Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Protein Energy Malnutrition - Coggle Diagram
Protein Energy Malnutrition
Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri. Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan m. Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang digunakan untuk menentukan keadaan gizi balita. Agar memperoleh hasil yang tepat, diberikan suatu patokan sebagai pedoman. berdasarkan WHO & CDC
kebutuhan dan kalori pada anak
asupan protein
asupan lemak
asupan karbohidrat
faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
pola asuh orangtua
lingkungan
Nutrisi dan Gizi yang diberikan
Aktivitas sehari-hari seperti bermain dan berinteraksi
Eksplorasi
peran nutrisi terhadap tumbuh kembang anak
Membantu pertumbuhan
Memproduksi hormon dan enzim
Membangun dan mengganti jaringan tubuh yang rusak
Membangun antibodi untuk sistem kekebalan bagi tubuh
Mengontrol nafsu makan
Protein adalah nutrisi yang berperan penting terhadap tumbuh kembang anak karena manfaatnya bagi tubuh yang sangat banyak, seperti: Membantu pertumbuhan Memproduksi hormon dan enzim Membangun dan mengganti jaringan tubuh yang rusak Membangun antibodi untuk sistem kekebalan bagi tubuh Mengontrol nafsu makan Meningkatkan metabolisme Memperbaiki fungsi otak Meningkatkan massa otot
Defenisi
Malnutrisi energi protein atau kurang energi protein adalah kondisi di mana tubuh kekurangan makronutrien yang merupakan sumber energi, termasuk protein. Jenis malnutrisi energi protein yang sering terjadi pada anak-anak adalah kwashiorkor dan marasmus.
Etiologi dan Klasifikasi
etiologi
Berat badan di bawah normal dengan indeks massa tubuh (IMT) kurang dari 18,5 kg/m2
Lelah dan lemas yang terus-menerus
Mudah kedinginan
Nafsu makan berkurang
Penyusutan otot atau atrofi otot, dan lemak tubuh
Perubahan sikap dan emosi, misalnya menjadi apatis (tidak peduli dengan lingkungan), sering gelisah, mudah marah, sulit berkonsentrasi atau terus-menerus sedih
Klasifikasi
Kwashiorkor, yaitu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan asupan protein dalam jangka waktu yang lama.
Marasmus, yaitu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan asupan protein dan kalori.
Marasmus-kwashiorkor, yaitu bentuk malnutrisi energi protein berat yang merupakan kombinasi keduanya.
Faktor Resiko
Faktor sosial
Penyakit Tertentu
Infeksi di saluran pencernaan yang menyebabkan diare.
Infeksi cacing tambang yang menyerap nutrisi dari dan darah dari usus
Penyakit yang mengganggu kemampuan saluran cerna untuk mencerna atau menyerap makanan, seperti radang usus dan penyakit celiac.
Penyakit yang membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, seperti HIV/AIDS dan kanker.
Gangguan mental, seperti depresi, skizofrenia.
Gangguan makan, seperti anorexia nervosa dan bulimia.
Demensia, karena dapat membuat penderita lupa untuk makan.
Penyakit yang meningkatkan metabolisme dan kebutuhan energi, seperti demam, kecelakaan, luka bakar berat, atau hipertiroidisme.
Mengalami malabsorpsi atau sindrom malabsorpsi.
Patofisiologi
Kekurangan energi protein dalam makanan yang dikonsumsi akan
menimbulkan kekurangan berbagai asam amino essensial yang dibutuhkan
untuk sintesis, oleh karena dalam diet terdapat cukup karbohidrat, maka
produksi insulin akan meningkat dan sebagai asam amino di dalam serum
yang jumlahnya sudah kurang tersebut akan disalurkan ke otot.
Cara Mendiagnosa
Tatalaksana
Edukasi
Malnutrisi energi protein dapat dicegah dengan menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang yang mencakup:
Sumber karbohidrat, seperti nasi, roti, atau kentang
Sumber protein dan lemak, seperti daging, ikan, telur, atau unggas
Sumber mineral dan vitamin, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, serta susu dan produk olahannya, misalnya keju atau yoghurt