Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Neurosistiserkosis - Coggle Diagram
Neurosistiserkosis
Patofisiologi Kejang
Glutamate is the most common excitatory neurotransmitter, and gamma-aminobutyric acid (GABA) is an important inhibitory neurotransmitter.
An imbalance of excess excitation and decreased inhibition initiates the abnormal electrical activity.
-
-
-
On a cellular level, seizures start with the excitation of susceptible cerebral neurons, which leads to synchronous discharges of progressively larger groups of connected neurons
Patofisiologi
Manusia terinfeksi karena secara kebetulan menelan makanan yang terkontaminasi telur cacing T. solium.
Onkosfer melalui sirkulasi sistemik dapat mencapai SSP dengan bantuan kait yang dimiliki, dapat melewati endotelium kapiler atau epitel pleksus khoroideus.
Tidak diketahui bagaimana onkosfer secara aktif berpindah ke jaringan spesifik atau hanya secara pasif berkembang di dalam jaringan dengan curah darah yang tinggi seperti misalnya pada otak dan otot.
Telur cacing yang tertelan di dalam usus akan pecah menjadi onkosfer, dengan bantuan kait yang dimiliki onkosfer akan menembus dinding usus lalu masuk ke dalam pembuluh darah portal atau saluran limfe di daerah usus akhirnya mencapai sirkulasi sistemik.
Onkosfer yang hidup dalam jaringan berdiferensiasi dan berkembang menjadi metacestoda yaitu kista yang mengandung cairan yang merupakan campuran kompleks molekul parasit dengan komponen serum inang, berdinding tipis dan semi transparan dengan skoleks yang menonjol ke dalam serta nampak sebagai nodul opak dengan diameter 4-5 mm pada salah satu sisi kista.
Siklus Hidup
Humans are the only definitive hosts, within which the tapeworm can complete its lifecycle and exist in adult form, however both humans and pigs have been documented as intermediate hosts, in which the tapeworm eggs can develop up to the metacestode larval stage. Dogs have also been implicated as intermediate hosts in Asia
In the host intestinal tract, eggs become uncoated liberating the enclosed larvae, known as oncospheres. These penetrate the intestinal wall and are transported in the bloodstream to various tissues of the body,
Within these tissues oncospheres differentiate and develop into metacestodes, which undergo multiple stages of development and establish as cysticerci.
-
The ‘colloidal stage’
the scolex shows signs of deterioration and the vesicular fluid begins to appear turbid. Following this, the vesicular fluid becomes gradually more opaque and the cyst begins to calcify, eventually terminating its evolution as non-viable calcified nodule
Tatalaksana
-
Anti Inflamasi
deksametason 4,5-12mg/hari, prednison 1mg/kg/hari,
Anti Parasit
Albendazol: 15mg/kg/hari, selama satu bulan.
-
-
-
Edukasi & Pencegahan
menghindari makan makanan yang tercemar oleh telur cacing pita yang dibawa oleh penderita karier taeniasis dan mencegah terjadinya autoinfeksi
-
memasak, mengolah daging babi sebaik-baiknya.
-
pemeriksaan kesehatan daging,
CMD
1)kriteria absolut
terdiri dari : pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya parasit dari biopsi otak, pada pemeriksaan CT atau MRI adanya skoleks pada lesi kistik dan pada pemeriksaan funduskopi tampak adanya parasit pada subretina
2)kriteria major
neuroimaging sesuai dengan lesi NSS, immunoblot terhadap antibodi sistiserkosis positp, resolusi lesi kistik intrakranial setelah pemberian obat albendazol atau praziquantel dan resolusi spontan pada small single enhancing lesions
3)kriteria minor
neuroimaging menunjukkan adanya lesi yang sesuai dengan NSS, manifestasi klinis sesuai NSS, ELISA terhadap antisistiserkus antibodi atau sistiserkus antigen positip pada cairan serebrospinal dan adanya sistiserkosis diluar SSP
4)kriteria epidemilogi
household contact dengan orang yang terinfeksi T. solium, berasal atau tinggal di daerah endemik sistiserkosis, riwayat sering bepergian ke daerah endemik. Interpretasi dari kriteria diatas dibagi menjadi dua diagnosa pasti
Morfologi
-
Ukuran skoleks yang bulat kurang lebih 1 mm, memiliki empat buah batil hisap dengan rostelum yang memiliki dua baris kait-kait
-
-
-
-
Epidimiologi
bersifat endemik di beberapa negara seperti Afrika, Eropa Timur, Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan. T. solium juga dilaporkan di Asia terutama di Cina, India dan di Indonesia
Di Indonesia penyakit ini bersifat endemis terutama di daerah Sumatera Utara, Bali, Papua, Timor, Flores, Sulawesi Utara dan Kalimantan Barat
Definisi
penyakit infeksi pada sistem saraf pusat (SSP) yang
disebabkan oleh bentuk larva dari parasit cacing pita Taenia solium (T. solium)
-