Perempuan, 12 tahun
HIDUNG TERSUMBAT
Definisi
Rhinitis Alergi
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik & Penunjang
1. Keluhan utama: Gatal di seluruh tubuh
2. Kuantitas: Semakin lama memburuk, kulit kering dan bersisik
3. Kualitas: Kulit kering dan bersisik
4. Keluhan lain: hidung tersumbat sejak 1th yll (keluar ingus sencer)
5. RPK: ayah asma (+)
- Konka edema (+)
7. Pem. dermatologi: kulit xerotic dengan eksoriasi
8. Darah lengkap: ⬆️sel 10-14mm inti bersegmen, granulosa warna jingga & tidak menutupi inti
GATAL
ILMU KEDOKTERAN
FISIOLOGI RESPON IMUN & MEKANISME INFLAMASI
ANATOMI & HISTOLOGI
SISTEM INTEGUMEN (KULIT)
Lap. Dermis
Lap. Hipodermis
Lap. Epidermis
stratum spinosum
stratum granulosum
stratum lucidum
stratum corneum
stratum papilaris
stratum retikularis
Jar. Adiposa
Lini pertama pertahan imun
Sawar epitel (kulit)
Imunitas Bawaan (Adaptif)
Imunitas Didapat (spesifik)
Inflamasi
Interferon
NK Cells
Sistem komplemen
Limfosit B
Limfosit T
IgM
IgG
IgE
IgA
IgD
Sel T Sitotoksik
Sel T Helper
Sel T Regulatorik (Treg)
mekanisme inflamasi
click to edit
DIAGNOSIS UTAMA: PENYAKIT ATOPIC
DERMATITIS ATOPIC
RHINITIS ALERGI
stratum basalis
Kondisi ketika udara tidak dapat masuk dengan lancar ke dalam hidung
sehingga mengganggu pernapasan
Patofisiologi
vasodilatasi sinusoid
Definisi
Stimulasi nyeri yang paling ringan
patofisiologi
⬆️histamin
stimulasi free nerve ending
pruritus/gatal
Rhinitis akut
Rhinitis vasomotor
Sinusitis
Dermatitis atopic
Dermatitis numularis
Dermatitis popok
Dermatitis seboroik
Dermatitis kontak
Neurodermatitis
Likensimpleks
Psoriasis
urtikaria
(-) Sinusitis
nyeri (+), ingus mukopurulen
6. gejala: bersin & hidung tersumbat muncul setelah menyapu lantai
(-) Rhinitis vasomotor
tidak ada keterangan mengenai perubahan posisi & penggunaan obat dekongestan
(-) Rhinitis akut
tidak ada riwayat demam
⬆️IgE
tanda alergi
(-) D. Nulularis: lesi bentuk koin
(-) D. Popok: ruam, x riw. penggunaan popok
(-) D. Seboroik: Lesi skuama kuning berminyak
(-) D. Kontak: x riw. penggunaan aksesoris/terkena iritan
(-) Neurodermatitis: x stress
(-) Psoriasis: lesi eritemosa dengan skuama
(-) Likensimpleks: lesi likensimleks >1 lokasi
(-) Urtikaria; x riw. konsumsi obat dan makanan tertentu
tanda atopic
Etiologi: paparan allergen
Tanda & gejala: hidung gatal, bersin berulang, cairan hidung serosa, hidung tersumbat hilang timbul
Klasifikasi
Sewaktu - waktu: <4hari/mgg / <4ngg
Menetap: >4hari/mgg & > 4mgg
Ringan: Tidak mengganggu waktu aktivitas dan bersantai
Sedang-Berat: Mengganggu aktivitas
Patogenesis & Patofisiologi
Reaksi hipersensitivitas tipe 1
⬆️histamin
mukosa hidung
stimulasi nervus vidianus
hipersekresi sel goblet
rinorhea (+)
vasodilatasi pem. darah
edema konka (+)
vasodilatasi sinusoid
hidung tersumbat (+)
bersin - bersin dan gatal pada hidung
Prognosis
cenderung baik
Penegakkan diagnosis
anamnesis: hidung gatal, rinorhea, hidung tersumbat, bersin berulang
pem. fisik: rinoskopi anterior ➡️ edema konka
pem. penunjang: darah tepi ➡️ ⬆️eosinophil & pem. IgE serum
