Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Anak Perempuan Usia 12 Tahun, Marosa Nabila Rizkina (6130019052) - Coggle…
Anak Perempuan Usia 12 Tahun
Anamnesis
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun
Keluhan gatal diseluruh tubuh
Keluhan gatal dirasakan sejak kecil, semakin lama semakin memberat
Pasien merasa kulit kering dan bersisik
Seminggu sebelumnya pasien juga mengeluh sering bersin dan hidung tersumbat selama 1 tahun yang lalu
Saat hidung tersumbat keluar ingus encer dan
biasanya timbul setelah menyapu lantai
Ayah pasien memiliki riwayat asma
Pemeriksaan Fisik
Konka edema
Kulit xerotik sebagian dengan ekskoriasi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan eosinofil sekret hidung
Jumlah eosinofil dalam darah tepi
Kadar IgE spesifik
Tes kulit
Diangnosis Banding
Rinitis Alergi
Definisi
Peradangan pada selaput lendir yang melapisi hidung ditandai dengan satu atau lebih gejala hidung berikut: bersin, hidung gatal, rinore dan hidung tersumbat
Epidemiologi
Memengaruhi 500 juta orang di dunia di seluruh dunia dengan prevalensi sekitarr10-25% pada orang dewasa dan hingga 40% pada anak-anak
sering pada usia sekolah
usia sekolah menengah dan mahasiswa sensitisasi terbesar thd debu rumah
Patofisiologi
Reaksi hipersensitivitas tipe I melalui aktivasi mastosit yang bergantung pada IgE
Fase sensitisasi
Waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE sampai diikatnya oleh reseptor spesifik pada permukaan mastosit dan basofil
Fase aktivasi
Waktu selama terjadi pemaparan ulang dengan antigen yang spesifit mastosit melepas isinya yang berisikan granul yang menimbulkan reaksi
Fase efektor
Waktu terjadinya respons yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek bahan-bahan yang dilepas mastosit dengan aktivitas farmakologik
Patogensis
Reaksi alergi fase cepat
Histamin dilepaskan oleh sel mast sehingga menimbulkan vasodilatasi,edema mukosa dan stimulasi saraf
Proses ini menghasilkan gejala seperti bersin-bersin, hidung tersumbat dan gatal
Reaksi alergi fase lambat
Mediator pada fase cepat melalui even yang lebih komplek merekrut sel inflamasi lain ke mukosa seperti netrofil, eosinofil, limfosit dan makrofag
Mediator yang dihasilkan oleh sel mast memfasilitasi leukosit dari sirkulasi untuk menempel pada sel endotel melalui proses
kemotaktik
Terjadi penumpukan sel inflamasi pada mukosa hidung
memicu kemoatraktif eosinofil, netrofil, basofil, limfosit danmakrofag bermigrasi ke mukosa hidung dan mempertahankan reaksi inflamasi di hidung
Manifestasi Klinis
rinitis alergi intermitten
Muncul < 4 hari per minggu atau berlangsung < 4 minggu berturut turut
rinitis alergi persisten
muncul >4 hari per minggu dan berlangsung > 4 minggu berturutturut
rinitis alerfi ringan
Tidak dijumpai gejala berikut
Gangguan tidur
Ada gejala namun tidak dirasa mengganggu
Gangguan untuk menjalankan aktivitas harian
rinitis alergi sedang/berat
dijumpai 1/lebih
Gangguan tidur
Terdapat gejala yang dirasa mengganggu
gangguan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari
Komplikasi
Polip hidung
kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam rongga hidung dan sinus
Otitis media efusi
Sinusitis
cairan tidak dapat mengalir dari sinus disebabkan oleh radang dan bengkak pada rongga hidung
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan eosinofil sekret hidung
Jumlah eosinofil dalam darah tepi
Kadar IgE spesifik
Tes kulit
Alur Diagnosis
Anamnesis
Gatal di hidung, bersin-bersin terutama pada pagi hari terutama terpapar oleh debu
Pemeriksaan fisik
Ditemukan mukosa hidung yang bervariasi dari tampak normal sampai edema, basah,pucat atau keabuan disertai rinore encer dengan jumlah bervariasi
Pemeriksaan penunjang
Nasoendoskop
konka inferior mengalami pembengkakan (edema), membesar (hipertrofi), dan pucat (livid)
Uji tusuk kulit (skin prick test)
mengidentifikasi kemungkinan alergen pemicu timbulnya gejala rinitis alergi, terutama aeroallergen
Pemeriksaan IgE spesifik dengan Radioallergosorbent Test (RAST)
Tatalaksana
Medis
non medikamentosa
mencegah terpapar alergen
Menghindari perabot rumah tangga yang terbuat dari kain berbulu
Mengganti sprei dengan rutin (seminggu 2 kali)
menutup jendela untuk mencegah masuknya serbuk sari
menjaga kelembaban <40% di rumah untuk mencegah tungau, debu dan pertumbuhan jamur
menggunakan filter udara untuk menghilangkan bulu binatang dari udara
Hindari asap rokok dan bau-bauan menyengat
edukasi
personal hygene
medikamentosa
lini pertama
anti-histamin oral
generasi terbaru
cetirizine, loratadine, desloratadine, fexofenadine, rupatadine dan bilastine
1 more item...
