Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN, YULI RISKIYA 1908260126 - Coggle Diagram
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN
Marasmus-Kwashiorkor
Definisi
Kondisi dimana terjadi defisiensi baik kalori maupun protein, dengan penyusutan jaringan yang hebat, hilangnya lemak subkutan, dan biasanya dehidrasi
Gejala
Gabungan dari tanda marasmus dan kwashiorkor
Gangguan pertumbuhan
Crazy pavement dermatosis
Rambut tipis, pirang dan mudah dicabut
Muka seperti orangtua
Edema hanya pada anggota gerak bagian bawah
Kwashiorkor
Definisi
Malnutrisi protein berat disebabkan oleh protein yang inadekuat.
Faktor risiko
Pola makan
Faktor sosial
Faktor ekonomi
Faktor infeksi dan penyakit lain
Etiologi
Kekurangan intake protein
Gangguan penyerapan protein pada diare kronik
Kehilangan protein secara berlebihan
Gangguan sintesis protein
Patofisiologi
Kekurangan asupan nutrisi yang didasari masalah sosial ekonomi, pendidikan serta rendahnya pengetahuan di bidang gizi.
Makanan yang tidak adekuat, akan menyebabkan mobilasasi berbagai cadangan makanan untuk menghasilkan kalori demi penyelamat hidup, dimulai dengan pembakaran cadangan karbohidrat kemudian cadangan lemak protein dengan melalui proses katabolik
Gejala
Perubahan mental sampai apatis
Anemia
Rambut jagung, mudah dicabut/rontok
Gangguan sistem gastrointestinal
Pembesaran hati
Perubahan kulit
Atrofi otot
Edema
Marasmus
Definisi
Bentuk malnutrisi protein kalori yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis
Gejala
tampak sangat kurus
wajah seperti orang tua
cengeng dan rewel
kulit keriput
lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit mengurang
perut cekung dan iga ngambang
rambut kering, tipis dan mudah rontok
kesadaran menurun
sering disertai penyakit infeksi
Etiologi
Faktor psikologis
Asupan kalori dan protein yang tidak memadai akibat diet yang cukup
Kebiasaan makan yang tidak tepat seperti hubungan antara orangtua dan anak yang terganggu atau tidak harmonis
Adanya kelainan metabolik atau malformasi kongenital
Faktor risiko
Faktor diet
Peranan faktor sosial
Faktor kepadayan penduduk
Faktor kemiskinan
Patogenesis
Pada mulanya kelainan demikian merupakan suatu proses fisiologis. Untuk kelangsungan hidup jaringan, tubuh memerlukan energi yang dapat dipenuhi oleh makanan yang diberikan. Kebutuhan ini tidak terpenuhi pada intake yang kurang, karena itu untuk pemenuhannya digunakan cadangan protein tubuh sebagai sumber energi
Definisi
kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi kecukupan yang dianjurkan.
Klasifikasi
Menurut Depkes
KEP ringan : hasil BB pada KMS pada pita warna kuning
KEP sedang : hasil penimbangan BB pada KMS terletak di bawah garis merah
KEP berat : menggunakan table BB/4 baku median WHO - NCNS
Faktor Risiko
Penyikat infeksi
Konsumsi makan
Kebutuhan energi
Kebutuhan protein
Tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu
Tingkat pendapatan dan pekerjaan orangtua
Besar anggota keluarga
Etiologi
Penyebab langsung
Defisiensi kalori maupun protein
Hambatan utilisasi zat gizi
Adanya penyakit infeksi dan investasi cacing
Penyebab tak langsung
ekonomi
Rendahnya pendidikan umum
Rendahnya pendidikan gizi
Kondisi higiene yang kurang baik
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor internal
Genetik
Faktor eksternal
Lingkungan
Faktor Lingkungan Pranatal :
Gizi ibu pada waktu hamil
mekanis
toksin/zat kimia
endokrin
radiasi
infeksi
stress
imunitas
anoksia embiro
Faktor Lingkungan Postnatal :
Lingkungan biologis
jenis kelamin
umur
gizi
Fungsi zat gizi yaitu :
Sumber energi dan tenaga
Menyokong pertumbuhan badan
Memelihara jaringan tubuh
Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh
Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh
Nutrisi untuk perkembangan anak
Perkembangan otak
Perkembangan motorik
Komplikasi
Defisiensi zat gizi
Hiperpigmentasi kulit
Edema anasarka
Imunitas menurun sehingga nudah infeksi
Diare karena terjadi atrofi epitel usus
Hipoflikemia, hipomagnesemia
Refeeding syndrome
Diagnosa Banding
Trauma
Payah jantung kongestif
Sindroma nefrotik
Pellagra infantil
Cara Penegakkan Diagnosa
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Antopometri
Pemeriksan penunjang
Laboratorium
Radiologi
Tes mantoux
EKG
Tatalaksana
Medikamentosa
Pengobatan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Atasi/cegah hipoglikemi
Atasi gangguan elektrolit
Cegah dehidrasi
Cegah hipotermi
Antibiotik
Mulai pemberian makanan
Atasi penyakit penyerta
Vitamin A
Multivitamin-mineral
Suportif
Oral : sesuai kebutuhan energi, protein dan cairan sesuai fase-fase tatalaksana gizi buruk
Intravena : hanya atas indikasi yang tepat
Patofisiologi
Kekurangan energi protein dalam makanan yang dikonsumsi akan menimbulkan kekurangan berbagai asam amino essensial yang dibutuhkan untuk sintesis, oleh karena dalam diet terdapat cukup karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagai asam amino di dalam serum yang jumlahnya sudah kurang tersebut akan disalurkan ke otot.
YULI RISKIYA
1908260126