Tatalaksana
Promotif: pemeliharaan & peningkatan kebugaran jasmani
Preventif: Menghindari kontak dengan bahan allergen yg dapat memicu gejala penyakit
Kuratif
Rehabilitattif: menjaga kelebpan rumah agar tidak timbul jamur atau tungau debu
farmakologi
Rhinitis Alergi
Hidung tersumbat
intermitten
persisten
ringan: antihitamin generasi I
sedang/berat
CTM 0,25 mg/kg/hari
antihistamin generasi II
antihistamin generasi iii
setrizin 0,25mg.kg/hari
desloratadine & levocetrizin
bila tidak ada perbaikan ➡️ kortikosteorid: prednison 1mg/kg/hari selama paling lama 7 hari
ringan: anitihistamin generasi III
setrizin jangka lama
bila tidak membaik ➡️ kortikosteroid intranasal: mometason frufoat
sedang/berat: kortisteroid intranasal jangka lama (evaluasi setelah 2-4mgg)
dekongestan oral (fenil propanol amin, fenileprin, pseudoefedrin)
30mg sebanyak 4-6x/hari (6-12th)
60mg 4-6 sehari (>12th)
Definisi: inflamasi yang dimediasi IgE pada mukosa hidung
definisi: peradangan kulit kronis yang ditandai dengan rasa gatal ringan - berat
Etiologi: genetik, gg skin barrier, gg imun, psikologis
Manifestasi klinis: Gatal, effloresensi, riwayat perjalanan penyakit kronis berulangan
Klasifikasi
Fase Infantil
Fase Anak
Fase remaja - dewasa
0-2 tahun
lesi basah (eritem, vesikel)
lokasi di pipi, kulit kepala, dahi, leher, badan
2 - 12 tahun
lesi kering (eksoriasi, skuama)
lokasi di pergelangan tangan, kaki, leher, gluteal
lesi kronik (hiperpigmentasi, likenifikasi)
12 tahun
lokasi di lipatan fleksural, wajah, leher, lengan atas, punggung, jari - jari tangan
Patogenesis dan patofisiologi
kerusakan pada lapisan epidermis, kelainan sistem imun bawaan dan adaptif
air dalam kulit mudah menguap
xerotic (+)
⬆️permeabilitas (celah - celah)
mikroba/allergen mudah memasuki kulit
stimulasi free nerve ending
pruritus/gatal (+)
[KASUS AKUT]
digaruk
erosi
skuama
eksoriasi (+)
⬆️mediator sitokin di kulit
⬆️TH2 & ⬆️IgE
edema kulit, merah
spongiosis
vesikel + papul
krusta, oozing
[KASUS KRONIK]
penebalan kulit karena ada proses fibrosis
hiperkeratosis
Prognosis: tergantung kasus/keadaan pasien
Penegakkan diagnosis
anamnesis: gatal, kulit bersisik, riwayat atopik
pem. fisik: harus memenugi syarat kriteria hanifin rajka (3 mayor, 3 minor)
pem. penunjang
apakah memang alergi atau bukan?
alergi apa?
serologi: kadar IgE total
skin prick test atau patch test
Tatalaksana
promotif: menjaga kesehatan jasmani & rohani
preventif: menjauhi allergen yang memicu gejala
kuratif
rehabilitatif: menjaugi pemicu, penggunaan obat dengan baik dan benar, PHBS
farmakologi
non-farmakologi
topical kortisteroid
sistemik ➡️ antihistamin
kortikosteroid sistemik: jika lesi sudah dibanyak tempat
pelembab
ringan: krim hidrokortison 1-2%, metilprednisolon
sedang: hidrokortison butirat, triamsinolon
kronis: betametason, momentason
ANATOMI HIDUNG
Hidung ekternal
Rongga hidung
Membran mukosa
Sinus
Nasal vestibule
konka
Trias Atopic: Rhinitis alergi (+), Dermatitis atopic (+), Atopic Asma (+)
DD
BUNGA AN NUR RAHMILLAH ALMAH 6130019039 - SK 4 UAB MIK