Kortikosteroid intranasal
menghambat alergi fase awal dan akhir pada rhinitis alergi dengan mencegah mediasi sel imun, dan pelepasan mediator inflamasi dari sel yang terlibat dalam patofisiologi rhinitis alergi
jika lini pertama masih bergejala
Immunotherapy spesific
pengobatan terakhir
Leukotrien receptor antagonist (LTRA)
memblokir aktivitas cysteinyl leukotrienes(CysLTs) yang merupakan mediator inflamasi kuat
gejala hidung tersumbat, produksi lendir, dan inflamasi
Islam
jintan hitam dan kurma
peningkatan sistem imun
konsumsi madu
terapeutik
anti mikroba, anti inflamasi, anti kanker dan penyembuh luka
Etiologi
obat
aspirin
anti inflamasi nonsteroid
alergen
polutan
Prognosis
pada masa anak akan bertambah berat dengan bertambahnya usia
Dermatitis Atopik
Definisi
Epido-dermitis dengan gejala subyektif pruritus.
Klasifikasi
Etiologi
Dermatitis kontak
Dermatitis medikamentosa
Morfologi
Papulosa
Eksfoliativa
Bentuk
Dermatitis nummularis
Lokalisasi
Dermatitis interighous
Epidemiologi
rasio 1,3:1 (wanita:pria)
negara maju
10%-20% pada anak
1%-3% pada dewasa
negara agraris: China, Eropa Timur, Afrika, dan Asia Tengah
prevelensi lebih rendah
Patofisiologi
Interaks faktor genetik, disfungsi imun, disfungi sawar epidermis, dan peranan lingkungan serta agen infeksius
Patogenesis
Faktor internal
Faktor predisposisi genetik
Faktor psikologis
Faktor eksternal
Faktor higiene
Manifestasi Klinis
Fase infantil
Predileksi diwajah diikuti kedua pipi tersebar simetris
Fase anak
Predileksi lebih sering di fosa kubiti dan poplitea, fleksor pergelangan tangan, kelopak mata dan leher, dan tersebar simetris
Fase remaja dan dewasa
Tempat predileksi mirip dengan fase anak dan dapat meluas mengenai kedua telapak tangan, jarijari, pergelangan tangan, bibir, leher bagian anterior, skalp, dan puting susu.
