Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Malnutrisi Energi Protein, Salshabila Sofiani 1908260171, SGD 13 - Coggle…
Malnutrisi Energi Protein
klasifikasi
KEP sedang
KEP Berat/ Gizi Buruk
MARASMUS
MARASMIK – KWASHIORKOR
KWASHIORKOR
KEP Ringan
tanda dan gejala
KEP berat/ Gizi Buruk
Tubuh terlihat sangat kurus
Edema nutrisional
BB/PB atau BB/TB < -3 SD
LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan )
komplikasi medis
Dehidrasi berat
Letargis
Demam tinggi
Hipotermia
Hipoglikemia
Anemia berat
Pneumonia berat
Anoreksia
KEP ringan
tampak kurus/hipotrofi
defenisi
Keadaan kekurangan gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan sering disertai defisiensi zat gizi mikro.
etiologi
Primer : masukan makanan << atau kualitas / kwantitas kurang
Sekunder : kebutuhan / keluaran (output) berlebih
klasifikasi MEP berat
kwashiorkor
defenisi
kondisi yang banyak ditemukan pada anak usia 1-3 tahun yang kurang mendapat asupan protein.
tanda dan gejala
Perubahan status mental: apatis & rewel
Pembesaran hati
Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg meluas & berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)
Sering disertai: peny. infeksi (umumnya akut), anemia, dan diare
Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
Pandangan mata sayu
Wajah membulat dan sembab
Edema
umumnya seluruh tubuh
terutama pd punggung kaki (dorsum pedis)
kwasiorkor maramus
defenisi
honger pedema disebabkan cara bersama atau salah satu dari simtoma marasmus dan kwashiorkor adalah sebuah fenomena penyakit di indonesia bisa disebabkan karena kekurangan protein kronis .
tanda dan gejala
campuran Kwashiorkor dan Marasmus
Maramus
defenisi
merupakan kekurangan gizi yang buruk paling sering ditemui pada balita 0-2 tahun yang tidak mendapatkan cukup air susu ibu (ASI)
tanda dan gejala
Cengeng, rewel
Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar-baggy pants)
Wajah seperti orang tua (old man face)
Perut cekung
Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit
Iga gambang
Sering disertai: peny. infeksi (umumnya kronis berulang) dan diare
CMD
Pemeriksaan Fisik
pembesaran hati dan adanya kekuningan (ikterus) pada bagian putih mta (conjunctiva)
adanya perut kembung, suara usus dan adanya suara seperti pukulan pada permukaan air (abdominal splash)
berat badan dan tinggi badan atau panjang badan
pucat yang sangat berat terutama pada telapak tangan (bandingkan dengan telapak tangan ibu)
frekuensi pernafasan dan tipe pernafasan : gejala pnemonia atau gejala gagal jantung
gejala pada mata : kelainan pada kornea dan konjunctiva sebagai tanda kekurangan vitamin A
kehausan
telinga, mulut dan tenggorokan : tanda-tanda infeksi
suhu tubuh : hiportermia atau demam
kulit : tanda-tanda infeksi atau adanya purpura
tanda-tanda terjadinya syok (renjatan) : tangan dan kaki dingin, nadi lemah, dan kesadaran menurun
tampilan (konsistensi) dari tinja
apakah anak tampak sangat kurus/ edema/ pembengkakan kedua kaki
Pemeriksaan Penunjang
Hb atau Ht : < 4 g/dl atau < 12% (anemia berat)
Urin rutin/kultur : bakteri (+) atau lekosit > 10/LPB (infeksi), Proteinuri (-)
Hapusan darah tepi : parasit malaria
Feses : darah (+) disentri, Giardia (+)/parasit lain = infeksi
Kadar Gula darah : < 54 mg/dl (hipoglikemia)
Foto Rontgen : toraks : Pneumonia, Gagal jantung. Tulang : rikets, fraktur
Tes tuberculin/Mantoux test : seringkali negatif
anamnesis
awal
lama dan frekuensi muntah, diare, serta tampilan dari bahan muntah atau diare
saat terakhir kencingsejak kapan tangan kaki teraba dingin
kejadian mata cekung yang baru saja muncul
saat terakhir kencing
lanjutan
kejadian dan penyebab kematian dari kakak atau adik
berat badan lahir
pernah sakit campak dalam 3 bulan terakhir
tumbuh kembang, misalnya : duduk berdiri dan lain-lain
kontak dengan penderita campak atau tuberkulosis paru
riwayat imunisasi
jumlah makanan dan cairan yang didapat dalam beberapa hari terakhir
apakah ditimbang setiap bulan di posyandu
makan/minum/menyusui pada saat sakit
apakah sudah mendapatkan imunisasi lengkap
kebiasaan makan sebelum sakit
tatalaksana
Pengobatan penyakit penyerta
Diare melanjut: Formula bebas/rendah laktoas, Metronidazol 7,5 mg/kgBB/8jam
Parasit/Cacing : Pirantel Pamoat atau preparat anti helmintik lain yang sesuai
Dermatosis (gangguan pada kulit)
Defisiensi Vitamin : Vitamin A oral
Tuberkulosis : OAT
Kegagalan pengobatan
Pasien meninggal
Kenaikan BB tidak adekwat
10 langkah utama
memperbaiki kekurangan zat gizi mikro
suplementasi multivitamin
memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi
mengobati infeksi
memberikan makanan untuk tumbuh kejar
transisi
Diberikan secara perlahan-lahan
F-75/pengganti selanjutnya beri F-100/pengganti
rehabilitasi
Energi: 150-220 kkal/kgBB/hari
Protein: 4-6 g/kgBB/hari
Makanan/formula WHO (F-135) dgn jlh tdk terbatas
Secara perlahan diperkenalkan makanan keluarga
memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit
Pada anak gizi buruk terjadi ketidakseimbangan elektrolit
Perlu diberikan larutan elektrolit/mineral dalam bentuk ReSoMal (bila diare) dan Formula WHO sesuai dengan fasenya
memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang
mencegah dan mengatasi dehidrasi
mempersiapkan untuk tindak lanjut dirumah
mencegah dan mengatasi hipotermia
mencegah dan mengatasi hipoglikemia
Pulang sebelum pemulihan tuntas
Beri nasehat makan
Harus habis
frekuensi makan sering ( 5x/hari )
suplementasi vitamin, elektrolit
teruskan ASI
Rutin kontrol ( 1x/minggu )
Imunisasi
Tindakan pada kegawatan
Anemia Berat
Hb < 4,0 g/dl atau Hb 4,0 – 6,0 g/dl disertai distres pernafasan atau tanda gagal jantung
tindakan
Transfusi darah segar 10 ml/kgBB dalam 3 jam.
Tanda gagal jantung (+) : PRC dgn jumlah yang sama
Furosemid 1 mg/ kgBB iv
Pada saat transfusi hentikan semua pemberian cairan lewat oral/NGT
Syok (renjatan)
N2 atau RLG 5% 15 ml/kgbb, 1 jam
Salshabila Sofiani 1908260171
SGD 13