliki fungsi melindungi organisme dan sangat penting untuk bertahan hidup.
Saraf sistem saraf tepi tidak dapat membuat keputusan yang rumit, tetapi tanpa transmisi informasi ke otak, saraf tidak dapat menguraikan respons.
SISTEM SYARAF OTONOM
Pengertian saraf otonom atau tak sadar adalah saraf yang dapat melakukan perintah atau berkerja tanpa kita sadari dan bergerak secara otomatis yang tidah di kehendaki saraf pusat terlebih dahulu.
-
MEKANISME
Motorik
cara kerja saraf motorik ini adalah menghantarkan informasi antara reseptor dengan sistem saraf pusat terjadi melalui penghantaran implus dengan kode irama dan frekuensi tertentuSaraf motorik ini membawa implus dari pusat ke otot rangka sebagai organ efektor, melalui proses komunikasi secara biolistrik di saraf dan proses komunikasi melalui neurotransmistor dihubungan saraf – otot yang dapat membangkitkan kontraksi otot..
FUNGSI
Menghantarkan Implus
Saraf motorik ini memberikan fungsi yang cukup vital dalam kehidupan manusia. Adapun fungsi saraf motorik ini adalah sebagai sel saraf yang berfungsi untuk mengirimkan implus dari sistem peredaran darah manusia pusat ke otot atau kelenjar yang akan memberikan hasil berupa rangsangan setelah itu berlaih ke tanggapan tubuh terhadap rangsangan yang ada.
-
Sensorik
Cara kerja Adapun saraf merupakan serat – serat yang menghubungkan organ – organ tubuh dengan sistem saraf pusat yakni bagian otak dan juga bagian sumsum tulang belakang serta antar bagian sistem saraf dengan yang lainnya. Saraf tersebut membawa impuls dari dan ke bagian otak atau pun bagian pusat saraf.
FUNGSI SISTEM SENSORIK
Pembawa sinyal saraf sensorik ini mempunyai fungsi untuk membawa sinyal dari bagian organ yang merespon sebuah rangsangan ke bagian sumsum tulang belakang dan juga bagian otak. Dimana informasi yang bergerak dari satu titik ke titik yang lain yang disampaikan melalui sistem saraf pusat terlebih dahulu.l
Penghantar ImpulsFungsi yang kedua dari saraf sensorik adalah sebagai penghantar implus. Maksudnya menghantar implus adalah sebagai sel saraf yang menghantarkan implus dari reseptor ke bagian sistem saraf pusat, yaitu bagian otak ( ensefalon ) dan juga bagian sumsum belakang ( medulla spinalis ). Seperti yang sudah penulis jelaskan di atas, bahwasannya bagian ujung akson dari saraf sensorik ini berhubungan langsung dengan bagian saraf asosiasi ( intermediet).
Adapun cara kerja saraf sensorik itu sendiri adalah menerima rangsangan yang ada atau terjadi dalam tubuh manusia, yang nantinya rangsangan tersebut akan diterima, kemudian rangsangan tersebut diproses dalam bentuk informasi yang terjadi di dalam lingkungan saraf tersebut melalui reseptor. Setelah itu, saraf tersebut mengatur dan juga memberi tanggapan ( respon ) terhadap rangsangan dalam bentuk gerak atau pun sekresi kelenjar.