Komplikasi
Eritdema akibat perluasan DA dan atrofi kulit dapat terjadi karena pemberian kortikosterois jangka panjang
Pemeriksaan Penunjang
Immunoglobulin
Bakteriologi
Skin prick test
Atopy patch test
Uji eliminasi
Alur Diagnosis
anamnesis
keluhan gatal dan memenuhi diagnosis pada manifestasi klinis major/minor
riwayat atopi pada pasien atau
keluarganya
Riwayat asma atau hay fever pada anak (riwayat atopi pada anak < 4 tahun pada generasi-1 dalam keluarga)
Awitan di bawah usia 2 tahun (tidak
dinyatakan pada anak < 4 tahun)
pemeriksaan fisik
konka edema
xerosis, ekskoriasis, kemerahan
pemeriksaan penunjang
skin pricktest
terhadap bahan alergen inhalan dan pemeriksaan IgE total didalam serum penderita
darah tepi
eosinofil yang tinggi dalam darah
tindakan perawatan umum
anti histamin
edukasi
menghindari bahan alergen/iritan
menghidrasi kulit dengan baik
anti inflamasi (KST dan IKT)
Tatalaksana
Islam
konsumsi madu
anti mikroba, anti inflamasi, anti kanker dan penyembuh luka
mengatasi alergi
QS. An-Nahl [16]: 68-69
Medis
medikamentosa
Terapi topikal
hidrasi kulit
memperbaiki barier kulit, mengganti lipid epidermal yangabnormal dan memberikan hidrasi kulit
Terapi anti inflamasi topikal
krim betametason valerat 0,1% dan inhibitor kalsineurin (salap takrolimus 0,03% dan krim pimecrolimus 1%)
Mengidentifikasi dan eliminasi faktor penyebab
Perawatan di RS pada kasus berat dan eritroderma
fototerapi
Penggunaan preparat tar
nonmedikamentosa
Mencegah garukan
Menjaga hidrasi kulit sehingga kulit tidak menjadi kering
Konsultasi ke psikolog atau psikiaer jika ada gejala atau kondisi psikologis yang meungkin berpengaruh pada penyakit
edukasi
personal hygene
Ilmu Kedokteran
Anatomi
Saluran Nafas
Larynx
Trachea
Broncus dan Bronciolus
Kulit
Epidermis
Dermis
Subkutis
Histologi
Saluran Nafas
Epitel respiratorik
Rongga hidung
Sinus dan Nasoparing
Laring
Trakea
Bronkus
Kulit
Epidermis
Stratum basal
Stratum spinosum
Stratum granulosum
Stratum lusidum
Stratum korneum
Keratinosit
Melanosit
Sel langerhans
Sel merkel
Dermis
Stratum papilaris
Stratum retikularis
Fisiologi
Respon Imun
imunitas
kemampuan tubuh untuk melindungi dirinya sendiri dengan menahan atau menghilangkan benda asing (merugikan)
lini pertahanan pertama
sawar epitel yang mengelilingi permukaan luar tubuh (kulit) dan melapisi rongga tubuh (seperti saluran pencernaan dan paru)
berkontak dengan lingkungan eksternal
MEKANISME INFLAMASI
definisi
suatu respons non-spesifik terhadap cedera jaringa
tujuan
peradangan (membawa fagosit dan protein plasma ke tempat invasi)
mempersiapkan proses penyembuhan
menginaktifkan penyerangan
membersihkan debris
terdapat jejas
(1) respon imun pertama (non spesifik) (berperan 0-12 jam
makrofag (di daerah tsb)
segera memfagosit mikroba (sebelum mekanisme lain diaktifkan)
jaringan rusak melepaskan bahan-bahan kimia (kemotaksin, prostaglandin, histamin, dan sitokin)
1 more item...
(2) adaptif imuniti (berperan pada 12 jam-berhari2
humoral
sel B
antibodi (saat terpapar akan memproduksi antibodi khusus untuk membunuh)
antigen yang disebarkan oleh mikroba
tugasnya untuk mengenali antigen supaya tidak berikatan dengan sel2 tubuh agar tidak rusa
seluler
sel T
membentuk reseptor khusus untuk antigen
jika terpapar kembali dia akan bekerja
2 more items...
sel efektor sistem imun
Hipersensitivitas
tipe 1
kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahanbahan yang umumnya imunogenik (antigenik)atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopi
reaksi
belum terpapar
alergen berikatan dg sel B
berubah jadi sel plasma
produksi igE
igE melekat ke sel mast untuk mengikat alergen
untuk mengikat alergen
1 more item...
sudah terpapar
alergen langsung terikat dg igE di permukaan sel mast (basofil)
histamin dan leukotrin
tipe 2 (Antibody-Mediated Cytotoxicity (Ig G))
reaksi yang menyebabkan kerusakan pada sel tubuh oleh karena antibodi melawan / menyerang secara langsung antigen bodi melawan menyerang secara langsung antigen yang berada pada permukaan sel.
