Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
BADAN KURUS PERUT BUNCIT alfi aulia nst(1708260070) - Coggle Diagram
BADAN KURUS PERUT BUNCIT
alfi aulia nst(1708260070)
malnutrisi energi protein
Keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi.
sirosis hepatis
penyakit hati kronis yang ditandai oleh adanya peradangan difus pada hati, diikuti dengan proliferasi jaringan ikat, degenerasi dan regenerasi sel hati disertai nodul dan merupakan stadium akhir dari penyakit hati kronis dan terjadinya pengerasan dari hati
sindrom nefrotik
Kupulan gejala yang menyebabkan gangguan ginjal menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak protein yang dibuang melalui cairan urin.
Glomerulonefritis Akut Pasca Streptococcus
Peradangan glomerulus yang ditandai dengan proliferasi dan inflamasi glomeruli yang didahului oleh infeksi group α β-Hemolytic Streptococci (GABHS) dan ditandai dengan gejala nefritik seperti hematuria, edema, hipertensi, oligouria yang terjadi secara akut.
PENILAIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK
PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK PADA ANAK
Pertumbuhan berkaitan dengan pertambahan ukuran fisik seseorang serta perkembangan berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan fungsi organ atau individu. Pada perjalanan tumbuh kembang anak menjadi dewasa terdapat 3 periode pertumbuhan yang cepat yaitu pada masa janin, masa satu tahun pertama dan masa pubertas.
Ukuran Antropometrik
Tergantung umur, yaitu berat badan (BB) terhadap umur, tinggi badan (TB) terhadap umur, lingkaran kepala (LK) terhadap umur dan lingkaran lengan atas (LLA) terhadap umur.
Tidak tergantung umur, yaitu berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB), lingkaran lengan atas (LLA) dan tebal lipatan kulit (TLK)
Berat Badan (BB)
Berat badan (BB) adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana,mudah diukur,dan diulang. BB merupakan ukuran yang terpenting yang dipakai pada setiap pemeriksaan penilaian pertumbuhan fisik anak pada semua kelompok umur karena BB merupakan indikator yang tepat untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak saat pemeriksaan (akut).
Status gizi anak berdasarkan BB/U yakni:
Berat badan normal: -2 SD sampai +1 SD
Berat badan kurang: -3 SD sampai <-2 SD
Berat badan sangat kurang: <-3 SD
Risiko berat badan lebih: >+1 SD
Tinggi Badan (TB)
TB merupakan indikator yang menggambarkan proses pertumbuhan yang berlangsung dalam kurun waktu relatif lama (kronis), dan berguna untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan fisik di masa lampau. Indikator ini keuntungannya adalah pengukurannya obyektif, dapat diulang, alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.
Status gizi anak berdasarkan TB/U yakni:
Tinggi: >+3 SD
Tinggi badan normal: -2 SD sampai dengan +3 SD
Pendek (stunting): -3 SD sampai dengan <-2 SD
Sangat pendek (severe stunting): <-3 SD
Rasio BB menurut TB (BB/TB)
Rasio BB/TB jika dikombinasikan dengan BB/U dan TB/U sangat penting dan lebih akurat dalam penilaian status nutrisi karena memberikan informasi mengenai proporsi tubuh. Indeks ini digunakan pada anak perempuan hanya sampai tinggi badan 138 cm dan pada anak lelaki sampai tinggi badan 145 cm. Keunggulan parameter ini adalah jika informasi mengenai umur tidak diketahui dengan pasti.
Status gizi anak berdasarkan BB/TB yakni
Gizi buruk (severely wasted): <-3 SD
Gizi kurang (wasted): -3 SD sampai <-2 SD
Gizi baik (normal): -2 SD sampai +1 SD
Risiko gizi lebih: >+1 SD sampai +2 SD
Gizi lebih (overweight): >+2 SD sampai +3 SD
Obesitas: >+3 SD
Lingkar Kepala (LK)
Lingkar kepala (LK) menggambarkan pertumbuhan otak dari estimasi volume dalam kepala. Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi anak sampai usia 36 bulan.
hasil pengukuran LK yang kecil (dinamakan mikrosefali) maka hal ini bisa mengarahkan si anak pada kelainan retardasi mental.
gangguan pada sirkulasi cairan otak (liquor cerebrospinal) maka volume kepala akan membesar (makrosefali), kelainan ini dikenal dengan hidrosefalus.
Pada 6 bulan pertama kehidupan LK berkisar antara 34-44 cm sedangkan pada umur 1 tahun sekitar 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm.
Lingkar Lengan Atas (LLA)
Lingkar lengan atas (LLA) menggambarkan tumbuh kembang jaringan lemak di bawah kulit dan otot yang tidak banyak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan (BB).
Interpretasi hasil dapat berupa:
LLA (cm): < 12.5 cm = gizi buruk (merah), 12.5 – 13.5 cm = gizi kurang (kuning), >13.5 cm = gizi baik (hijau).
Bila umur tidak diketahui, status gizi dinilai dengan indeks LLA/TB: 85% = gizi baik (normal).
Tebal Lipatan Kulit (TLK)
Tebal Lipatan Kulit (TLK) merupakan pencerminan tumbuh kembang jaringan lemak dibawah kulit yang lebih spesifik. Hasilnya dibandingkan dengan standar dan dapat menunjukkan status gizi dan komposisi tubuh serta cadangan energi. Makna klinisnya adalah TLK ini dapat digunakan untuk menganalisis kecukupan energi anak. Bila dikaitkan dengan indeks BB/TB, ia dapat menentukan masalah nutrisi yang kronik
Perkembangan pada anak dan cara penilaiannya
Motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri.
Motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, memindahkan benda, dan menulis
Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, menulisakan kata-kata
Sosialisasi adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
DEFINISI MALNUTRISI ENERGI POTEIN
Malnutrisi energi protein atau kurang energi protein (KEP) adalah kondisi di mana tubuh kekurangan makronutrien yang merupakan sumber energi, termasuk protein.
Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan keadan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya energy dan protein dalam makanan sehari hari atau disebabkan oleh factor factor tertentu, sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi.
Malnutrisi Energi Protein (MEP) disebut sebagai invisible emergency (kedaruratan yang tidak terlihat).
KLASIFIKASI MALNUTRISI ENERGI PROTEIN
KEP RINGAN/KURANG GIZI
Paling sering ditemukan
dan Gejala relatif tidak jelas hanya terlihat BB anak lebih rendah disbanding anak seusianya.
Gejala yang dpt dijumpai :
BB berkurang atau terhenti
Ukuran lingkaran lengan atas menurun
Maturasi tulang terlambat
Tebal lipatan kulit berkurang
KEP BERAT/GIZI BURUK
Marasmus
Kwashiorkor
Marasmik kwashiorkor