melibatkan K cell atau makrofag
Alergen akan diikat antibody yang berada di permukaan sel makrofag/K cell
membentuk antigen antibody kompleks
aktifnya komplemen (C2 –C9) yang berakibat kerusakan
tipe 3 (Immune Complex Disorders)
reaksi alegi yang dapat terjadi karena deposit yang berasal dari kompleks antigen antibody berada di jaringan
Alergen (makanan) yang terikat pada antibody pada netrofil (yang berada dalam darah) dan antibody pada jaringa
mengaktifkan komplemen
kerusakan pada jaringan
tipe 4 {Cell-Mediated Hypersensitivities (tipe lambat)
disebabkan oleh antigen ekstrinsik dan intrinsic/internal (“self”). makrofag dan sel T
Diagnosis Banding
Dermatitis
peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen
etiologi
bahan kimia
detergen, asam, basa, oli, semen
mikro-organisme
bakteri,virus,jamur
dermatitis seboroik
etiologi
genetik,sebum,jamur (Malassezia spp.),
hormonal,imunitas
Kelainan papuloskuamosa kronik , mengenai area yang banyak kelenjar sebasea (skalp, wajah, badan)
dermatitis numular
etiologi
alergenlingkungan, misalnya tungau debu
rumah dan Candida albican
klinis
papula dan papulovesikel bergabung membentuk plak numular (koin) dengan oozing, krusta, dan sisi
dermatitis kontak
iritan
etiologi
eksogen: bersifat iritan,bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam,alkali, dan serbuk kayu
endogen: fungsi sawar kulit, dermatitis yg ada sebelumnya, suseptibilitas individu (genetik), kulit hipersensitif
klinis: makula eritem, hiperkeratosis, penampilan epidermis yang mengkilap, kering,
alergi
etiologi
bahan kimia sederhana dengan berat molekul rendah, bersifat lipofilik, sangat reaktif
suhu dan kelembaban lingkungan, vehikulum dan pH
klinis
dermatitis eksema; pruritus akut, eritema, edema, dan vesikel biasanya terbatas pada area yang terpapar langsung
kronis
plak eritematosa likenifikasi dengan hiperkeratosis dan fissuring yang bervariasi, dapat menyebar ke luar area paparan langsung
dermatitis atopi
etiologi
faktor lingkungan dengan perubahan respons imunologis pada sel T, pemrosesan antigen, sitokin inflamasi, protein pertahanan pejamu, sensitivitas alergen, dan infeksi.
klinis
Dennie -morgan folds ( garis menonjol tepi kelopak mata , Mata panda allergic shiners, kulit kering; Pruritus, Rush pada wajah ekstensi pd bayi dan anak2, Likenifikasi di area flexural di anak - anak yang lebih tu
skabies
etiologi
Sarcoptes scabiei var Hominis
klinis
gatal hebat terutama malam hari terowongan kecil (burrow): peninggian ~ garis, pendek, gelap ← patognomonis, ekskorias
rinitis virus
gejala: hidung tersumbat serosa, bersin-bersin, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan, dan hidung gatal, langit-langit mulut, dan mata
disertai demam ringan, nyeri otot, menggigil, dan batuk
sinusitis
gejala: nyeri pipi, nyeri di belakang ke dua bola mata, nyeri dahi, anosmia
rinitis vasomotor
gejala: hidung tersumbat (kanan/kiri) tergantung posisi pasien, rinore serosa/mukoid, gejala memburuk di pagi hari
rinitis alergi
gejala: bersin berulang, rinore encer dan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal kadang disertai banyak air mata
rinitis atropi
gejala: kemampuan pembauan menurun, mimisan, rinore berbau, adanya sakit tenggorokan, mata berair, pusing
Seorang anak peremuan berusia 12 tahun, dibawa ke dokter oleh orang tuanya dengan keluhan gatal di seluruh tubuh. Seminggu sebelumnya pasien juga mengeluh sering bersin dan hidung tersumbat
Marosa Nabila Rizkina (6130019052)